®MatahariLangit34

528 35 8
                                    

Drrtttt....Drrrttt

Arsen meronggoh handphonenya yang berada, di saku celana.
Ternyata Chat Dari Wanita yang beberapa menit tadi sedang bersamanya.

Matahari : Arsen. Makasih :*

Arsen menatap chat dari matahari datar. Kemudian mengetikkan sesuatu untuk membalasnya.

Arsen : Y

Setelah selesai membalas chat tersebut. Arsen pun berfokus pada jalanan, yang terlihat lumayan sepi. Mungkin karena sebentar lagi langit akan berubah menjadi hitam.

"Ternyata jalan lebih enak daripada Naik motor atau mobil." pikir Arsen sedikit tersenyum.

Drrrtttt...Drrrtttt

Matahari : Lo bisa nggak sih, nggak usah Cuek sama gue:'(

Arsen Terkekeh geli lalu membalas pesan tersebut.

Arsen : Iyaa, Bisa.

Baru saja ingin mematikan Handphonenya ternyata pesan Matahari lebih dahulu masuk. Mau tidak mau Arsen pun membuka nya.

Matahari : Masih cuek_-

Arsen : Gue Harus gimana biar lo percaya?

Matahari : Kirim chat nya pake emot dong:*

Arsen berdecak sesaat.

Arsen : Jijik.

Matahari : Tuh kan!!!

Arsen : 😐

Matahari : Yang lagi senyum kek:v

Arsen : 😬

Matahari : Uuuuwuu😙

Arsen bergedik jiji kemudian memilih Mematikan Handphonenya. Dia sungguh tidak suka dengan stiker seperti itu.

Jangankan stiker dia juga jarang banget Post poto sendiri di Instagram nya. Yang di post hanyalah Beberapa Kesukaannya. Seperti Koleksi, dan juga coveran lagu.

Jika ditanya kenapa tidak mau post poto sendiri? Padahal muka Ganteng banget?
Jawabannya akan " Gue nggak mau! Kalo gue nggak mau ya nggak mau!. "

~©MatahariLangit.~

"Makasih Lang, udah nganterin aku."kata Bulan tersenyum.

Langit mengangguk senang.
"Iya sama sama, lan."

"Kalo gitu aku masuk dulu ya!." Pamit Bulan.

"Eehh! Tunggu."

Bulan menatap Langit bingung.

"Boleh nggak gue minta Nomor WA lo!." kata Langit sambil terkekeh.

Bulan tersenyum.
"Boleh kok. Mana handphonenya Kamu!."

Langit memberikan Handphonenya pada Bulan agar bulan mengetikkan No WA nya di sana.

"Makasih." Ujar Langit yang diangguki Bulan.

"Ya udah aku masuk ya! Dahh.." Kata Bulan telihat terburu buru.

"Eemm, iyaa..."

Setelah Bulan masuk kedalam Butik yang lumayan besar. Langit pun bergegas untuk pulang, kerumah nya.

Matahari Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang