20: a promotion

452 41 2
                                    

Lolla duduk di salah satu meja di coffe shopnya. Sungguh, coffe shopnya terus-terusan sepi. Hanya sekitar 3 sampai empat orang saja yang datang.

Lolla memikirkan cara agar coffe shopnya ini bisa dikunjungi banyak orang. Tapi bagaimana caranya? Dia sudah mempromosikan di semua social media, tapi tetap saja.

Lara dapat melihat Lolla yang tampak gusar dari dalam taksi. Walaupun Lolla berada di dalam, tetap bisa kelihatan karena kaca coffe shop transparan.

Lara memberikan uang kepada si supir taksi, lalu keluar dari dalam taksi.

Lolla yang menelungkupkan wajahnya seketika terbangun saat mendengar suara lonceng yang berbunyi karena ada orang yang membuka pintu.

"Selamat datang" ucap Lolla antusias tanpa melihat dulu siapa yang datang.

"Eh, Lara hhe. Sorry, gue kira pelanggan gue" ucap Lolla.

"Gue emang mau jadi pelanggan kok, gue mau nyoba green tea latte buatan lo" ujar Lara dengan senyumnya.

Lolla terkekeh, "lo kan udah pernah nyoba kalo buatan gue, Ra"

"Ngga boleh gue nyoba lagi?"

Lolla kembali terkekeh, "boleh-boleh, hayu silakan duduk"

Lara mengeluarkan ponselnya, ingin menelfon Ajil. Menyuruhnya untuk ke coffe shop milik Lolla.

"Jil, ke coffe shopnya Lolla ya. Gue butuh bantuan lo" kata Lara.

"Siap! Otw!"

"Oke"

Lara langsung mematikan sambungan telponnya karena ia melihat Lolla sudah berjalan kearahnya.

"Green tea latte nya, selamat menikmati" ucap Lolla lalu terkekeh setelahnya.

"Duduk bareng gue La" pinta Lara.

Lolla bergerak duduk di hadapan Lara.

"Hm, coffe shop gimana? Rame?" Tanya Lara.

"Ya lo liat sendiri aja gimana Ra, sepi" jawab Lolla lesu.

"Udah promosi?"

"Udah, bahkan gue udah minta promosiin Cakra, dia kan selebgram di sekolah kita" ujar Lolla.

Lara mengangguk pelan, lalu ia melihat ke jam tangannya. Sudah hampir setengah jam, namun Ajil belum datang juga.

"La, mau gue bantu?" Tanya Lara.

"Bantu?"

"Biar coffe shop lo rame. Nggak menjamin sih, tapi ya apa salahnya buat usaha dulu" tutur Lara.

······

Coffe shop Lolla ini sebenarnya tempat yang oke sekali. Sering dilewati oleh banyak orang, dan bersih. Tempatnya pun lumayan instagramable setelah di dekor ulang oleh Lolla.

"Oke La, play musiknya!"

Lolla memutar musik dari ponselnya yang disambungkan ke speaker, membuat suara musiknya cukup lumayan besar.

Disitu, di depan coffe shop Lolla, Lara berdance ria bersama Lolla. Sembari memegang toa kecil yang biasa dipakai ospek, Lara bicara "hai, kita baru buka coffe shop baru, dijamin enak dan tempatnya nyaman ya"

Sedangkan Lolla, ia memegang karton dengan tulisan "MAMPIR KUY!"

Orang-orang yang lalu lalang melihat kearah Lara dan Lolla yang terlihat begitu bersemangat dancenya. Tak sedikit juga orang-orang yang mulai mampir ke coffe shop milik Lolla itu.

AJILARA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang