Siapa yang tidak kenal dengan Aksara William?
Laki-laki yang dijuluki 'master gombal' ini memang lah laki-laki tampan. Tapi, ini bukan cerita Badboy apa lagi fuckboy. Ini adalah cerita Aksa, laki-laki tukang gombal, receh, jahil, bobrok, semua itu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hayy guyss, wkwkw gue mau ketawa dulu, gue gantungin gak lo ahahaha🤣
CUNK ANGKAT KETEKNYA YANG KANGEN AKSARA!
Oke oke, jangan panik. Selamat menikmati! ! !
🍁🍁🍁
"KHANSAAA." Teriak Alex dan Aksa secara bersamaan.
Tetes-tetes darah mengalir dari tangan Khansa, Khansa menutup matanya merasakan sakit yang amat dalam.
"AHAHAHA SIAPA YANG MAU MENJADI TARGETKU SELANJUTNYA." Dengan tertawa puas perempuan itu mengelap tangannya di baju putih yang ia kenakan dengan bersimpah darah.
Seyla hampir pingsan dia kaget atas kedatangan Zena.
Ya, namanya adalah Zena.
"ISTRIMUUU!" Zena menunjuk ke arah pisau dengan matanya yang membulat lebar.
Alex menyerukan suaranya. "JANGAN MACAM-MACAM DENGAN KELUARGA KAMIm" kata Alex maju selangkah.
Aksa dia memilih menyelamatkan Khansa, dan Zach menelfon kepolisian.
Bagaikan dalam film, Zena ini semacam chuky dan annabelle di saat bersamaan.
"Jangan, jangan Zena." Ucap Seyla dengan gemetaran.
Alex tidak bisa mengerjapkan matanya, kenapa bisa Seyla mengenali perempuan ini?
"Sey?" Tegur Alex.
Air mata Seyla sudah jatuh, sekarang ia menyesal melakukan perjanjian yang membawa keluarganya ke dalam kungkungan neraka jahannam.
Seyla juga bingung dimana Zena mendapatkan alamat rumahnya.
"Istrimu ini, telah membohongiku!" Teriak Zena dengan tidak tau malunya, mulutnya benar-benar terbuka sempurna untuk berteriak.
"CEPAT PERGI ATAU ....." Antara bingung dan bimbang, Seyla bingung ingin berkata apa.
"Atau apa!" Sepertinya Zena menantang Seyla.
"Ahahaha mati kau semua biadab." Teriak Zena lagi.
Aksa, dia sudah berlari keluar sambil menggendong Khansa, Zach sudah menelfon polisi.
"A-aksa." Parau Khansa.
"Hey, iya ini gue. Jangan tutup mata lo please." Kata Aksa ketika menaruh Khansa di kursi penumpang belakang agar Khansa bisa tiduran.
