BAB 52

14.5K 652 51
                                    

Heyyo gue double up! Senang gak lo pada? Bilang apa sahabat? Wkwkw canda gue ikhlas kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heyyo gue double up! Senang gak lo pada? Bilang apa sahabat? Wkwkw canda gue ikhlas kok.

Seperti biasa kalau ada typo dan kesalahan lain harap tandai.

1 part lagi ending. Extra part? Kalau banyak komennya aku buatkan.

Enjoying this part!!!

Part ini panjang, dinikmati ye!

🍁🍁🍁

2 bulan kemudian....

Siapapun yang melihat Khansa sekarang pasti mengatakan Khansa itu balon berjalan. Entah bagaimana bisa, tapi memang seperti itu bentuk tubuh Khansa sekarang. Bulat dan buncit, kaki gendut, dan yah muka chubby.

Aksa tentu sudah tidak bekerja sejak Khansa menginjak kehamilan ke 8 bulan. Dan ini sudah bulan ke 9, hampir setiap waktu semua orang berjaga-jaga.

Panik dan cemas dirasakan semua anggota keluarga, Seyla juga setiap hari pergi ke apartement Aksa. Padahal Seyla dan Alex sudah menawarkan untuk tinggal di rumah saja agar mudah di pantau. Tapi itu di tolak oleh Khansa, mau tidak mau Seyla yang setiap hari kesini.

Katanya Aksa tiap malam Khansa sudah merasakan mules. Perkiraaan dokter Khansa melahirkan seminggu lagi, itupun perkiraaan dokter. Bisa saja meleset dan bisa saja sebelum waktu yang ditentukan.

Sekarang Khansa duduk di sofa sambil mengemil brownies yang di bawakan oleh Mama Seyla.

"Sudah fix cewek yah anak kamu Khansa?" Mama Seyla berjalan dari dapur ke sofa depan Khansa dan langsung bertanya demikian.

"Heem Ma, katanya dokter cewek ehehe. Doa Khansa di jawab sama Tuhan." Benar saja kan, sejak awal Khansa berdoa semoga anak pertamanya ini perempuan, enak kalau di ajak jalan dan modeling. Walau penampilan Khansa begini-begini saja woah janga salah kalau Khansa dandan.

Keuntungan hamil muda begini adalah, ketika anak Khansa sudah besar nanti malah seperti Kakak dan Adik bukan Mama dan Anak.

"Alhamdulillah, Mama juga pinginnya cewek biar imut-imut. Anak kedua nanti bolehlah cowok Sa." Mama Seyla mengajak bernegosiasi. Siapa bilang anak pertama harus Abang dan cowok? Walau ada kedua bisa juga di panggil Abang kayak Aksa.

"Ehehe 2 tahun kemudian ya Ma." Khansa menyengir, Khansa tidak mau mengambil risiko tidak mengurus anak pertamanya dengan baik karena keteteran. Yang Khansa amati pada Ibu-Ibu  di luaran sana sih begitu, anaknya langsung dua masih pada kecil dan enggak ke urus dengan baik. Kalau Khansa lihai sih boleh saja, tapi semuanya kembali yang di atas. Sedikasihnya saja.

AKHANSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang