Chapter 55 [End]

172K 4.3K 281
                                    

Vincent yang tadinya sumringah tiba tiba terkejut dengan perubahan wajah Karina yang  mulai akan menangis dapat dilihat dari mata gadis itu yang memerah membendung airmatanya. Vincent juga mendadak jadi kebinggungan.

Karina menarik nafasnya dalam dalam.

"Aku tau kok selama ini kamu emang nggak pernah serius sama Aku." Karina mencoba tersenyum dengan terpaksa.

"Maksud kamu." tanya Vincent keheranan.

"Iya Aku tau hari ini kamu ngajakin Aku makan malam buat ngasih undangan kamu nikah sama  perempuan lain." Karina memalingkan wajahnya saat menjelaskan tidak kuat jika Ia harus menatap Vincent secara langsung.

Vincent mengambil kembali surat undangan tersebut sambil tertawa terbahak bahak, sedangkan Karina binggung, Apakah pria ini senang telah mengacaukan hidupnya pikir Karina.

"Kamu idiot banget sih masa kayak gini harus Aku jelasin." Vincent memperlihatkan didepan Karina nama calon pengantin yang tercantum didalam surat undangan tersebut.

"Karina Anggraeni." Karina menunjuk pada dirinya sendiri.

Vincent tersenyum dan mengangguk. Sudut bibir gadis itu membentuk lengkungan senyuman termanis begitu juga dengan hatinya yang  berbunga bunga, Karina bukanlah gadis yang pandai menyembunyikan ekspresi bahagianya terlihat sekali sekarang ini.

"Lalu kenapa tadi kamu sempat menangis dan berbicara seperti itu sayang." Vincent meraih kedua tangan Karina dan mengenggamnya.

"Ya tadi kamu kenapa juga bilang minta maaf segala Aku kan jadi nethink."

Vincent mengusap airmata disamping mata indah Karina.

Pelayan datang membawakan menu hidangan makanan malam ini.

"Apa kamu mau terus senyum senyum seperti itu ke Aku Rin, bisa diabetes nanti Aku." ujar Vincent melontarkan gombalan.

Karina semakin tersipu.

"Mari makan, nggak usah ngliatin Aku terus Rin."

Akhirnya mereka makan dalam suasana romantis, hingga menyisakan hidangan penutup. 2 piring redvelvet dan latte sudah tersedia.

"Ahh kenyang banget." Karina mengelus perut ratanya padahal  dirinya sudah menghabiskan sepiring steak dan beberapa makanan utama lainnya.

"Bisa kita pulang sekarang, Aku sudah mengantuk ." tanya Karina.

Vincent menaikan sebelah alisnya, diliriknya arloji ditangan kirinya pukul 21.00 biasanya Karina jam segitu ngedrakor, Vincent yakin itu alasan utama Karina, Vincent tidak habis pikir dengan gadis itu sempat sempatnya.

"Bilang saja kamu mau nonton oppa oppamu itu." ujar Vincent.

Karina mendelik. "Titisan cenayang."

"Nggak kok yang." Karina meringgis.

"Makan dulu hidangan penutupnya baru nanti  balik." tunjuk Vincent dengan dagunya mengarah pada hidangan penutup.

"Sepertinya beratku akan naik 2 kilo jika harus memakan itu, gimana nanti kalo Aku gendut jelek pasti kamu bakal ninggalin Aku." Karina memanyunkan bibirnya.

"Secantik cantiknya pemain jepang kalo Aku nggak cinta Aku tetep bakal ninggalin dia milih ke kamu yang buruk rupa tapi Aku sayang, semua itu asalnya dari sini." Vincent meraih tangan Karina dan meletakan tangan gadis itu didada bidangnya,  padahalkan letak hati bukan disitu. Rasa baper campur aduk dengan rasa ingin menampol itu yang sekiranya Karina rasakan, bisa bisanya si Vincent bandinginnya sama itu.

"Mau Aku suapin atau kayak waktu itu suapin  manual pake mulut." ujar Vincent dengan lirih.

"Vincent." Karina menabok lengan pria itu dengan sendok ditangannya,  sebenarnya sih ada pisau tapi Karina masih manusiawi.

