BAB 11

12.3K 918 42
                                    

Up siang guys, tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Up siang guys, tenang...ini 2000 kata kok, lumayan panjang.
Selamat menikmati!



Tidak terasa saja sekarang sudah sore dan Aksa sama sekali belum ketemu sama perempuan itu.

Ohh astaga kasian sekali nasib Aksa saat ini, Aksa tidak mau sekolah di luar negeri dan disatu sisi dia mau jika perempuan yang ia tiduri jelek. Memang Aksa kampret tukang mandang fisik.

Jangan munafik kalian, pasti kalian juga cari pacar yang ganteng atau cantik, NGAKU GAK LU?!?!?

Aksa mah terang-terangan saja daripada munafik, katanya mau yang apa adanya aja. Eh giliran di tembak sama orang yang jelek enggak mau di terima, itu kan munafik namanya.

Lupakan, Aksa dari tadi jalan kaki menyelusuri jalan karena lebih leluasa bertanya, jadi mobil Aksa terparkir di parkiran Indoapril, numpang saja, beli kagak.

"Astaga gue mirip gelandangan." sudah sore, baju lepek, rambut acak-acakan, untung muka masih ganteng.

Tak jarang juga saat Aksa jalan ada yang minta foto, memang selebgram hits keluar dari kandang begini yah ternyata.

"Bu...Bu...Bu." Kata Aksa memanggil Ibu-Ibu yang jualan cilok pakai motor di pinggir jalan.

"Ya ada apa Mas." Waw di panggil 'mas'. Sebelumnya Aksa di panggil ganteng, gans, kk hits, ehh sekarang jadi Mas. Perubahan derajat yang sangat drastis.

"Ibu kenal perempuan enggak?" Aksa tidak tahu ini pertanyaan macam apa.

"Perempuan mah banyak mas, Ibu juga perempuan, nah itu juga perempuan." Ibu itu menunjuk orang yang berlalu lalang.

Aksa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, benar juga sih.

"Maksud saya perempuan namanya Khansa, orangnya cantik." Aksa mah enggak tahu cantik atau enggaknya, Aksa omongin aja apa yang di omongin Laura.

"Waduhh Ibu enggak tahu mas, coba tanya Ibu itu." Bagai bola yang di oper Ibu itu menunjuk penjual pentol goreng.

"Oke Bu, terima kasih." Ingat yah, selalu ucapkan terimakasih, ini didikan Mamanya-Seyla, kalau Papanya mah Aksa enggak bisa bilang terima kasih walau hanya sekali.

Lupakan, karena Ibu tadi menunjuk Ibu penjual pentol goreng. Jadilah Aksa pergi ke Ibu itu.

"Misih Ibu."

"Maaf maaf saya sibuk goreng pentol." ya Tuhan, baru mau nanya saja sudah di usir.

"Sebentar aja kok Bu." Aksa masih berusaha sabar, dia enggak tahu aja kalau yang ada di depannya ini selebgram hits. Nyesal dah itu Ibu!

"Sudah saya bilang saya sibuk!" Bahkan Ibu itu sama sekali tidak melirik Aksa, wahh jatuh harga diri Aksa dibuat Ibu ini.

"Yah, padahal tadi saya mau kasih duit." Kata Aksa lalu jalan beberapa langkah.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now