Chapter 36

94.4K 4.3K 61
                                    

"Tok."

"Masuk." jawab Vincent yang masih tetap berkutat pada layar monitor tanpa peduli siapa yang masuk.

Karina masuk setelah mendapat izin dari Bosnya.

"Permisi pak Vincent yang terhormat saya kesini cuma mau nagih Bonus yang kemarin malam Bapak janjikan kalo bapak menang dan ternyata bapak menangkan kemarin malam." sebenarnya Karina tidak ingin menagih secara langsung inginnya Vincent sendirilah yang inisiatif memberikan tanpa dirinya menagih tetapi setelah dipikir pikir mungkin pria itu tidak ada niatan memberi karena dari kemarin Vincent tidak membahas masalah itu, untung saja Ia menyadari pertambahan saham perusahaan.

Vincent menaruh kacamatanya lalu memindahkan pandangannya ke Karina.

"Bapak tentunya masih ingat kan perjanjiannya malam itu." ujar Karina.

"Sebenarnya sih saya hampir lupa kapan saja berjanji tapi setelah saya pikir pikir lagi saya sudah ingat sekarang." Vincent memijat pelipisnya. Tepat sesuai dugaan Karina mana mungkin Vincent akan berinisiatif sendiri bahkan Ia hampir melupakan janji yang dia buat 3 hari yang lalu.

"Okeh nanti setelah jam istirahat kita hangout bareng ." ucap Vincent membuat Karina mengangkat sebelas alisnya heran.

"Ngapain pak saya kan minta bonus bukan ngajak bapak kencan lagian kerjaan saya masih banyak sampe bikin saya lembur itu juga kerjaan bejibun bapak sendiri yang ngasih." jawab Karina.

"Idih sok kecakepan kamu, maksudnya saya mau ngajak kamu buat belanja." Vincent berniat untuk mengajak Karina berbelanja juga untuk lebih mengakrabkan dengan wanita itu karena akhir akhir ini dia menyadari bahwa Ia sering menyakiti hati Karina.

Karina mengeleng.

"Tidak usah pak,Bapak bisa beri saya bonus dalam bentuk uang itu lebih berharga." Sudut bibir Karina melengkung membuat senyuman bahagia.

"Ya udah okeh." Vincent segera mengambil ponselnya untuk mentransfer bonus untuk Karina. Setelah mendapat notif transferan dari bosnya hati Karina berbunga bunga tidak sia sia kejadian kejadian buruk yang menimpanya kemarin.

Karina membungkuk 45° derajat "terimakasih pak." lalu pergi menuju pintu untuk keluar.

"Eh Rin tunggu sebentar."

Karina berbalik.

"Eumm Ada apa lagi pak, kalo bapak mau kasih bonus yang lain saya siap menerima kok." ujar Karina.

"Dasar, nah kamu bisa liat sendiri." Vincent melemparkan sebuah berkas ke meja didepan Karina, tidak ada rumusnya Bos sopan sama karyawan. Karina langsung mengambil dan membuka, membacanya.

Vincent berdiri, membenarkan dasinya lalu memasukan tangan kesakunya.

"Besok kita trip business bareng tempat dan tanggalnya bisa kamu liat disitu jangan lupa kamu siapkan keperluan yang harus kita bawa disana." Vincent tersenyum lalu pergi dari ruangannya.

Karina masih mencermati dengan seksama berkas itu, lalu menepuk berkas itu berulang ulang kedahinya. "Semoga lancar tanpa siksaan Amin."

🎀🎀🎀

Karina bangun lebih pagi dari biasanya untuk mempersiapkan barang barang yang harus dibawa untuk perjalanan bisnis keluar kota kali ini. Bahkan Ia tadi malam tidur lebih awal, menskip drakor episode 4 kesukaannya yang tayang perdana malam ini. Dia berjanji pada dirinya sediri akan maraton setelah pulang dari trip ini.

Dalam perjalanan yang masih panjang tiba tiba mobil yang dikendarai mereka berhenti ditengah jalan. Vincent terus menyalakan mesin dan mencoba menggasnya namun tidak ada reaksi dari mesin itu. Sial bisa bisanya mobilnya mogok saat hari sudah gelap dan perjalanan masih jauh, Vincent menerawang jalan didepannya jalan aspal yang panjang entah ujungnya ada dimana sepertinya jalan ini jauh dari perkotaan ataupun pemukiman penduduk.

"Kenapa pak mogok?." Karina melihat Vincent meringgis kepadanya perasaannya jadi tidak enak, jangan jangan nanti Bosnya bakal menyuruhnya untuk mendorong lagi.

Vincent keluar membuka mesin depan mobil diikuti Karina. Vincent mulai menyambung nyambung kabel yang bermasalah dibantu Karina yang menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.

"Bapak yakin ini berhasil dan benar." Karina ragu dengan Vincent yang nampak asal asalan memperbaiki kabel kabel itu.

"Kamu meragukan kemampuan otomotif saya jangan salah kamu saya dulu pernah sekali kerja dibengkel saudara saya." ujar Vincent penuh percaya diri.

"Wohhh." Karina tepuk tangan terkagum.

"Tapi saya bagian nyuci mobil waktu itu cuma liatin saudara saya yang mbenerin mesin." Vincent berujar seolah tanpa beban.

Karina mengernyitkan dahinya." Ih pak sama aja bo'ong anjir."

"Udah diem, ambilin obeng."

Karina langsung mengobrak ngabrik tas peralatan dan memberikan tang.

"Nih pak."

Vincent menerima dengan cepat.

"Saya bilang obeng bukannya tang."

"Saya nggak ngerti pak yang mana obeng sama tang, nah bapak ambil sendiri aja."

🌹🌹🌹

Thanks buat yang udah vote & komen.😙

🎀🎀🎀

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now