Chapter 54

84.6K 3.8K 207
                                    

Karina sedang menikmati drama korea pilihannya di laptop dengan posisi tiduran dengan kepala berada di pangkuan Vincent sedangkan Vincent lebih memilih membaca buku, entah itu buku apa yang pasti tebalnya melebihi kamus trilliun, tidak mau dirinya ikut menonton walaupun Karina memaksanya. Berulang kali  Karina ngedumel  emosi dengan peran antagonis dalam drama tersebut tapi hanya dibalas anggukan oleh Vincent yang emang tidak mengerti.

"Vincent." panggil Karina.

"Emm." Angguk Vincent.

"Aku mau bicara serius dengerin ih."

"Mau bicara apa." Vincent meletakan bukunya dinakas beralih menatap Karina serius.

"Aku mau pulang."

"Hah maksudnya." Vincent masih mencoba memahami.

"Aku pengen pulang ke Apartemenku yang dulu." Karina bangun dari pangkuan Vincent dan sama sama duduk.

"Kamu kenapa? Kamu mau ninggalin Aku lagi." ucap Vincent dengan raut wajah menyedihkan.

"Lebayyy!!! Vincent, Aku tampol ya." Karina melempari wajah genteng milik Vincent dengan guling ditangannya.

"Aduh, iya iya, kamu ada masalah apa kok tiba tiba mau balik ke Apartemen lama kamu." Vincent menaruh kedua tangannya didagu.

"Kita berdua sama sama orang dewasa dan status kita juga belum menikah apalagi setelah kita mempunyai perasaan yang sama, Aku takut kita kebablasan jadi untuk sementara Aku pengen kembali ke Apartemen yang lama sampai kita memang udah sah dalam agama kita bisa balik lagi Aku tau mungkin kamu akan menganggap Aku kepedean untuk mengatakan semua ini tapi Aku jujur berharap kali ini kamu memang serius sama Aku dan ngga ada niatan untuk main main lagi." butuh kekuatan bagi Karina untuk menyatakan pernyataan ini dengan menatap lawan bicara.

"Iya Aku serius kok sama kamu, Aku ngga akan ngecewain kamu lagi dan seterusnya, I love you honey." Vincent mengecup puncak kepala gadis itu.

"Aku balik ke kamar Aku besok pagi Aku bakal bantuin kamu berbenah, kamu istirahat ya." Vincent mengacak rambut Karina sebelum pergi dari kamar itu.

🕊🕊🕊

Setelah seminggu perpindahan Karina ke apartemen lamanya belum ada progress perkembangan hubungannya dengan Vincent bertemu hanya saat bekerja, berkencan apalagi itu jarang sekali atau mungkin Vincent sudah memblacklist kegiatan itu dalam hidupnya, berpacaran dengan Vincent harus kuat mental apalagi jika sudah bergelut dengan dokumen dokumennya mungkin pacar akan menjadi prioritas ke 27. Karina bisa memaklumi itu dirinya jadi ingat saat berkencan dengan Vincent 2 tahun yang lalu memang susah pria itu selalu disibukan dengan tugas tugas kuliahnya, pernah suatu masa Vincent mengajak Karina menonton bioskop tapi dia membeli tiket sederet barisan kursi, saat ditanya kenapa Vincent melakukan itu jawabannya simple karena dia tidak ingin diganggu orang lain tapi Karina malu itu justru kekanak kanakan sekali orang yang melihatnya mungkin akan beranggapan Karina dan Vincent adalah makhluk antisosial.
Tapi sayangnya Karina memang menyayangi makhluk itu, cinta memang senyebelin itu semeresahkan itu makanya Author memilih jomblo dulu, skip.

"Tingtong." bell apartemennya ada yang menekan pasti ada orang. Dalam hati gadis itu bertanya tanya siapa yang berniat bertamu sore sore begini, Oh iya ini weekend jadi hari ini libur kerja. Karina segera bergegas membukakan pintu, ternyata itu kurir.

"Benar mbak Karina Anggraeni."

"Iya benar, tapi bentar deh pak saya nggak mesan sesuatu apapun dari tadi pagi lo." Karina binggung ,kayaknya nih kurir nyasar deh.

"Tapi alamatnya benar disini, silahkan mbak tanda tangan disini."

