Bagian 9

12K 1.2K 42
                                    

Clara melebarkan senyumnya ketika gadis yang berdiri diteras rumah seberang itu membalas tatapan nya seiring dengan langkah kaki Clara yang berjalan mendekatinya. Bukan senyum ramah yang diterima Clara, melainkan senyuman canggung yang terbit dibibir gadis itu.

Dengan mudah Clara memasuki perkarangan rumah itu. Sebab pagar rumah saat ini juga terbuka lebar, seakan memang sengaja menunggu untuk didatangi.

"Oh, tetangga baru ya? Salam kenal Mbak, saya Clara."

Walaupun sambil menggendong Kirana, Clara tetap menyediakan tangan kanannya agar bisa berjabatan dengan gadis itu.

Gadis yang saat ini berdiri didepan Clara membelalakkan mata. Dia merasa bingung dengan sikap Clara yang seakan tidak mengenalinya. Sebelum akhirnya dengan tangan yang bergetar dan juga perasaan yang gugup, ia membalas jabatan tangan Clara.

"Saya Arimbi," ucap Arimbi dengan suara yang terdengar lirih.

Bagaimana pun empat tahun ini Arimbi memang sengaja menghilang dari Clara. Bahkan sama sekali tidak mengindahkan semua pesan Clara termasuk di media sosial. Sebab Arimbi tidak tau apa yang akan dijawabnya ketika Clara bertanya tentang kakaknya.

"Saya senang karena setelah sekian lama, akhirnya rumah ini ada juga yang menempati. Semoga betah ya Mbak. Kalau butuh bantuan atau apapun, rumah saya tepat didepan," tunjuk Clara yang sebenarnya tidak diperlukan, karena Arimbi jelas sudah mengetahuinya.

Tapi, bukankah sekarang kondisi dibuat sedikit berbeda?

Arimbi menatap Clara dengan bingung. Gadis didepannya ini kenapa menjadi seperti ini? Seakan-akan tidak mengenalinya saja. Padahal Arimbi mati-matian menahan kegugupan saat mereka bertatapan hingga berakhir dengan Clara yang menyambanginya.

Perhatian Arimbi teralih kepada seorang anak yang masih sangat kecil, yang kini berada didalam gendongan Clara.

Apa Clara sudah punya anak? Jadi, apa Clara sudah menikah?

"Anak ini, anak . . . kamu?" tanya Arimbi gugup.

Dan anggukkan di kepala Clara membuat Arimbi terkejut. Clara sudah menikah dan sudah mempunyai anak juga? Apakah kakaknya tau tentang hal ini?

Ya Tuhan, apa yang sudah terjadi?

"Halo Tante, aku Kirana. Panggil Ana, Tante," ucap Clara lucu, sengaja menirukan suara anak kecil.

Dalam hatinya Clara benar-benar ingin tertawa karena sudah melakukan hal ini. Melihat wajah Arimbi yang terlihat kaget dan juga seakan takut, membuat pertahanan Clara harus diperkuat lagi. Clara tentu saja tidak ingin tahap awal permainannya langsung gagal.

Walaupun sebenarnya Clara tidak tega bersikap seperti ini kepada Arimbi, tapi tetap saja dia harus melakukannya. Selama empat tahun ini Arimbi juga menghilang tanpa jejak, tidak merespon apapun ketika Clara mencoba menghubunginya.

Kirana yang masih terlalu polos dan belum mengerti apapun yang terjadi diantara kedua gadis dewasa itu mengerjapkan mata sambil tersenyum, terutama ketika Arimbi menatapnya lekat. Mata gadis kecil itu sedikit menyipit. Tangan mungilnya terangkat-angkat keatas seakan meminta untuk digendong.

Arimbi berharap dapat menenggelamkan dirinya ke air untuk membuatnya yakin bahwa saat ini adalah mimpi. Dia ingin berteriak dan bertanya sekeras mungkin kepada Clara mengenai apa yang dilihat dan diketahuinya saat ini.

Tapi, kenapa rasanya tidak bisa?

Arimbi sangat bingung dengan sikap Clara saat ini. Apalagi dia terkejut mendapati status Clara yang sudah menikah bahkan memiliki anak. Apa dulu disaat Clara mencoba menghubunginya, Clara bermaksud untuk mengundang Arimbi agar menghadiri pernikahan gadis itu?

Welcome My Love [Tamat]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