Chapter 2

232K 12.2K 147
                                    

Vincent berjalan perlahan mendekati Karina, gadis itu mundur menjauh dari pria tersebut sampai gadis tersebut sekarang berada diantara pria itu dan tembok.

"Vin" ucap Karina gemetar menatap pria tersebut.

"Syuuttt, jangan banyak bicara sekarang kamu kerjakan tugas itu sekarang juga, pokoknya hari ini harus selesai, kalau tidak kamu tidak akan bisa pulang" ujar Vincent.

"Aku tidak mau huhh, Aku akan batalkan kontraknya kalo tau Ada kau disini, Aku tidak mau melihatmu lagi, Aku akan pergi."sahut Karina.

"Hah apa? Pergi?" Ujar Vincent mengangkat sebelah alisnya.

"Okeh berikan saya uang 100.000.000." timpalnya.

"Hah apa?" Sahut Karina terkejut dengan kata kata yang keluar dari bibir Vincent.

Seseorang pria karyawan Vincent memberikan sebuah dokumen ke Vincent.

"Ini bos" ujar Pria tersebut.

Setelah menerima dokumen tersebut Vincent memperlihatkan nya di depan muka Karina.

"Lihat ini dengan jelas, amati dengan seksama." Ujar  Vincent.

Raut wajah Karina menjadi kesal, kemudian ia berjalan menuju file file tadi yang disuruh bos nya itu tadi untuk mengerjakan dengan malas.

Karina membuka pintu ruangan tersebut, tidak disangka ternyata dibalik pintu tersebut banyak karyawan yang menguping, setelah ketahuan mereka pun bubar dan seolah olah hanya lewat saja.

Karina turun ke lantai 3 dimana ruangan kerjanya berada bersama dengan karyawan lainnya.

Karyawan lain mulai berbisik tentang dirinya.

"Kudengar ia mendapatkan kontrak kerja yang berat" bisik seorang wanita kepada rekan kerjanya.

"Iya ihhh" sahut yang lain dengan menatap sinis.

"Tolong nanti ini di fotokopi yah saya mau pergi keluar sebentar."

"Kakak tolong ini kerjakan dokumen ini ya kak."

"Neng nanti pas jam makan, kamu keluar cari makanan ya untuk kami ini uangnya."ujar mereka semua yang tiba tiba mempunyai kesulitan, namun entah itu benar atau tidak,mereka menyerahkan tugasnya kepada Karina.

Ia hanya bisa diam menerima tugas dan pekerjaan tersebut yang harusnya itu bukan tugasnya.

Sang Surya mulai menenggelamkan tubuhnya, akan tetapi kerjaan Karina belum selesai ,ia terus melanjutkan pekerjaannya hingga kaeyawan lainnya sudah pulang ke rumah masing masing karena terlalu lelah ia tidak sengaja ketiduran.

Vincent berjalan melewati ruangan tersebut, melihat Karina ketiduran disana ,ia mendekatinya dan menyelimutkan jaketnya ke badan gadis tersebut.

Karina terbangun, ia binggung melihat Vincent berada di depan mejanya. Buru buru ia menyadarkan dirinya.

"Sudah tidak ada yang dikerjakan, Aku ingin pulang" ujar Karina berdiri di depan Vincent kemudian sedikit membungkukkan badannya.

"Selamat malam" timpal Karina kemudian pergi meninggalkan Vincent yang masih anteng duduk disana.

***
Karina pulang ,langsung menuju ke kamar dan merobohkan badannya ke ranjangnya lalu menatap langit langit kamarnya.

"Benar benar hari yang menyedihkan, huft syaland mereka bisa bisanya menumpahkan semua pekerjaannya kepada Aku sendirian, mentang mentang Aku disana karyawan baru" umpat Karina dalam hati.

Lelah dengan pekerjaannya yang seharian ini ia pun langsung terlelap menuju ke dunia mimpinya.

    Secercah cahaya matahari menyusup sela sela jendela Kamar Karina, membuat gadis itu mengerjap ngerjapkan matanya mengambil hapenya dan melirik jam di hape tersebut sudah menunjukan pukul 08.00, sontak ia terkejut langsung berlari menuju kamar mandi melakukan ritual paginya dengan terburu buru.

Ia lari menuju halte bis, dengan sesekali melirik jam tangannya yang menunjukan waktu dirinya sudah sangat terlambat berangkat kerja.

KARINA POV

Aku membuka ruangan kerjaku dan langsung menuju meja kerjaku disana sudah tertumpuk   banyak dokumen dokumen yang harus ku kerjakan.

"Tidak, tidak ini sangat tidak normal kenapa banyak sekali." Gumamku. Sedangkan ku lihat sekitaranku mereka mengerjakannya hanya sedikit.

"Cukup" ujarku dengan mengebrak meja.

"Kalian tidak bisa seenaknya melimpahkan semua tugas ini kepadaku." Timpalku.

"Kamu jangan berisik kerjakan saja pekerjaanmu dengan cepat."

"Nggak usah ngeluh kalo mau bertahan lama."

"Anak baru tolong ambilkan Aku kopi." Ujar mereka semua.

Aku mengacak rambutku frustasi kemudian keluar dari ruangan neraka itu menuju ruangan Vincent a.k.a Presdir di perusahaan ini.

Brakkkk.....

Aku mengebrak mejanya dengan kasar dengan dia yang sedang membaca sebuah dokumen dengan kacamatanya kemudian ia langsung menoleh ke arahku, mata kami saling bertemu.

"Jelas jelas disini kau berniat membunuhku" Ujarku sedikit membentak.

"Apakah ini sikap seorang bawahan kepada atasan?." Jawabnya.

"Jika kau tidak ingin bekerja seperti itu, Aku punya pilihan untukmu." ujarnya lagi.

"Apa?" Sahutku.

"Menjadi asisten pribadiku" ujar Vincent.

Aku terpaku ditempat dan berusaha mencerna perkataan yang barusan ia lontarkan.

.
.
.
.
Tbc

Bantu Ramein Ig Author kk, mari berteman dan dapatkan info tentang update novel novelku.

Ig: erna_wati_12

Kirim pesan sebanyak banyaknya disana agar Aku semangat bikin ekstra part dan sequel.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now