40: Timezone

394 32 7
                                    

Setelah sebulan lebih, tiba saatnya Ajil, Nadya dan Kyla harus berangkat menuju Australia. Ajil keterima menjadi mahasiswa jurusan Management dan Bisnis. Sedangkan Nadya dan Kyla berhasil masuk ke Fakultas Kedokteran.

Malam ini, Lara terus bergulat dengan gulingnya. Ia tak bisa memikirkan bagaimana perpisahannya dengan Ajil besok pagi. Detik jam dinding terus berjalan, sekarang sedang menunjukkan pukul 20:50.

Lara menghela nafas kasarnya. Ia bangkit dari tidurnya, mengenakan cardigan hitam untuk menutupi lengannya karena memakai kaos tipis berwarna abu tua serta hanya menggunakan celana sepaha berbahan katun dengan warna hitam, Lara keluar dari kamarnya hendak menuju ke suatu tempat.

···········

Lara berdiri di depan rumah Ajil. Ya, suatu tempat itu adalah kediaman Ajil. Dengan mengendarai mobil, ia nekat diam-diam pergi dari rumah tanpa sepengetahuan Mamanya.

Valerie keluar, jika dilihat sepertinya ingin membuang sebuah kotak martabak. "Lara?"

Lara tersenyum pada Valerie, "malam, Kak"

"Mau ketemu Ajil ya? Btw, kamu tau kan Ajil besok mau berangkat ke Aussie??"

Lara menangguk pelan, "iya, makanya aku kesini karena mau ketemu dia, Kak" jelas Lara.

"Sweet banget sih kalian. Kakak panggilan ya? Yuk, masuk"

"Gausah Kak, aku tunggu diluar aja" ucap Lara yang dibalas anggukan serta senyum dari Valerie.

Setelah beberapa menit menunggu Ajil di dalam mobil, akhirnya Lara melihat Ajil yang keluar dari dalam rumahnya. Langsung saja Lara keluar dari dalam mobilnya.

"Nunggu lama ya? Maaf, aku abis ritual" ujar Ajil melas. "Ritual apa??" Tanya Lara.

"Buang air besar, hehe"

Lara menggeleng-gelengkan kepalanya. Bisa gak sih cari alasan, jangan jujur banget. Tapi pasti tingkah Ajil semacam ini yang bakal sangat dirindukan oleh Lara nanti.

"Kamu besok mau pergi. Aku mau kita jalan malam ini" ujar Lara.

"Cie, takut kangen yaaa" goda Ajil dengan jarinya yang mencolek dagu sang pacar.

"Ishh! Ayoo. Mau gak??"

"Yukk, aku gini aja nih?" Tanya Ajil. Lara melihat Ajil dari bawah hingga atas. Hm, tidak terlalu buruk. Menggunakan celana pendek berwarna hitam dengan kaos berwarna hitam dengan tulisan 'boy'.

"Gini aja oke kok. Pake sepatu aja, warna abu-abu ya biar samaan hehe"

"Siap, ratu!"

Ajil kembali setelah mengenakan sepatu abu-abunya. Lara melihat Ajil yang berjalan mengarah ke motornya.

"Jil! Ngapain? Naik mobil aku aja" seru Lara.

"Serius??"

"Iyaaa"

··········

Di dalam mobil, alunan lagu terdengar merdu di telinga. Ajil memberikan telapak tangan kirinya pada Lara. Lara melirik, lalu tersenyum tipis sembari menautkan jari-jarinya pada telapak tangan Ajil. Ajil tersenyum lebar ketika Lara sadar maksud dari ia memberikan tangannya itu.

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now