12. Hampir Sempurna

1K 94 8
                                    

7 Hari Kemudian

Hari ini shani kembali kuliah setelah seminggu ia di rumah. Shani menuruti semua perkataan gracio, ia tidak kemana-mana selama seminggu ini. Gracio juga beberapa hari sekali menjenguk keadaan shani, tidak sesering biasanya akibat tugas gracio yang sedang banyak.

Pagi ini shani sedang menunggu gracio menjemputnya, sambil menunggu gracio datang shani berinisiatif untuk membuatkan gracio sarapan pagi ini. Ia memasak nasi goreng dan es jeruk kesukaan gracio, kata gracio es jeruk buatan shani kini menjadi minuman favoritnya, saat mengatakan itu shani hanya geleng-geleng kepala.

Setelah ia selesai menyiapkan sarapan yang di masukan ke dalam kotak makanan, shani berjalan menuju ruang tamu.
Saat sampai di ruang tamu ia melihat mamahnya yang sedang memberi makan ikan, shani menghampiri mamahnya.

"Pagi mah." Sapa shani.

"Pagi shan, udah mulai kuliah lagi?."

"Iya mah, udah seminggu shani ga masuk kuliah, lagian shani udah bener-bener sehat kok."

"Alhamdulillah kalo begitu, terus kok ini kamu belum berangkat?."

"Lagi nunggu ge mah."

"Ge? Gracio maksud kamu?."

"Iya siapa lagi."

"Ciee semakin deket aja nih, lagian dia baik orangnya mamah liat-liat."

"Kok mamah jadi ngeledekin shani." Ujar shani dengan wajah yang sedikit memerah sambil berkacak pinggang.

Veranda yang melihat wajah shani merah pun tak kuasa menahan tawanya. "Dianya malu dong."

"Udah ih mah."

"Jangan-jangan kamu?."

"Shani kenapa mah?."

"Udah mulai-."

Sebelum veranda menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba bi iah menghampiri mereka bersamaan dengan gracio. Setelah gracio tiba di hadapan shani dan veranda bi iah kembali pamit ke dapur.

"Pagi tante, gimana kabarnya?." Tanya gracio sambil menyalami veranda.

"Baik gracio, gimana kabar kamu?."

"Selalu baik kalo itu, hehehe."

"Syukur kalo gitu, kamu makin ganteng aja." Ujar veranda sambil terkekeh.

"Aduhh pagi-pagi jangan dibikin pingsan dong tante."

"Kamu ada-ada saja."

"Tante rajin banget pagi-pagi gini kasih makan ikan."

"Iya dong, liat ikannya cantik-cantik yang kamu kasih."

"Masih cantikan tante."

"Ih bisa aja kamu, haha."

Shani yang sedari tadi ada di samping veranda sangat di hiraukan oleh gracio, serasa shani tidak ada di dekat mereka berdua.

"Ini mau ngobrol atau mau berangkat kuliah?." Ujar shani dengan nada datar.

Gracio terkekeh saat melihat wajah shani yang bt. "Loh kamu disini dari tadi shan?."

"Aku berangkat sendiri aja."

"Gitu aja ngambek."

"Tau ah."

Shani menyalami dan mencium singkat pipi veranda, setelah itu meninggalkan gracio yang masih diam di samping veranda.

Tak lama saat tangan shani memegang pagar rumahnya untuk keluar rumah, tangan gracio menghentikan pergerakan shani.

"Kok ninggalin? Kan berangkat bareng aku."

Nous [END]Where stories live. Discover now