Chapter 39

86K 4.2K 163
                                    

Karina merebahkan badannya yang letih diatas ranjang. "Huft akhirnya istirahat juga." batin Karina bersyukur bisa mengistirahatkan badannya. Trip Business yang ia bayangkan akan seru dengan mampir di pusat perbelanjaan dikota ini dengan menginap dihotel mewah secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun tapi malah terjadi kejadian seperti ini. Ia mulai memejamkan matanya untuk tidur melaju ke dunia mimpi tanpa menghiraukan dirinya yang belum mandi.

Krettt... Vincent masuk tanpa salam. Karina langsung membuka matanya spontan, duduk dari rebahannya.

"Ngapain bapak ada disini." Karina memasang wajah masam.

"Kan memang kita pesan satu kamar." sahut Vincent.

"Ahh enggak enggak bapak keluar ini kamar saya, lagian bapak pelit banget keadaan kayak gini aja kamar bagi dua." Karina mendorong punggung Vincent keluar dari Kamar.

"Enak aja main usir usir orang bukannya saya nggak mampu bayar, tapi emang kamar yang kosong cuma satu doang kalo, kalo kamu nggak mau barengan ya kamu tidur diluar." ucap Vincent dengan wajah datar nyaris tanpa ekspresi.

"Kamu mau ngapain." tanya Vincent saat melihat Karina langsung tidur dengan selimut menyelimuti badan sampai ujung kepala.

"Yah tidur lah pak mau ngapain lagi." sahut Karina.

"Nggak bisa kamu tidur dilantai." ujar Vincent sadis.

"Nggak mau saya tidur diranjang bapak aja yang tidur dilantai kan laki laki." sarkas Karina.

"Ya udah kita tidur bareng awas sampai kamu ngapa ngapain saya." ujar Vincent seakan akan dia yang akan merasa diragukan jika terjadi sesuatu diluar dugaan.

"Idih bapak pede banget bilang kayak gitu seharusnya saya yang kaya gitu tau pak." jawab Karina.

"Kok kamu langsung tidur, mandi dulu sana saya nggak mau tidur nyenyak saya terganggu sama aroma busuk ketiak kamu, cepetan mandi ntar gantian." ujar Vincent yang tidak mendapat tanggapan dari Karina, Gadis itu tetep mencoba memejamkan matanya tanpa memperdulikan ocehan dari Vincent.

"Karina!!" bentak Vincent.

"Nggak mau ahh aku mau tidur." sahut Karina yang matanya sudah 5 watt jika itu lampu.

"Saya seret kamu ke kamar mandi, saya sholati segera habis itu saya kafani mau."

Karina menyibakan selimut yang menutupi wajahnya, lalu bangkit dengan perasaan kesal ingin sekali Ia melempari bantal ke arah Vincent karena dia sangat menganggu tidurnya yang baru beberapa detik namun Ia masih sayang gaji, Terlebih lagi menginggat kelakuannya yang  kadang kadang absurd selalu mengancam gajinya jadi Karina mengurungkan niatnya.

"Dasar psikopat." Karina bergegas membuka kopernya diatas ranjang mengambil beberapa baju untuk ganti, lalu langsung melangkah menuju kamar mandi.

"Karina." ujar Vincent sedikit berteriak.

Karina membalikan badannya menghadap Vincent setelah mendengar bosnya itu memanggilnya.

"Apalagi sih Pak aish nyuruh nyuruh mulu deh heran ini udah bukan jam kerja lagi deh pak aduh aduh." ujar Karina yang terdengar seperti curhatan sekretaris yang malang.

Vincent melirik sesuatu benda yang jatuh dilantai agar Karina segera mengambil benda tersebut, tapi malah Karina salah fokus dengan penampilan Vincent dengan rambut yang acak acakan ,kemeja digulung dilengan, dengan sedikit tetesan keringat dipelipisnya yang keluar karena mungkin tidak terbiasa dengan ruangan tanpa ac namun berhasil membuat wajah Vincent hot mengoda menurut Karina.

"Itu beha kamu jatuh di lantai." ucap Vincent lirih.

"Aaaaa." Karina segera memungut benda tersebut lalu pergi ke kamar mandi dengan cepat wajahnya memerah menahan malu.

MANTANKU BOSKU [COMPLETED]Where stories live. Discover now