BAB 40

10.4K 659 114
                                    

Cunk yang sedih mana suaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cunk yang sedih mana suaranya. Penganut happy ending atau sad ending atau bahkan gantung? Kalian suka yang mana?

Sebelumnya maaf, tadi malam gue mau up lagi tapi kepala gue pusing banget😌 sumpah deh, daripada gue paksain terus sakit jadi gue istirahat gengs:( maaf semua...


🍁🍁🍁

Setelah beberapa lama Khansa diam, tiba-tiba cahaya itu kembali datang.

"Aksa hiks aku mau pulang sama kamu." Posisi Khansa masih berjongkok dan menunduk takut. Sebenarnya di tempat apa dia ini.

"Ayo." Bagai kuntilanak di siang hari tentu saja Khansa terperanjat, dilihatnya kaki seseorang ada di depannya.

Khansa mendongakkan kepalanya ke atas. Itu Aksa, Aksa kembali...Apa Khansa bilang Aksa pasti kembali.

"Aksa hiks jangan pergi lagi. Aku disini." Langsung saja Khansa peluk seerat-eratnya. Terasa Aksa menyapukan tangannya di rambut Khansa.

"Ayo kita cari jalan pulang bersama."

Tentu di balas anggukan semangat dari Khansa, Khansa menjauhkan dirinya dari tubuh Aksa. Langsung saja Aksa menggenggam tangan Khansa berjalan bersama.

"Ini tempat apa sih Sa kok aneh." Sambil berjalan Khansa terus bertanya.

"Tempat orang yang kita rindukan ada disini semua." Ujar Aksa.

"Owh pantesan aku rindu terus ya sama kamu."

Dia hanya tertawa kecil. "Tapi kita bakal rindu di dunia, bukan di..." gantung, ucapan Aksa gantung.

"Ayo ih cari jalan pulang."

Hening, Khansa terus menggenggam tangan Aksa dan Aksa pun begitu.

Sekelibat terlintas lagu di otak Khansa.

Namaku Khansa...

Ketika kita bersama...

Berbagi rasa untuk selamanya...

"Bagus yah lagunya, menggambarkan keadaan kita Sa." Ujarku masih menatap jalan yang lurus, kenapa susah sekali mencari jalan keluar disini.

"Huum bagus." Balas Aksa.

Namaku Khansa...

AKHANSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang