10. Rencana Gracio

1K 85 2
                                    

Setelah memutuskan telepon, gracio di suguhkan es jeruk oleh veranda dan langsung di minum oleh gracio. Selang beberapa menit gracio menghampiri veranda untuk berpamitan karena ia harus bertemu zee sekarang juga.

"Tante? Gracio pamit dulu ya, makasih banyak untuk makan siangnya."

"Kok buru-buru?."

"Iya, gracio ada janji sama zee mau ketemu di caffe deket sini tante."

"Yaudah hati-hati ya gracio."

"Iya tante,gracio pamit ya. Tante baik-baik di rumah."

"Iya sayang."

Gracio mengembangkan senyumannya sambil misuh-misuh kala veranda memanggilnya sayang. "Aaaak jadi gesrek!."

"Heh! Bisa gitu ya."

"Bisalah tante, apalagi kalo shani yang bilang pasti aku sudah di mabuk asmara." Kekeh gracio.

"Ah kamu suka ada-ada aja kelakuannya."

Setelah menyalami veranda gracio buru-buru keluar dari rumah shani dan menaiki motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Zee memberi tau bahwa dia sudah tau keberadaan vino ada di kota mana dan sedang bekerja dimana. Saat itu juga gracio meminta zee bertemu dengannya dan membahas tentang persoalan ini.

--

Tak butuh waktu lama akhirnya gracio sudah sampai di caffe tempat mereka janjian. Gracio langsung masuk ke dalam caffe tersebut dan melihat sekeliling ruangan tersebut untuk mencari keberadaan zee. Saat menemukan zee di pojokan caffe, gracio menghampiri dan langsung duduk di depannya.

"Oke jadi gimana?." Ujar gracio langsung.

Zee yang sedang menikmati makannya tersedak saking kagetnya dan langsung minum. "Sialan lo!."

"Kok lo nyebut sialan sih alien."

"Lo bikin gue kaget anjir."

"Yaudah, maap. Jadi gimana?."

"Sabarr gilaa, gue makan dulu. Lo mau kemana sih anjir, santai boss."

"Ck! Iya iya terserah lo."

Gracio membiarkan zee untuk menghabiskan makannya dan gracio sendiri memainkan game online di handphonennya.

20 menit sudah gracio memainkan gamenya dan zee juga sudah menyelesaikan makannya. Atmosfer sekitarnya jadi berubah menjadi serius, seperti pembahasan ini harus memerlukan konsentrasi tingkat tinggi.

"Jadi lo mau tau yang mana dulu nih." Ujar zee memulai obrolan mereka kembali.

"Si dia ada di kota mana?." Ujar gracio dengan nada dingin.

"Si dia weh si dia, vino punya nama kampret."

"Dia musuh gue sekarang!."

"Serah lo anjir."

"Iya iya, si vino sekarang dimana?."

"Dia di solo."

"Terus?."

"Kerja di perusahaan media berita."

"Terus?."

"Udah tinggal selama 2 tahun."

"Terus?."

Nous [END]Where stories live. Discover now