®MatahariLangit70 [Merelakan]

525 48 21
                                    

Setelah mendengar kabar bahwa Sang kekasih telah pulang ke tanah air, Langit pun segera bergegas untuk pergi ke kediaman Sang kekasihnya tersebut.

Jujur Langit sangat merindukan Bulan.Sudah hampir dua bulan ini dia tidak bertemu ataupun berkomunikasi dengan nya. Sebelum ke rumah Bulan Langit menepikan Mobilnya didekat Toko Bunga untuk membeli Mawar merah yang akan ia berikan pada Bulan.

Selama dalam perjalanan Langit terus tersenyum sembari sesekali melirik Bunga mawar segar itu. "Pasti kamu seneng aku bawain Bunga mawar."Gumamnya.

Tidak perlu waktu lama untuk sampai ditempat tujuan. Kini Langit sudah sampai di kekediaman Bulan. Dia pun turun dari Mobil dan bergegas menuju pintu utama.

Tookkk.... Tokkk

"Iya sebentar!"Teriak Mirna dari dalam sana.

Langit tersenyum setelah mendengar suara Teriakan Mirna.

Ceklekk

"L-langit.."pekik Mirna yang dapat anggukan dari Langit.

"Pagi tante."

"P-pagi. Ayok masuk!"ajak Mirna yang diikuti oleh Langit. Mereka duduk diruang tamu.

"Tan, bulan nya ada?"pertanyaan Langit membuat Mirna bungkam.

"Tan!" panggil Langit sekali lagi.

"Mmm...Kamu tunggu bentar ya!"kata Mirna seraya Pergi menuju Kamar Bulan.

Langit terus memperhatikan Anak tangga yang menuju kamar Bulan. Dia sangat bingung, kenapa Ibunya Bulan tidak menjawab pertanyaan nya tadi? Apa telah terjadi sesuatu? Pikir Langit Khawatir.

Setelah menunggu agak lama akhirnya Mirna kembali dengan membawa Amplop ditangannya. Mirna pun memberikan kepada Langit.

"Ini apa tante?" tanya Langit.

Mirna menghela nafas nya. "Kamu baca aja dulu!"

Langit pun segera membuka amplop itu dan langsung membaca setiap kalimat yang Bulan tuliskan Untuknya.

"Langit.....Aku nulis surat ini karena aku nggak bisa kasih tahu kamu secara langsung. Pertama aku mau bilang kalo aku sayang sama kamu, Aku kangen sama kamu, Aku cinta banget sama kamu...Hehehe...."

"Kamu pasti udah tahu kan seberapa sayang dan cinta nya aku sama kamu! Yhaa kamu pasti tahu:D.......Langit! Hari ini aku mau di oprasi, Aku takut,Takut kalo semuanya gagal:( Dan berakhir gitu aja:("

"Janji sama aku ya Sayang: ). Kalo kamu denger kabar buruk tentang aku,Jangan sedih, Aku nggak mau liat kamu nangis, Aku mau kamu tetep bahagia meski aku udah pergi : )."

"Tapi, Kalo aku masih diberi kehidupan didunia ini. Aku bakalan berterima kasih sama tuhan dan bakalan meluk kamu seerat eratnya.... Hehehe Aku Kangen kamu. Hufttt!"

"Langit,Walaupun nanti aku memang tidak ditakdirkan untuk tetap hidup. Kamu harus bener bener lupain tentang aku, dan jangan kamu tengisin aku setiap hari! Kamu paham kan?!"

"I Love You.....MoonLove❤"

Langit melirik Mirna dengan tatapan serius.
"Bulan nya mana?" tanya Langit.

"Dia udah nggak ada lang. Dia udah pergi dan nggak akan kembali."jawab Mirna melirih.

Disitu langit sudah tidak dapat menahan air matanya lagi. Sesak rasanya mendengar kabar buruk ini. Dia sungguh tidak mau hal buruk ini terjadi. Langit mengacak rambutnya frustrasi.

Matahari Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang