®MatahariLangit68 [Tolong!]

504 46 19
                                    

Langit sangat frustrasi karena sedari tadi belum juga menemukan Matahari. Dia berusaha untuk menelpon berulang ulang kali ke nomor yang dipakai matahari sebelumnya.
Dia mencari Matahari lengkap ditemani oleh Para Polisi juga Arya.

Arya menghembuskan nafas panjang nya saat tahu bahwa Matahari tidak juga ditemukan. "Lo udah coba telpon nomor tadi belum?" tanya Arya.

Langit menoleh lalu menggeleng.

"Dimana sih lo Ri? Nggak usah ngeribetin deh...."Gerutu Arya kesal karena tak kunjung menemukan Matahari.

"Namanya juga diculik,Kalo lo nggak mau bantuin ya udah pulang aja sana!"Usir Langit terdengar Ketus.

"Becanda yaelah ni anak baperan." Dengus Arya seraya melipat kedua tangannya didepan dada.

Selang beberapa menit tiba-tiba datanglah dua motor besar yang mendekat ketempat Langit Arya, juga Polisi yang tengah berhenti disuatu tempat.

Rasa penasaran Langit dan Arya pun hilang saat melihat seorang wanita turun dari salah satu motor gede itu dengan raut wajah yang Panik.

Auristela berlari kecil kearah Langit. "Lo nyari Matahari kan?" tanya Auristela yang dapat anggukan dari langit.

"Kita bertiga juga lagi nyari Arsen. Dan gue tau tempat nya tapi kita bertiga nggak bisa kesana tanpa pasukan banyak. Jadi gue minta sama kalian, Buat bareng bareng nolongin mereka." jelas Auristela.

"Oke,Kalo gitu ayukk!"Ajak Arya yang segera Naik kemotor Langit.

Para polisi pun mengikuti Auristela,Kenzo,Moza,langit dan Arya yang memandu jalan didepan.

~©MatahariLangit.~

Brraakk!

Suara dobrakan pintu itu membuat perhatian Gavin teralihkan. Bellvania menatap Gavin tajam dan segera menghampiri nya.

"Lo baru datang?" tanya Gavin tenang.

"Lo bener bener ya! Gue kan udah bilang jangan buat Arsen kenapa kenapa!" kata Bellvania emosi.

Gavin terkekeh sinis lalu menatap Bellvania lagi. "Biasanya lo bodo amat tuh sama yang namanya Arsen. Tapi kenapa sekarang lo malah merasa kasian gitu sama dia?"

"Karena gue suka!"

Gavin lagi lagi terkekeh geli sembari bertepuk tangan. "Lo suka sama cowok modelan kayak dia! Lawakan...."Ledeknya berdecih.

Bellavania sudah sangat tersulut emosi."Lo suka kan sama Matahari! Kalo gitu liat, gue bakalan bales yang lebih berat!"Ancamnya seraya berjalan menuju ruangan dimana Arsen dan Matahari disandera.

Gavin membelalakkan matanya setelah mendengar apa yang diucapkan Bellvania. Dengan cepat Gavin pun segera mengejar nya.

Cekkleek...

Matahari dan Arsen mendongkakkan kepalanya untuk melihat siapa yang masuk. Betapa kagetnya Matahari setelah tahu bahwa Yang masuk adalah Bellvania.

"Bellvania?"tanya Matahari seraya menoleh kearah Arsen untuk meminta penjelasan.

Arsen melirik Matahari."Dia masih satu kelompok sama Gavin."jawabnya yang membuat Matahari membelalak tidak percaya.

Matahari Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang