Nous [END]

7. Kotak Kesabaran Dan Kebahagiaan

Waktu menunjukan pukul 11 siang, shani baru saja menidurkan mamahnya yang habis terapi. Menurut dokter 85% mamahnya akan bisa kembali jalan seperti semula asalkan rutin melakukan terapi dan tidak banyak stres. Kecelakaan yang terjadi pada saat ayah pergi meninggalkan mereka yang membuat mamahnya seperti ini. Untung saja mamahnya adalah wanita yang kuat dan sangat tegar.

Shani keluar dari kamar mamahnya menuju dapur untuk membasuh dahaganya,menemani mamahnya selama terapi 2 jam ternyata cukup menguras energi shani. Saat menuju dapur langkah shani terhenti saat ada yang mengetuk pintu.

Dengan cepat shani menghampiri untuk membuka pintu. Saat shani membukakan pintu terlihat seorang lelaki yang tidak sangat shani kenal dan begitu asing.

"Apa benar ini rumahnya ibu veranda?." Tanya seseorang tersebut.

"Iya benar, bapak siapa ya?." Ujar shani penasaran.

"Oh saya ujang, saya kesini mau membersihkan kolam ikan dan mengisi kolamnya dengan mas ikan koi yang sudah di pesan."

"Bapak tidak salah alamat?saya tidak memesan ikan tersebut."

"Tidak neng, pesanan ini atas nama ibu veranda dan sudah di lunasi pembayarannya oleh samuel gracio."

"Oh yaudah pak silahkan masuk,kolam ikannya ada di sebelah kanan."

Shani tak habis pikir dengan tindakan yang di lakukan gracio selalu di luar ekspetasi shani,semuanya selalu membuat shani heran dan kadang membuat geleng-geleng kepala.kenapa ada orang sebaik gracio di dunia ini?. Tingkahnya selalu ada setiap harinya dari ngeselin, jail, sabar dan juga hal takjub lainnya. Sebenarnya shani ingin menanyakan kepada gracio tentang kenapa ia sampai menyuruh orang untuk membersihkan dan mengisi kolam ikan yang udah tidak terurus itu, tapi ia urungkan niatnya.

Shani duduk di meja makan,dengan segelas air putih di sampingnya dan di depannya ada sebuah peralatan untuk menggambar. Shani tidak ingin makan dan akhirnya memutuskan untuk menggambar.

There is nothing more beautiful in this world except a complete family.

Shani menggambar sebuah keluarga kecil yang harmonis.rasanya ia ingin kembali kepada titik dimana dia paling merasa beruntung,tapi shani sadar hal itu tidak mungkin terulang kembali.semoga saja suatu saat nanti jika shani sudah menikah ia tidak akan pernah mengalami hal sama dan bisa mendapatkan keluarga kecil yang sangat bahagia dan menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini.

Sudah hampir 30 menit shani duduk dan menggambar. Tak lama shani di kejutkan kala ada tangan yang menyentuh pundaknya.

"Neng shani?. " Ternyata bi iah yang menyentuhnya.

"Ada apa bi?."

"Ini ada titipan makanan dari abang ojek online tadi."