4: gara-gara martabak telor

855 56 4
                                    

Malam-malam sekitar pukul 11:20 Ajil mendapat sebuah pesan dari Lara yang mengirimkan nama akun Instagram dari Lolla.

Lara dan Ajil memang sudah saling bertukar nomor ponsel tadi, jadinya mudah untuk Lara memberi ide atau Ajil yang melapor keadaan kepada Lara.

@lolla.agatha

Ajil tersenyum girang saat ia kini sudah mengetahui nama Instagram dari cewek yang on the way jadi pacarnya itu.

Ajil duduk di sofa yang ada di kamarnya, hanya dengan celana pendek, tidak memakai baju karena memang tadi ia sedang berganti pakaian tapi karena ada notifikasi pesan dan ia tahu nama akun Instagram Lolla, membuatnya lupa untuk segera memakai baju. Kalo kata emak, nanti masuk angin, hehe.

Ajil melihat akun Instagram milik Lolla, yang untungnya tidak di privat. Terdapat tiga foto yang Lolla posting. Foto demi foto Ajil lihat, lalu ia screenshot foto tersebut.

"Creepy gak sih gue screen gini?" Tanya Ajil bermonolog.

"Ah, nggak papa deh. Buat di sholawatin AHAHAHA" ujar Ajil yang diakhiri dengan tawaan yang keras, membuatnya langsung menutup mulutnya.

Ajil yang sadar belum memakai baju, langsung mengenakan kaos polos berwarna hitam miliknya dan berjalan ke arah tempat tidur.

Ia berbaring diatas kasur sembari mengangkat ponselnya tinggi-tinggi. Menimbangkan apa yang harus ia katakan pada Lolla.

" 'hai, masih inget gue?' Ah, kok gue malu ngingetnya"

"Ternyata gue masih punya malu" lanjutnya.

"Kayanya gue harus minta bantuan Lara nih" ujarnya.

Baru saja Ajil akan menelfon Lara, Morgan-- Kakak Ajil tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ajil dengan cepat menurunkan tangannya dan langsung memejamkan matanya, pura pura tidur.

"Alahh, sok-sokan. Gue tau lo belum tidur, bangun lo!" Suruh Morgan seraya menyentil kening Ajil.

Bukannya bangun, Ajil malah semakin berpura-pura. Ia malah membuat dengkuran buatan yang sangat kentara.

Kejahilan Morganpun muncul saat ia melihat ponsel yang masih dipegang oleh adiknya itu. Dengan cepat ia menarik ponsel milik Ajil itu, namun dengan cepat juga Ajil menahannya.

"Nah kan, belum tidur lo"

Ajil berdecak lalu mengubah posisinya menjadi duduk, "ngapain sih lo? Ngeganggu banget tau nggak sih lo ini" ucap Ajil.

"Abang lo sendiri ini Jil, berdosa lo" jawab Morgan.

"Iya, iya dah. Cepat, to the point aje lo ngapain ke kamar gue ha?" Tanya Ajil.

"Noh, Kakak Ipar lo yang cantik nan baik hati ngidam, pengen martabak telor yang pedasnya sedang aja katanya" tutur Morgan.

"Terus?"

"Ya lo tolong beliin lah keluar, dia nggak mau kalo gue ninggalin dia katanya" jawab Morgan.

Ajil berdecak dan mendesah pelan, "gue ini sabar banget ya Bang punya Abang kayak lo. Tadi, gue minta beliin mie instan aja lo tinggalin gue tanpa sepeser uangpun dan sekarang? Lo minta tolong sama gue dan gue harus mau. Sedih gue" ujar Ajil yang menjadi dramatis.

"Alah, lebay lo" Morgan dengan tanpa berdosanya menoyor kepala Ajil dengan sangat tidak pelan.

"Bangkai ya lu Bang" ucap Ajil dan membalas toyoran nya pada Morgan.

"Gini deh, gue mau keluar buat beliin tu martabak, tapi lo harus bantu gue" ucap Ajil.

"Bantu apaan?"

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now