Akhirnya Karina pun segera menanda tangani, juga kasihan mempersulit pekerjaan seseorang juga tidak baik.

Karina duduk disofa, mengocok ngocok kira kira apa ya?. Tanpa pikir panjang Ia membuka bingkisan itu. Sebuah dress tanpa lengan selulut dengan warna kesukaannya pink.

"Aaa cantik banget, tapi punya siapa ye, ah sudahlah nanti kalo ada yang kehilangan kembaliin enggak ya rezeki." ujar Karina kepada dirinya sendiri.

"Clutak." Nada dering khusus yang Karina buat untuk chat dari Vincent.

Bajingan tampan:

Kamu udah nerima paketnya?
Nanti malam dipake ya, Aku yakin
Pasti itu bakal cocok banget buat
Kamu. Aku jemput pukul 19.00
Dandan yang cantik yah manis.

Karina melompat kegirangan, Ada angin apa si Vincent ngajakin ngedate huwaaa  Karina senang bukan main.

🕊🕊🕊

Ada sesuatu yang berbeda dari makan malam hari ini tidak biasa biasanya Vincent menjemput Karina dengan bodyguard dan sopir pribadi biasanya saja Vincent selalu mengemudi sendiri. Vincent juga lebih handsome dengan setelan tuxedo berwarna hitamnya, ditambah lagi seorang pria yang bertugas membukakan pintu untuk Karina dan Vincent saat keluar masuk mobil membuat Karina bertanya tanya ada apakah gerangan si Vincent ini.

"Kamu cantik banget Rin malam ini." ujar Vincent.

"Jadi menurut kamu, Aku selama ini jelek." sahut Karina.

"Enggak bukan itu, kamu malam ini sangat cantik sayang." Senyuman terbit di wajah Vincent.

Karina segera memalingkan wajahnya ke arah lain tidak ingin Vincent tau bahwa pipinya sekarang merah seperti udang rebus.

"Tumben tumbenan kamu ngajak Aku kencan  sampe kayak gini ada apa?." ujar Karina mengemukakan pertanyaan yang berlarian diotaknya minta penjelasan.

"Malam ini Aku punya sesuatu yang spesial untuk kamu, kita lihat aja nanti." sahut Vincent.

Mobil Vincent turun di basement restoran mewah yang seperti parkiran VVIP. Vincent memeluk pinggang Karina dari samping dengan posesif dan menuju lantai puncak gedung restorant tersebut, didalamnya hanya ada beberapa pelayan, Vincent menyewa restotaurant ini malam ini. Pria itu mengajak Karina untuk duduk di samping jendela dari sini mereka dapat menikmati pemandangan indah menakjubkan kota di malam hari.

Sembari menunggu pelayan menghantarkan makanan Vincent berniat untuk memberikan kejutan untuk Karina dimulai dari yang paling  simple.

Vincent mengeluarkan sebuah surat dari jasnya, lalu menyerahkan sebuah kertas yang dari  tampilannya itu sudah bisa Karina tebak itu surat undangan nikah.

"Ini apa Vincent." ujar Karina kebinggungan.

"Maaf Aku harus ngasih kamu beginian secepat ini, moga kamu mau maafin Aku."

"Maksud kamu apa." Mata Karina sudah berkaca kaca tidak ingin sesuatu yang Ia takuti selama ini kejadian lagi.

"Itu undangan kamu bisa buka sendiri." ucap Vincent.

"Iya Aku juga tahu." Karina merasa hatinya seperti ada yang menyayatnya, badannya gemetar menahan emosi yang bergejolak dari dalam tubuhnya, rasanya sekarang badannya lemas tanpa tenaga yang tersisa untuk menopang badannya jika saja berdiri pasti dia sudah tersungkur dilantai marmertapi untungnya posisinya sekarang duduk. Karina tidak ingin mengetahui kebenaran yang pahit setelah Vincent yang membuat dirinya terbang  melayang.

Tbc.

Jangan lupa Vote & komen setiap partnya ya. See you next chap

🕊🕊🕊

Bantu Ramein Ig Author kk, mari berteman dan dapatkan info tentang update novel novelku.

Ig: erna_wati_12

Kirim pesan sebanyak banyaknya disana agar Aku makin semangat menulisnya.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang