®MatahariLangit42 [Kangen]✔

516 39 5
                                    

"Gue anter lo ganti baju dulu!." kata Arsenio disela sela perjalanan nya.

Adena mendekat kan wajahnya kesamping kanan Kepala Arsen. Agar mudah mendengar apa yang Arsen Bicarakan.

"Loh kenapa?." tanya Adena bingung.

"biar ke rumah matahari nya bareng."

Adena terdiam sejenak kemudian mengangguk.
"Iyalah." jawabnya.

Setelah sampai di rumah dimana Adena tinggal. Arsen pun di ajak Adena untuk masuk kedalam rumahnya.

Awalnya dia memilih untuk menunggu diluar saja, namun hari sudah gelap dan adena rasa kurang enak jika Tamunya itu tidak di ajak masuk. Mau tidak mau Arsen pun menurut untuk ikit masuk.

Saat masuk Arsen tersentak kaget karena Ibunya Adena sudah berdiri tepat di ambang pintu sembari memasang raut wajah yang tajam. Membuat Adena menatap ibunya kesal.

"Kenapa baru pulang?!." interogasi Ibunya datar.

Adena menghembuskan nafas kasarnya.
Batu saja ingin menjawab Arsenio lebih dulu memotong.

"Maaf tante,Arsen udah bawa anak tante sampe pulang telat."jawabnya Sopan.

Aerin terkekeh sesaat.
"Kamu pacarnya Adena? Eemm ganteng banget..." Godanya yang membuat Adena mengernyit sedangkan Arsen hanya tertawa kikuk.

"Ma dia bu-"

"Ayo masuk calon mantu!."
Aerin menarik Lengan Arsen agar segera masuk kedalam.

Adena mendengus.
"Maaa!." batinnya berteriak.

"Nah duduk dulu disini ya, tante buatin minuman dulu." Kata Aerin langsung menuju dapur.

Adena melirik Arsen dengan melas.
"Maaf ya, mama aku-"

"Nggak papa,Mama lo asik juga." celetuk Arsen seraya tersenyum.

Adena membelalak tidak percaya apa yang barusan Arsen katakan.

"Kak Naa...uda puyang." Seru Anak kecil yang berlari kecil ke arah Adena.

Adena tersenyum lalu memeluk Adiknya itu.
"Mmm,Maaf ya kak Naa nggak nemenin Casya main tadi..." Ujar Adena mencubit pelan ujung hidung Casya.

Casya tersenyum manis.
"Sekalang temenin Sya main belbi..."

"Tapi kakak mau mandi dulu."

"Aaaa,Main duyu."

"Cium nih! Kakak udah bau asem!."

"Eemmm,Nggak kakak jangan mandi."

Arsen terkekeh lalu mengangkat bokongnya untuk menghampiri Casya.

"Main nya sama Kak Arsen aja yok! Biarin kak Naa nya mandi." sahut Arsen menjulurkan tangannya pada Casya.

Casya menatap Arsenio bingung namun detik kemudian dia tersenyum lebar.

"Ya udah kak naa mandi aja. Sya mau main ama kak alsen." Titahnya yang langsung menerima juluran tangan Arsen.

Arsen tersenyum lalu memberikan kode pada Adena agar segera pergi mandi.
Adena menutup mata kemudian mengangguk.

"Maaf ya ngerepotin!." Lirihnya sebelum. Pergi.

Arsen hanya menjawabnya dengan anggukan.

Tak lama setelah Adena pergi,Aerin pun datang dengan segelas sirup jeruk nya untuk Arsen.

Matahari Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang