BAB 9

11.6K 781 29
                                    

Karena tadi sudah di tegur parkir di pinggir jalan, akhirnya Aksa kembali ke rumah walau masih penasaran siapa sih perempuan itu? Aksa merasa punya ikatan dengan perempuan itu, ya walau enggak tau ikatan dari apaan, nikah? Gila kali ah, masih gaco...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena tadi sudah di tegur parkir di pinggir jalan, akhirnya Aksa kembali ke rumah walau masih penasaran siapa sih perempuan itu? Aksa merasa punya ikatan dengan perempuan itu, ya walau enggak tau ikatan dari apaan, nikah? Gila kali ah, masih gacor anunya Aksa.

Tapi, setibanya Aksa di rumah. Aksa melihat mobil putih yang terparkir.

"Papa beli mobil baru atau gimana?" Gumam Aksa, perasaan Papanya suka warna hitam kok beli mobil warna putih.

Aksa memarkirkan mobilnya terlebih dahulu lalu turun tak lupa membawa seblaknya, masa iya sudah di beli jauh-jauh tapi enggak di makan. Kan sayang, iya kan sayang?

Begitu Aksa turun, Aksa sedikit berlari kecil hingga membuka pintu.

CLEK.

mau tahu hawa pertama yang Aksa rasakan?

Hawanya mencekam, ternyata semuanya lagi berkumpul dan...

Dan apa ini? Ada Kesya serta mama dan papanya? Mau ngapain sih...

Semua sorot mata mengarah ke Aksa, kalau kayak gini Aksa jadi seperti idol yang dinanti tapi sayang, hawanya sangat mencekam.

"KESYA INI YANG HAMILIN KAMU?!" Aksa yang tidak tau apa-apa langsung di tunjuk oleh laki-laki paruh baya yang menurut Aksa itu adalah papanya Kesya.

"Sabar Pak, gak bisa langsung menyimpulkan." Enggak tahu keberanian dari mana tapi Ibel membela Aksa disini.

"WAHH GAK BISA, ANAK SAYA HAMIL YAH GARA-GARA KAMU!" Orang tua ini masih menunjuk-nunjuk Aksa dengan jarinya yang bahkan sudah peyot itu.

Aksa lihat Mamanya hanya duduk dan Papanya seperti menenangkan Mamanya.

Baru saja Aksa lihat, mata Papanya sudah menangkap Aksa "Aksa jelaskan." Dua kata tapi sangat bermakna bagi Aksa, Aksa tahu papanya tidak asal menyimpulkan.

"Saya hamilin anak om?" Akhirnya Aksa angkat bicara dan menunjuk dirinya sendiri sambil tersenyum miringg, wahh anjay savage banget dah.

"IYA JELAS-JELAS ANAK SAYA YANG BILANG"

"Owh anak om yah yang bilang? Kalau gitu coba tanya Bapak dari Anaknya yang mana? Saya gak pernah nyentuh jalang seperti dia." Pembawaan bicara Aksa sangat santuy tapi sangat nyelekit sampai qalbu.

PLAKKK

"Kurang ajar kamu." Orang tua Kesya menampar Aksa.

"AKSAAA." Mamanya Seyla sampai berdiri melihat Aksa di tampar untuk pertama kalinya dan bukan dari tangan orang tuanya.

"Gak papa Ma, Bapak ini membela Anaknya agar Anaknya itu enggak bawa malapetaka, makanya dia datang kesini." Apaan sih jujur Aksa ngomongnya belibet jadi Aksa bingung sendiri.

"Hikss hikss Pa, Aksa yang sudah hamilin Kesya." Kesya bersuara.

Wahh sandiwara pula kau rempeyek.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now