2.Step Closer

1.4K 98 0
                                    


"Katanya tidak suka menulis" ujar sosok dari belakang mengagetkan shani.
"Kenapa mengagetkan saja sih!" Shani melirik tajam lelaki yang baru saja duduk di sebelahnya.
"Iyaiya maaf ngga lagi deh,jadi gimana?."
"Gimana apanya?."
"Kenapa kamu lupa sih shan padahal baru kemarin aku mengajakmu untuk menjadi temanku."
"Oh itu,belum bisa."
"....." Gracio tidak menjawab pernyataan shani,ia sibuk melihat gadis di sebelahnya sedang asik makan.

Merasa di perhatikan akhirnya shani dengan cepat menyelesaikan makannya dan membereskan barang barangnya dan meninggalkan gracio yang masih duduk di sebelahnya tanpa pamit.

"Shan,shani tunggu." Teriak gracio mengejar shani yang terus berjalan.
"...." Shani terus berjalan menelusuri koridor kampus tanpa menanggapi.

Gracio terus mengejar shani,pemandangan ini tak luput dari orang-orang yang ada di sepanjang koridor ini,bagaimana tidak?seorang samuel gracio yang sangat pintar di fakultas arsitektur dan terkenal di seluruh penjuru kampus mengejar seorang shani yang menurut orang aneh karena tidak mau bersosialisasi dengan banyak orang apalagi dia anak komunikasi.

"Nah akhirnya ketangkap juga." ujar gracio yang akhirnya mendapatkan pergelangan tangan shani.
"Ada apa sih ge?!."
"Kelas kita kan jadwal masuknya sama nih."
"Terus?."
"Selesai kelas pulang bareng aku ya,tidak ada penolakan shani indira." ujar gracio cepat.
"Iya ge iya,puas?!" Ujar shani sambil melepaskan tangan gracio dan dengan cepat memasuki kelasnya.

.
.
Pov Shani.

"Hah akhirnya selesai juga ini kelas." Helaan shani sambil membereskan barangnya.
"Buru-buru amat shan." Ujar zee menghampiri shani.
"Iya aku pengen cepet pulang."
"Ke kantin dulu lah sebentar,jangan cuma duduk terus pulang kalo kuliah." Bujuk zee.
"Ga!makasih."
"Serah dah serahh emang susah punya temen kaya situ." Pasrah zee.
"Byee zee." Pamit shani.

Setelah menyelesaikan dan membereskan barangnya shani bergegas meninggalkan kampus dan menuju halte untuk pulang ke rumah,karena hari ini shani sangat lelah di tambah lagi ada tugas yang harus ia segera selesaikan karena harus di kumpulkan keesokan harinya.

Pov end.

.
.

Pov Gracio.

Hari ini kuliahku sudah selesai,tadi aku menyelesaikan tugas membuat sebuah gedung ramah lingkungan.
Segera ku bereskan barang-barangku dan mulai melangkah ke fakultas fisip.
Ngomong-ngomong tentang shani entah kenapa dari awal bertemu dia sudah menarik perhatian,di saat semua perempuan menggilai dan mengidolakannya secara terang-terangan dan membuatnya kadang merasa tidak nyaman tetapi shani malah menolaknya dan bahkan sampai sekarang ia belum menerimaku jadi temannya,dia juga satu-satunya yang memanggil dengan nama panggilan "Ge" di saat semua orang memanggilku "Gio" atau "Gracio".

"Zee!." Sapaku ketika melihat zee keluar dari kelasnya.
"Ngapain lo kesini?." Tanya zee heran.
"Ketemu shani,dimana dia?." Tanya gracio sambil melihat ke dalam kelas.
"Gaada udah balik."
"Masa?."
"Iya bener,kenapa ga percaya banget sih lo sama gue." Ujar zee dengan malas.
"Yaudah deh gue pamit dulu ke parkiran ya,mana tau dia nunggu."
"Eh tunggu!dia udah balik bego,ngeyel amat di bilang."
"Dia udah janji balik sama gue,ga mungkin dia lupa." Ujar gracio sambil berlari ke arah parkiran.

Saat diparkiran aku melihat sekeliling mana tau aku melihat dia,tetapi aku tidak menemukannya.akhirnya aku memutuskan menunggunya di atas motorku sambil mendengarkan musik.
30 menit sudah menunggu tetapi dia tidak muncul juga,akhirnya aku memutuskan untuk melajukan motorku ke halte tempat dia selalu menunggu bis.

Nous [END]Where stories live. Discover now