BAB 34

9.1K 672 55
                                    

Heyyo double up!

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Heyyo double up!

Oh iya guys, aku buka sesi apa kata pembaca tentang cerita Aksara ini. Silahkan komen nanti mau ku ss terus ku edit dan kumasukin di feed instagram aku🌬 contoh ya: ceritanya bikin nangis.

Bisa kan? Komen yak.

Selamat menikmati.

"Tangis menanti Aksa."
-Aksara-

🍁🍁🍁

Seyla lari-larian di rumah sakit, bukan. Ini bukan ajang lari marathon siapa yang sampai duluan dia yang akan menang. Ini tentang keselamatan Khansa dan anaknya.

"Ayo cepat dokter!" Seyla sampai tidak sadar meninggikan suaranya kepada dokter.

"Iya Bu, silahkan tunggu di luar."

Seyla tidak bisa duduk, dia berdiri di depan ruang UGD. Seyla enggak bisa tenang kalau belum ada info.

Seyla mondar-mandir seperti setrika, sambil menggosokkan kedua tangannya Seyla terus merapalkan doa.

Pipinya pun menjadi lengket akibat bekas air mata yang mengering.

"Ya Tuhan engkau yang terbaik, jika memang hidup tetapkanlah." Gumam Seyla.

Tidak lama, Seyla duduk walau kakinya gemetar, hatinya tidak tenang. Sampai-sampai Seyla lupa memberitahu Alex.

Aksa? Seyla sudah suruh Pak Supri untuk memberitahu Aksa. Seyla tidak tahu kejadian apa yang menimpa Khansa, tapi Seyla pastikan orang yang membuat Khansa seperti ini akan sama menderitanya seperti Khansa. Sekalipun itu Aksa! Encamkan yah.

Sekitar 1 jam Seyla menunggu, tapi tidak ada kepastian dari dokter. Dari tadi ada yang keluar dari ruang UGD, tapi begitu Seyla tanya malah kalang kabut.

Dan saat ini sudah pas 3 jam Seyla menunggu, kepalanya sudah sangat pusing untuk berpikir.

Dan tak lama Seyla mendengar decitan pintu terbuka, Seyla langsung mengadahkan kepalanya melihat dokter yang membuka maskernya.

Seyla diam, Seyla tidak seperti orang lain yang mendesak dokter untuk mengungkapkan kebenaran.

Dia sudah berdiri di depan dokter dengan tangan terus merapal dan berdoa, tolong berikan yang terbaik.

"Keluarga Khansa?"

"Iya saya dok, saya Mamanya." Tidak salah kan Seyla mengakui dirinya sebagai Mama Khansa.

AKHANSA (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant