®MatahariLangit37

500 35 5
                                    

Kantin
Tempat ini selalu ramai dipenuhi para siswa siswi yang ingin mengisi perut kosongnya. Seperti sekarang Matahari tengah mengantri memesan Mie ayam disalah satu warung kantin yang cukup ramai dipenuhi orang.

Disatu sisi para sahabat Matahari sudah terduduk manis di meja biasanya. Mereka hanya memesan Bubur dan Soto yang warung nya tidak terlalu padat.

"Matahari lama banget sumpah!." gumam Lami melirik Matahari.

"Ya salah sendiri mau makanan yang rame khalayaknya!." sahut Arya yang sudah melahap Makanannya.

Lami terus melirik Matahari. Soalnya dia ingin menunggu Matahari agar makan bersama.

Tukk

Perhatian Lami beralih pada seorang wanita cantik yang kini sudah terduduk disamping Langit sembari memasang raut wajah masamnya.

"Kenapa lo?." tanya Langit melirik demgan sudut matanya.

Adena menghembuskan nafas nya.
"Gue abis di labrak masa..."Kata Adena memasang raut wajah sedihnya.

"What! Sama siapa?!." sahut Lami.

"Sama fans nya Arsen."

"Kok bisa?."

"M-mmm...G-gue tadi berangkat bareng dia."

Uhuukkk..

Arya dan langit tersedak makanan nya setelah mendengar jawaban dari Adena.

"Hah?!."

"A-ada Agler juga kok!." lanjut Adena yang sudah memerah malu.

Lami mengangguk paham.
"Gue kira cuman berdua."

"E-enggak lah..."

"Ciee lo salting..." goda arya seraya terkekeh geli.

Adena menatap Arya tajam.

"Btw...Sejak kapan lo deket sama Arsen?." tanya Langit.

"Mmm, sejak gue masuk SMA ini gue udah kenal kali lang." jawab Adena jujur.

"Maksud gue. Deket! D-e-k-e-t... Soalnya gue pernah liat Lo sama Arsen berduaan kalo nggak salah pas lagi ngedekor."

Adena terdiam.

"Arsen senyum liatin lo!." sambung Langit yang membuat Adena membelalakkan matanya kemudian beralih menatap Soto ayam nya.

"Siapa yang senyum?!." sahut Matahari yang baru datang.

"Arsen."jawab Langit melirik Matahari malas.

"Senyum ke lo?." kekeh Matahari sambil duduk samping Lami.

"Dih, bukan kali!."

"Lah terus sama siapa?."

"Tuh Adena."

Adena memilih melahap sotonya dan berpura pura tidak mendengar.

"Oohhh...Ternyata Arsen sukanya sama Adena." batin Matahari.

~©MatahariLangit.~

"Ngapain berhenti disini?." tanya Matahari.

Langit mematikan mesin mobilnya kemudian melepas pengaman mobilnya.
"Tunggu sebentar disini!."

Kata Langit sebelum keluar mobil.
Matahari hanya dapat menurut sembari menatap Langit diluar sana.

Matahari Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang