®MatahariLangit48 [1 Minggu kemudian]

403 38 6
                                    

Sudah satu minggu ini langit selalu pergi ke rumah Bulan,untuk menemani bulan melukis dan menemaninya setiap saat.

Sampai sampai langit lupa kepada Matahari dia pun melupakan Jika Setiap Minggu dia harus mengajak Matahari pergi ke Taman kota.

Seperti hari ini, Matahari tengah cemberut karena tahu bahwa langit tidak akan mengajaknya pergi, Matahari memejamkan matanya kemudian membukanya lagi.

"Mama,papah sibuk. Kakak sibuk. Aahh Nenek jauh...." gumam Matahari mengeluh.

"Langit lo kemana sih?! ." kata Matahari yang terus menatap langit biru.

"Non! Bibi udah masakin nasi telur kesukaan non, ayok makan dulu!." titah pembantunya yang membuat Matahari turun dari kamarnya.

"Bi,Zelle makannya nanti aja. Zelle mau pergi dulu, mungkin zelle pulangnya agak maleman..."

"Loh enon mau kemana? Kalo kakak enon nyariin gimana?."

"Bilang aja zelle lagi di ruamh adena, kalo kakak nanyain."

"Tapi non-"

"Dah bi zelle pergi dulu!." teriak Matahari yang mengambil Jaket boomber dan Kunci motornya.

Matahari mengeluarkan Motor gedenya,Hari ini dia ingin pergi kesuatu tempat yang sudah lama tidak ia jumpai. Rasanya Matahari cukup rindu akan masa masa saat baru mengenal Langit.

Selama dalam perjalanan Matahari terus membayangkan Masa lalu nya bersama Langit. Dulu langit sangat perhatian padanya, dan tidak pernah lupa akan janjinya untuk terus mengajak Matahari pergi Ke taman kota. Dulu juga Langit tidak pernah lupa untuk pergi ke rumah Matahari hanya untuk bermain game bersama.

Namun sekarang, semuanya berubah. Semakin hari Langit semakin menjauh dari Matahari. Membuat matahari bersedih karena sikap Langit yang berubah.

"Kenapa gue harus jatuh cinta sama lo!." batin Matahari. Yang langsung menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi.

~©MatahariLangit.~

"Sen, temenin gue main futsal yuk!"kata Agler.

Arsen melirik nya sekilas.
"Enggak ahh..."

"Gue cuman latihan sendiri kok, kagak ada tim!."

Arsen melirik Agler lagi kemudian mematikan handphonenya.
"Oke!." jawabnya yang berjalan duluan keluar rumah.

Agler tersenyum.
"Gue udah lama nggak main futsal sama lo! Lo main yaa..."

"Oke! Gue yakin lo bakalan kalah!."

"kita liat aja nanti!." kata Agler yang mulai mengemudikan Mobilnya.

Arsen hanya tersenyum tipis untuk menjawab.

"Btw,Lo nggak mau nyatain cinta lo ke adena?." tanya Agler yang membuat Arsen terdiam.

"Gue udah nyatain loh..."

Tatapn Arsen menjadi sinis.

"Tapi dia sukanya sama seseorang..."smabungnya yang membuat Arsen mengernyit.

"Dia suka sama siapa?." tanya Arsen.

Matahari Langit Where stories live. Discover now