Chapter 27

95K 5.2K 86
                                    

Sinar matahari masuk lewat sela sela jendela yang tidak tertutup korden menusuk mata membangunkan Karina yang tidur dengan posisi duduk dengan kepala diatas meja membuat badannya pegal pegal pasti jika digerakan akan copot satu persatu tulangnya.

Chatingan bersama teman lama memang menyenangkan sampai menyita banyak waktu  sekitar 1 jam an alhasil Karina harus begadang lebih larut untuk menyelesaikan tugasnya tadi malam belom setelah sempat menyimpan laporan yang ia buat kemudian mematikan laptop ia langsung tertidur dikursi.

Karina meraih segelas air putih yang selalu ia sediakan dinakas kemudian pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan berwudhu  lalu melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam.

Setelah sholat sebenarnya Karina ingin sekali merebahkan badannya untuk tidur lagi namun apadaya karena dirinya adalah sekretaris sekaligus merangkap sebagai ART bagi Vincent maka mau tidak mau ia harus memasak.

Kemampuan memasak Karina sekarang sudah cukup berkembang dari mulai memasak telur sekarang Ia sudah  bisa memasak spagheti dengan tingkat kematangan yang pas.

Masakan sarapan untuk Vincent pun sudah tersedia dimeja sepiring panchakes. Cucian pun sudah beres dan piring piring serta gelas gelas kotor sudah bersih dan tertata rapi pada tempatnya. Karina kembali kedalam kamarnya lagi untuk tidur.

🍇🍇🍇

Karina memasuki "Green House", Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh meja mencari 2 sahabatnya itu. Matanya tertuju pada 2 pasangan muda mudi ah bukan untuk Leona sudah pasangan suami istri. Karina membesarkan pupil matanya dalam hatinya ia mengumpat kenapa mereka membawa pasangannya masing masing sedangkan dirinya sendirian. Pikirnya tadi malam mereka hanya akan merayakan bertiga saja.

Dirinya berpikir dengan keras bagaimana cara agar dirinya tidak terlihat jomblo didepan kedua sahabatnya itu walaupun mereka pasti akan memaklumi tapi batinnya serasa tertekan. Terlintas dipikirannya untuk mengajak Vincent tapi ia ragu pria itu akan menerima ajakannya.

"Karina." Fathiya dan Leona serempak melambaikan tangan ke arah Karina yang sedari tadi masih diam disana. Tanpa pikir panjang ia langsung menelepon Vincent untuk datang ke tempat kemarin dibuat untuk rapat.

Setelah tidak ada respon dari Bossnya itu Karina lanjut berjalan menuju meja mereka. Ia pasrah jika nanti ia jadi bahan tertawaan untuk sahabat sahabatnya itu.

Para wanita wanita itu langsung berpelukan layaknya teletubies dan saling cipika cipiki.

"Sudah dari tadi?." Karina duduk  meletakan tasnya dipangkuannya.

"Enggak barusan nyampek." ujar Leona dan Fathiya serentak karena mereka ber4 datang bersama sama karena kompleks perumahan mereka berdekatan.

Mereka duduk saling berhadap hadapan dengan pasangannya kecuali Karina yang tidak membawa pasangan.

Leona mengenalkan suami barunya Bambang ke Karina. Karina menjabat tangan pria itu dan memberi selamat atas pernikahan mereka.

Fathiya juga mengenalkan tunangannya yang rencananya mereka akan menikah 2 bulan lagi setelah orangtua Sean tunangan Fathiya pulang dari Jerman.

"Kamu sendirian aja, belom ada pasangan." ujar Sean kepada Karina membuat Fathiya yang ada didepannya langsung menginjak kaki pria itu untuk tidak terus menanyai Karina.

"Aku punya kenalan cowok lumayan sih tajir ganteng kalo mau bisa aku bantu comblangin mau nggak." kali ini Bambang angkat suara membuat Leona langsung mencubit kasar lengan pria itu.

Karina meringgis kecil didalam hatinya Ia merasa sangat miris dia tidak mengekspektasi pertemuan pertama setelah sekian lamanya dengan kedua sahabatnya ini akan seperti ini. Jika tau akan seperti ini Karina lebih memilih untuk hibernasi panjang dikamarnya saja.

"Maaf sayang Aku telat." ujar seorang pria dengan setelan kemeja berjas hitam lengkap dengan celana panjang selaras yang sangat berkesan rich siapa lagi kalo bukan Vincent. Karina yang sedari tadi hanya menunduk menahan  malu akhirnya mendongakan kepalannya mata Vincent dan Karina saling bertemu saling berbagi senyuman. Vincent meraih tangan Karina dan mencium punggung tangan gadis tersebut. Vincent juga memberikan bunga yang ia sempat beli sebelum kesini tadi.

Mereka saling berkenalan satu sama lain dengan Vincent. Sehingga akhirnya Pria itu paham dengan keadaan yang dialami oleh Karina serta tentang Leona dan Bambang yang baru saja menjadi pengantin baru.

"Oh iya ini tadi Karina belum sempet bawa kado buat hadiah pernikahan kamu soalnya tadi dia buru buru kesini sampe lupa nggak kebawa." Vincent menyerahkan papperbag dengan tulisan merek terkenal Gucci yang dilihat dari covernya saja mereka sudah tau isinya adalah Tas branded keluaran terbaru yang sangat menguras kantong.

"Help me please pasti nanti gaji 5 tahunku tidak bakal dibayar." batin Karina.

🍎🍎🍎

Sila jika berkenan kasih vote dan komen yah.

🍒🍒🍒

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now