Chapter 18

133K 6.4K 40
                                    

Plakkk... tamparan keras berhasil mendarat di pipi merah muda Karina dari Bu Kelly.

"Kamu bisa nggak sih jauh jauh dari anak saya." Dada perempuan paruh baya itu naik turun menahan amarah.

Karina memegang pipinya berbalik menghadap Bu Kelly berbalik menatapnya tajam, menyunggingkan sudut bibirnya.

"Anda pikir, Anda bisa melakukan saya dengan semena mena karena saya miskin, hah!!" Karina melayangkan tangannya ke udara siap membalas tamparan tadi.

Vincent dengan cepat menepis tangan Karina, mereka saling bertatapan tajam.

"Cihh anak sama Ibu sama saja, sama sama suka menindas orang yang lemah" Karina memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Ikut saya" Vincent menarik lengan Karina.

"Vincent kamu mau kemana" Bu Kelly menyusul mereka, memisahkan gengaman tangan Vincent di lengan Karina.

"Kamu pulang sama mama" ujar Vincent.

"Tapi ma Aku masih ada kerjaan di kantor." sahut Vincent.

"Udah nurut sama mama."

****
"Tadi ngapain kamu mau pergi gitu aja sama cewek itu."

"Ternyata kamu masih belum bisa ngelupain dia, hemmm kamu nggak ingat gimana dia ninggalin kamu dulu" ujar Bu Kelly membelakangi Vincent. Vincent menunduk mendengarkan.

"Ma udah berapa kali Aku bilang sih kalo Aku tuh udah nggak ada hubungan apa apa lagi sama Karina." Vincent mendengus.

"Tapi kamu narik tangannya ngapain?" Tanya Bu Kelly.

"Mama tau nggak sih tadi itu mama udah keterlaluan nampar orang didepan umum, Aku cuma mau nyelesein cepet aja." sahut Vincent

Vincent menghela nafas panjang mengedarkan pandangannya ke sisi lain. Toba tiba terbesit pertanyaan didalam benaknya.

"Ma apa bener kalo Mama yang nyuruh Karina buat pergi ninggalin Aku dulu"
Vincent memberanikan diri menatap ibunya.

Bu Kelly terdiam, ia gagap menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh anaknya itu.

"Emangnya kenapa kalo iya Karina itu nggak cocok buat kamu dia itu miskin, yatim piatu, keluarganya nggak jelas, nggak punya sopan santun pokoknya Mama nggak setuju kalo kalian balikan lagi." jawab Bu Kelly.

Vincent mengangkat kedua alisnya tidak percaya, melonggarkan dasinya.

"Ma mama nggak berhak dong ngatur ngatur Aku mau jatuh cinta sama siapa, Aku dah gede mah bukan anak kecil lagi." ujar Vincent.

Vincent mengacak kesal rambutnya frustasi, keluar dari ruangan kerja milik Ibunya.

Brakkkk... pintu tertutup kasar, Vincent keluar dari sana.

"Vin mau kemana hehhh." teriak Bu Kelly, Vincent terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan ibunya.
 

Brakkk.. ia menutup kasar pintu mobilnya melongarkan ikatan dasinya,membuka 2 kancing atasnya dengan dada yang masih mengebu gebu menahan amarah. Ia menyenderkan badannya di kursi mencoba tenang memejamkan mata mungkin akan membantunya rileks dari permasalah rumit ini.

****

Deru deru kendaraan lalu lalang melewati dirinya juga debu debu kendaraan masih dapat dirasakan walaupun hari sudah mulai gelap oleh Karina sial ini adalah hari menyedihkan dari gadis itu setelah Vincent meninggalkannya di mall sendirian ia harus bersikeras jalan kaki menuju kantornya, karena pada saat dirinya berdiri untuk memesan taksi seorang copet menjambret tasnya, sialan sekali, Karina pun sebisa mungkin telah mengejar namun copet itu larinya lebih kencang. Ia jalan dipinggiran trotoar jalan raya mengenakan baju blouse putih dengan rok span juga high heels setinggi 5 cm itu membuat pergerakannya lambat ditambah kini sekarang betisnya mungkin sudah beranak pinak. Dengan kencang ia terus meremas remas ujung bajunya  menahan amarah di dalam lubuk hatinya jika ia bertemu laki laki itu nanti ia pasti akan mengerjai pria itu sampai mati pikirnya.

Vote & comment kuy😇

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now