Chapter 29

92K 4.5K 48
                                    

Hari minggu, hari yang pas untuk seorang Karina tidur dari siang sampai sore ia akan bangun ketika jam sholat dan kembali tidur lagi sampai sore hari. Tidak dapat diragukan lagi kemampuan hibernasinya ini, kebanyakan orang jika terlalu banyak tidur akan mengalami pusing lain halnya dengan Karina gadis itu mempunyai kemampuan yang langka bahkan ia pernah 24 tidur tanpa bangun saat Ia datang bulan jadi ia tidak punya alasan untuk membuka matanya.

Saat Karina akan memejamkan mata selepas membuat sarapan hapenya berbunyi menampilkan pesan chat via wa dari Andri yang mengajaknya untuk menemaninya belanja baju untuk Ibunya. Andri sangat binggung jika harus pergi belanja baju untuk kado ulang tahun mamanya sendirian jadi akhirnya Ia mengajak Karina karena memang cuma dia gadis yang dekat dengannya masa dia mengajak mama yang ada nanti tidak suprize.

Karina membalas pesan Andri setuju dengan ajakannya lagipula Ia juga harus membeli toner dan serumnya yang habis 3 hari yang lalu.

Karina beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia memilih mengenakan jeans sobek bagian lutut perpaduan dengan atasan putih, tas jinjing berwarna hitam dan sneakers putih. Gadis itu terus mengagumi pantulan cermin dirinya sendiri bangga dengan kecantikannya. Ia tersenyum senyum sendiri kemudian terkekeh kekeh.

"Mau kemana." Vincent melepas kacamatanya matanya beralih dari majalah memperhatikan penampilan Karina dari bawah sampai ujung atas berbeda dari biasanya.

"Gimana udah cantik belum, Aku mau KENCAN dong." jawab gadis itu dengan menekankan kata kencan. Karina menyisir poninya yang sudah rapi lalu mengerlingkan matanya genit ke arah Vincent.

"Emang ada yang mau sama kamu." Vincent berniat menyindir Karina.

"Maaf ya Vin eh pak, nggak mungkin cewek cantik kaya Aku ini nggak ada satu pun cowok yang nglirik." ujar Karina penuh percaya diri.

"Lagu Lo sok laku terus kenapa kemarin minta tolongnya ke Saya, hah?." Vincent tersenyum mengejek.

"Ya kemarin cuma emm anuu."

"Anuu apa?."

"Ya karena cuma nomor telepon bapak aja yang muncul pertama kali di chat wa saya soalnya kan chat bapak saya pinned karena terburu buru ya mau nggak mau langsung hubungi Anda saja daripada ngescroll jauh jauh." Karina mencoba mencari alasan yang logis untuk menyangkal fakta bahwa Karina tidak memiliki banyak kontak cowok dihapenya.

"Oohhhh, terus kenapa." Ucapan Vincent terpotong.

"Ah udah deh pak jangan banyak tanya, teman saya udah nungguin nih dari tadi." Karina sudah malas untuk meladeni pertanyaan pertanyaan yang keluar dari mulut bossnya itu yang sialnya nanti malah mencegahnya keluar dan menyuruhnya untuk membuat laporan yang seharusnya bisa dilakukan esok atau lusa sekalipun.

Ia masih ingat jelas minggu kemarin Vincent mengerjainya dengan memberikan banyak pekerjaan dan tugas di hari weekend sampai minggu. setelah itu seninnya dia juga masih harus berangkat kerja.

Karina melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar sembari melambaikan tangannya ke arah Vincent.

"Eits kamu nggak izin sama saya." ujar Vincent sebelum Karina keluar.

"Bapak nggak inget atau pura pura lupa kalo hari ini hari minggu jadi bebas saya mau pergi kemana aja ngapain aja, wleee." Karina menyulurkan lidahnya meledek sebelum benar benar pergi dari sana.

☕☕☕

           Karina keluar dari taksi setelah membayar ongkosnya, Ia berjalan  ke pintu masuk mall lalu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru mencari seseorang berjaket denim dengan celana hitam sesuai dengan selca yang diberikan Andri kepada dirinya lewat chat wa. Karina juga heran kenapa hari ini si Andri yang biasanya kalem cool itu bisa narsis seperti itu.

"Dorrrrrrr." Andri menepuk kedua pundak Karina dari belakang. Membuat gadis itu terkejut hampir melayangkan sebuah tamparan keras ke pipi Andri.

"Eh jangan jangan." Andri memegang tangan Karina sebelum tangan itu mendarat di pipinya. Karina mengerucutkan bibirnya membuat Andri gemas melihatnya.

         Ada yang sesuatu yang berbeda yang dirasakan Karina dari penampilan pria itu hari ini Andri ternyata memakai pomade yang memiliki wangi yang menyegarkan, tatanan rambutnya disisir ke belakang beda dari biasanya, biasanya Andri membelah tengah  rambutnya seperti oppa oppa korea tapi setelah dipandang sekali lagi style kali ini lebih tampan.

Andri menaikan alisnya sebelah heran dengan  melihat Karina yang memperhatikannya sampai tidak berkedip. Pria itu mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah Karina. Membuat gadis itu tersadar.

"Ngagetin ih." Karina  menekuk wajahnya.

"Kenapa terpesona ya, suka ya, mau jadi pacar Aku ya." Andri menyugar rambutnya kebelakang, memberikan smirk ke Karina.

"Idih pede banget sekarang." Karina tertawa pecah.

Andri mendaratkan telunjuknya ke bibir Karina agar pengunjung tidak melirik mereka dengan sinis karena gelakan tawa gadis itu.

"Iya iya maaf maaf, ayo masuk." Andri mengacak rambut gadis itu lalu mengandengnya masuk ke dalam.

🍦🍦🍦

Sila vote dan komen jika berkenan 🍒🎀🍒.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now