8. Perlahan

1.1K 102 6
                                    

Kemacetan kota jakarta di pagi hari memang menguji kesabaran belum lagi dengan panasnya cuaca di pagi hari, sehat sih tapi tetap saja membuat hati kadang jengkel. Begitu pula dengan gracio yang pagi hari ini mengendari mobil untuk berangkat ke kampus. Untung saja gracio masih bisa sabar sampai level yang tak terhingga.

Setelah bergelut dengan kemacetan kota jakarta akhirnya gracio sampai di kampus. Gracio turun dari mobil dengan tas yang di pakai sebelah dan airdops yang melekat di indra pendengarannya. Berjalan dengan santai dan badan tegap menambah nilai plus dimata yang melihatnya begitu gagah dan berwibawa.

Langkah gracio saat ini adalah menuju kelasnya karena hari ini gracio ada mata kuliah Konsep desain bangunan dan estetika arsitektur. Hanya ada satu mata pelajaran hari ini jadinya gracio ingin buru-buru mengakhiri kelasnya. Sepanjang ia berjalanan banyak perempuan yang menyapanya,gracio hanya membalas dengan senyuman seperti biasa sebagai jawaban.
.
3 jam sudah gracio mengikuti kelas akhirnya selesai juga. Gracio membereskan laptop dan juga kertas-kertas catatannya.tujuan setelah ini adalah kantin karena sudah jam 11 menunjukan sudah waktunya makan siang.
Saat hendak berdiri tiba-tiba handphone nya berdering menandakan ada panggilan masuk.

"..... "

"Iya selamat siang pak."

"... "

"Oh sudah selesai semua?terimakasih banyak ya pak agus."

"... "

"Iya saya minta tolong bersihkan juga, soalnya saya hari ini mau kesana sama pemiliknya."

"... "

"Sekali lagi terimakasih pak agus, salam buat bu nani. Maaf saya merepotkan."

"... "

--

Gracio berdiri dan keluar dari kelasnya menuju kantin,bukan kantin fakultas arsitektur melainkan kantin fakultas ilmu komunikasi. Ia mau menemui zee menanyakan perihal infromasi keberadaan vino kepada zee dan sekaligus menghampiri shani. Karena gracio yakin jam segini mereka berdua pasti sudah duduk manis di kantin apalagi shani yang tidak suka kemana-mana selama di kampus, hanya kelas dan kantin yang sering ia kunjungi.

Gracio sudah sampai di kantin saat memasuki area kantin banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, gracio terus berjalan sampai menemui meja orang yang menjadi alasannya kesini. Gracio segera menghampiri dan duduk di depan orang tersebut.
Dengan senyuman sebagai sapaan awal membuat gracio mendapatkan tatapan dan bisikan memuji dari yang melihatnya. Hanya saja gracio tak menghiraukan, kali ini ia fokus pada gadis yang tengah memakan semangkuk soto dan es teh tentunya.

"Ngapain lo kesini?jauh-jauh di Fakultas lo juga kan ada kantin." Ujar zee yang duduk di sebelah shani.

"Terserah gue, kok lo ngatur sih."

"Ck, cin bucin gracio bucin."

"Diem lo tempurung kelapa."

Shani yang melihatnya tak habis pikir zee dan gracio setiap bertemu selalu aja ada hal yang bikin mereka adu mulut, kalo udah akrab bisa anteng banget tapi kalo udah ribut buat kepala shani jadi sakit.

"Shani?."

"Apa ge?."

"Hari ini ada kelas?."

"Gaada dosennya gamasuk."

"Ikut aku yuk, aku mau nunjukin kamu ke suatu tempat."

Nous [END]Where stories live. Discover now