Chapter 7

151K 6.7K 68
                                    

Laura pergi menuju kamar Karina ditemani Vincent. Mereka bersamaan mengetuk pintu Kamar Karina.

"Rin dah tidur belum" teriak Vincent di luar pintu.

"Ada apa" Karina membuka pintu kamarnya dengan rambut yang sudah acak acakan, iler yang sudah turun kedagunya dan matanya yang setengah merem.

"Malem ini Laura tidur sama lo ya" ujar Vincent.

"Ahh okeh santuy" jawab Karina masih dengan mata yang terpejam.Laura dan Karina  masuk kedalam kamar mereka berbagi ranjang, untungnya ranjangnya berukuran kingsize jadi muat dan longgar bagi mereka.
Vincent pun demikian ia langsung pergi menuju kamarnya untuk tidur.

Waktu menunjukan pukul 00.26, Laura merasakan perutnya seperti tertindih sesuatu sontak itu membuatnya terbangun dari tidurnya, ia membuka mata dan menemukan bahwa itu adalah kaki Karina. Laura langsung mengambil kaki Karina dan melemparkan ke arah samping, menarik selimut dan melanjutkan tidurnya, selang beberapa menit Laura merasa pengap seperti ada yang memeluknya kencang dan itu membuatnya susah bernafas lagi lagi ia terbangun dan menemukan kondisi bahwa Karina sedang memeluknya.

"Nih anak tidur doang nggak bisa anteng." Batin Laura, Laura berulang ulang kali mencoba tidur tetapi itu sia sia lagi lagi dan lagi, Karina terus bergerak gerak saat tidur membuat Laura memutuskan untuk bermain hape dan membuatnya terjaga semalaman ini.

Jam menunjukan pukul 04.00, seperti biasa alarm Karina berbunyi dan itu berhasil membangunkannya. Karina terkejut melihat Laura yang menyandarkan badannya di ranjang sudah menatap layar hape.

"Lo, bisa bangun awal juga ya Ra." Ujar Karina.

"Bangun awal bangun awal palalo gue semaleman kagak bisa tidur njir." Sahut Laura   menyatukan kedua alisnya.

"Lah Lo ngapain kagak tidur, begadang chatan sama siapa hayooo." goda Karina kepada Laura.

"Gue nggak bisa tidur gara gara Lo tau nggak, Lo tidur kayak kebo banget abis itu rusuh lagi." Laura bersunggut sunggut.

"Hah, iyakah??"

"Bodoamat gue mau tidur sekarang, lihat mata panda gue, arghhhhh gue mau tidur jangan ada yang ganggu gue" Laura menarik selimutnya menutupi seluruh wajahnya dan mulai tertidur. Karina pergi menuju Kamar mandi untuk sekedar membasuh wajahnya agar tidak ngantuk lagi dan dengan susah payah akhirnya ia sudah selesai mencuci baju Vincent setelah itu ia langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Pencapaian tertinggi masakan terenak abad ini" gumam Karina bangga melihat masakannya yang sudah tersaji dimeja makan. Apa itu? 3 piring Telor goreng ceplok dengan sedikit lada hitam dan taburan sedikit garam dapur beryodium.

Dretttt.... hape Karina berbunyi menampilkan sebuah telepon dari Vincent, kemudian ia mengangkatnya.

"Iya ada apa tuan."

"Bantu saya berpakaian."

"Eyy Maaf tuan saya seorang gadis dan masih lajang tidak baik melakukan hal seperti itu apalagi status Anda sudah bertunangan."

"Cepet bantuin Nggosok jas saya maksudnya."

"Oh gitu toh, okeh"

Karina langsung beranjak pergi dari dapur menuju Kamar Vincent. Sesampainya di Kamar ia sudah melihat Vincent sudah rapi berkemeja dalam hanya kurang mengenakan jas saja.

"Whattt Vin lo dah rapi aja" ujar Karina membuat pria itu membalikan badannya  menatap Karina. Vincent berjalan mendekati Karina memiting baju yang dikenakan Karina dan mencapit hidungnya "Yang benar saja, kamu jadi Asissten saya jam segini belum siap siap masih pake pakaian kayak gini."

"Maaf tuan muda Vincent, bukannya saja tidak mau berberes dengan cepat tapi liat noh gue dari tadi dah masak sama nyuci pakaian Lo juga.... upsss maaf" Karina segera menutup mulutnya dengan cepat sebelum ia mengeluarkan sumpah serapah kepada bossnya itu.

"Saya nggak mau tahu, saya beri kamu waktu 10 menit untuk bersiap siap ke Kantor jam 07.00 kita sudah mulai meeting sama klien penting." Ujar Vincent.

"Siap pak" Karina memberi hormat seperti hormat bendera kemudia balik kanan untuk langsung cepat cepat mandi.

"Karinaaaa" teriak Vincent di meja makan dapur. Karina yang sedang mandi pun langsung mengenakan handuknya, dan oh dia menghampiri Vincent dengan kondisi masih mengosok gigi.

"Ada apa, hah teriak teriak bae" ujar Karina dengan busa masih di dalam mulutnya.

"Kamu serius cuma masak kayak gitu doang" ujar Vincent sembari melirik telor dadar yang dibuat Karina tadi.

"Anda tidak bisakah sedikit menghargai saya kah? Saya buat itu selama Setengah jam lo lihat tuh saya melewati banyak kegagalan" Karina menunjuk piring piring yang berada diwastafel diatasnya terdapat telor telor yang gosong sekitaran 5an. Vincent tergangga melihatnya.

"Lo kan tau dari dulu gue nggak bisa masak lagian perjanjian awal kan cuma suruh jadi Asisten pekerjaan lah ini malah jadi Babu juga...huhh" ujar Karina.

"Ya udah cepat buruan kamu siap siap nanti sarapannya di kantor aja, itu dada lo keliatan" ujar Vincent. Karina terkejut sadar " dasar mesum" kemudian Karina kembali ke kamar mandi melanjutkan aktivitas mandinya yang tertunda tadi.

Bantu Ramein Ig Author kk, mari berteman dan dapatkan info tentang update novel novelku.

Ig: erna_wati_12

Kirim pesan sebanyak banyaknya disana agar Aku makin semangat menulisnya.










MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now