BAB 51

10.7K 609 28
                                    

Hay gue up! Sudah bab 51 artiannya entar lagi kita pisah ya wkwkwkw 🤡 sedih gak? Oalah gak sedih ck

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hay gue up!
Sudah bab 51 artiannya entar lagi kita pisah ya wkwkwkw 🤡 sedih gak? Oalah gak sedih ck.

Typo dan kesalahan lain harap tandai.

Enjoying this part!!!

🍁🍁🍁

Memang ibu hamil pada manja semua ya. Terus sensitif, kayak Khansa sekarang dari tadi Aksa dilarang kerja.

"Enggak, enggak boleh pergi." Dengan wajah babyfacenya Khansa mengambek seperti itu. Ya Tuhan ini Aksa sudah telat setengah jam, jangan mentang-mentang Aksa sudah jadi CEO muda bukan berarti Aksa bisa seeenaknya.

Aksa membawa Khansa duduk kembali di pinggir kasur. "Kan aku kerja cari uang, kamu mau aku enggak bisa bayar uang persalinan kamu nanti?" Walau enggak masuk akal tapi ini masuk ke logika Aksa, mana Aksa tahu apa yang akan terjadi beberapa hari kemudian. Hanya Tuhan yang tahu, sebagai manusia mending berjaga-jaga.

Khansa menggeleng. Dari tadi Khansa mengapit tangan Aksa supaya tidak pergi.

"Enggak, kamu disini aja."

"Yang minta siapa hmm?" Tanya Aksa.

"Dede." Inilah Khansa bawa-bawa Dede melulu padahal dia juga manja.

"Dedenya atau Mamanya?" Canda Aksa.

"Dedenya."

"Aku kira Mamanya."

Khansa diam, ya sebenarnya Khansa juga yang mau. Ya sebanding lah dengan anaknya, bisa di ajak kompromi.

Akhirnya Aksa berjongkok di bawah tepat di hadapan Khansa. Tangannya terangkat mengelus perut Khansa. "Halo anak Papa, Papamu yang ganteng ini mau kerja boleh kan?"

Duk. Memang anaknya ini sering kali merespons ucapan Aksa, sadar kalau Papanya ganteng kali ya.

Dan bulan ini masuk bulan ke 7, perut Khansa sudah lumayan besar, kalau jalan gampang capek, tapi Aksa sudah di larang kerja. Ini manja atau takut menuju halo persalinan? Memang tersisa 2 bulan lagi Aksa akan bertemu dengan anaknya, tapi paniknya Khansa sudah mulai beberapa hari ini. Ucapannya juga banyak yang ngawur, ya sebagai suami Aksa harus bisa menenangkan Khansa, kalau Aksa panik sama saja Khansa tidak tenang.

"Tuh Dede aja bolehin Papanya kerja loh." Ujar Aksa.

Khansa tetap kekeuh menggelengkan kepalanya. "Ikuttt." Katanya dengan manja.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now