Karina mulai menyuapkan redvelvet itu kedalam mulutnya, sedangkan Vincent tersenyum senyum sendiri melihat gadis itu makan.

"Kamu kok nggak ikut makan?." Karina curiga jangan jangan ada yang aneh, jangan sampai ini racun pikir Karina.

Tiba tiba saja Karina merasakan keanehan dalam redvelvet suapan kali ini, ada sesuatu keras saat Ia mengigitnya, Karina segera mengeluarkan benda tersebut. Cincin berlian mengkilap berada ditangan Karina. untung saja tidak sampai tertelan.

Vincent berdiri dari duduknya langsung berlutut di depan Karina.

"Jujur ini sangat gugup bagiku yang tidak sebelumnya tidak pernah melakukan hal romantis semacam ini, Aku juga tidak pandai merangkai kata kata tapi malam ini Aku akan menyatakan perasaanku padamu Karina, Aku sangat sangat mencintaimu, bayangan selalu menghantuimu, Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu setiap saat. Mau kah kamu menjadi Ibu dari anak anakku kelak, Nyonya Vincent?, Aku tidak peduli dengan perbedaan yang kita miliki, Kita akan melewati itu bersama sama dan saling menguatkan satu sama lain, Apakah kamu bersedia Karina?"

Vincent masih berlutut, mengenggam tangan gadis itu, menatap mata Karina, menunggu jawaban dari gadis itu. Karina dapat merasakan pancaran keseriusan mendalam di bola mata Vincent, bukan Vincent saja yang menunggu jawaban Karina para pelayan juga menantikan dengan waswas adegan drama didepan mereka, tidak sabar untuk baper.

"Aku juga menerimamu Vincent, Aku selalu berusaha untuk melupakanmu namun hatiku selalu menginggatmu selama 2 tahun ini Aku masih setia mencintaimu walau di kehidupan sehari hari Aku berusaha sekuat tenaga untuk melupakanmu tapi perasaan ini tidak bisa berbohong." ujar Karina

"Maafkan Aku karena Aku terlambat menyadari perasaanku sendiri seharusnya Aku  langsung mencarimu setelah mengetahui bahwa ternyata Mama yang menyebabkan kita putus, dan selalu membuatmu menjadi pelampiasaniku bahkan pernah mempunyai pikiran untuk melakukan pernikahan kontrak denganmu namun setelah berjalannya waktu Aku semakin yakin bahwa Aku merasa tidak ingin kehilanganmu, Aku sangat mencintaimu Karina." Ucap Vincent dengan tulus.

"Aku memaafkanmu dan akan selalu menerimamu."

Vincent berdiri bersama dengan Karina mereka saling menatap satu sama lain.  Vincent menyematkan cincin ke jari manis Karina kemudian mencium punggung gadis itu.

Vincent meraih tengkuk Karina dan mencium gadis itu dengan posisi memeluk satu sama lain tidak ingin terpisah selamanya. Para pelayan bersorak untuk kebahagian mereka.

Malam cerah berbintang menjadi saksi bisu kebahagian kedua insan tersebut yang menjadi akhir dalam cerita ini tentang sakit pahitnya Karina yang mencoba melupakan mantan dengan Vincent terjebak dalam bayangan Laura hingga perselisihan keluarga yang menyakitkan.

Dengan akhir cinta Karina dan Vincent yang bersatu kembali.

                           🍀 TAMAT🍀

Ekstra Chapter comingsoon bareng sama revisi jadi tunggu aja ya, jadi jangan buru buru hapus cerita ini.

Oh ya sembari Aku mengumpulkan niat untuk membuat ekstra chapter sama ngerevisi cerita ini kalian bisa mampir ke lapak ceritaku yang disebelah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oh ya sembari Aku mengumpulkan niat untuk membuat ekstra chapter sama ngerevisi cerita ini kalian bisa mampir ke lapak ceritaku yang disebelah. Akan ada Karina dan Vincent versi dewasa dalam perjuangannya dalam mengurus anak kembar mereka loh.

Bantu Ramein Ig Author kk, mari berteman dan dapatkan info tentang update novel novelku.

Ig: erna_wati_12

Kirim pesan sebanyak banyaknya disana agar Aku semangat bikin ekstra part dan sequel.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now