7: Ryan Kenziero

647 48 4
                                    

"Lo beneran nggak bisa Bahasa Inggris?" Tanya Lara ketika mereka sudah mulai belajar di teras rumah Ajil.

"Ya kalo yes, no, me, crazy, stupid, f*uck tau gue" jelas Ajil dengan menekankan saat ia bicara kata yang ditebalkan itu.

Lara menoyor kepala Ajil, "yeee"

"Oh iya satu lagi, i love you"

Lara yang ditatap sembari mengucapkan kalimat itupun sedikit terdiam dan juga sedikit mencernanya. Lalu Lara menggeleng, "kok gue jadi merinding ya?" Kata Lara dengan tangannya yang memeluk dirinya sendiri.

"HAHAHAHA kayak nenek-nenek" ucap Ajil.

Lara menatap Ajil, "apa hubungannya?"

Dahlah, urung belajar.

Lara tersadar jika ponselnya berdering, ia pun langsung beranjak dan berjalan sejauh tiga langkah dari Ajil.

"Iya nanti aku transfer ya, Kak"

"Boleh nggak Kak dikurangin dikit, aku takut orang tuaku curiga kenapa bisa habis secepat ini uang aku"

"Bukan aku yang kaya Kak, tapi orang tua aku"

Lara menganguk dalam penglihatan Ajil, "iya, Kak"

Lara berbalik setelah mengakhiri panggilannya. Ia berjalan kembali ke arah Ajil yang ketara sekali karena terlihat dari wajahnya, bahwa Ajil kepo.

"Eh, eh kenapa Ra? Kok gue tadi denger lo mau transfer-transfer gitu?" Tanya Ajil.

Lara bergerak duduk sambil matanya yang mendelik kepada Ajil, "nguping lo ya?"

"Nggak, ah"

"Boong, trus kalo nggak nguping, kenapa lo bisa denger?"

"Ya karena gue punya kuping anjir, ya Allah orang di depan gue ini sebenernya kenapa?" Ucap Ajil sembari kepalanya yang mendongak ke atas.

"Liat setan di atas baru tau rasa lo"

Ajil langsung mengarahkan pandangnya ke arah Lara, "yah, jangan dong"

"Udah-udah yok ngelakuin tujuan awal gue buat kesini" ujar Lara.

"Ngapain?"

"Astaga, ya belajar lah ogeb"

"Oalah, ngomong dong"

Lara hanya menggeleng, pasrah kepada Tuhan yang telah mempertemukannya dengan orang aneh seperti Ajil ini.

·····

"Kak Ryan minta transfer uang lagi La sama gue" ucap Lara.

Lara dan Lolla kini tengah berada di kantin sekolah. Mereka sarapan sebelum melakukan aktifitas sehariannya yang cukup menguras otak.

"Terus? Lo mau transfer?" Tanya Lolla dengan Lara yang hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ra? Kenapa lo bucin banget sih"

"Gue nggak tau"

"Astaga, udah lo lanjutin makan aja dulu"

Belum habis bubur ayam milik Lara, Ryan yang baru saja di bicarakan datang dan dengan tiba-tiba langsung merangkul Lara.

"Selamat pagi, Lara" sapa Ryan.

Ryan adalah anak kelas 12, yang berarti adalah senior di SMA Cakrawala, yang berarti juga Kakak Kelas dari Lara dan Lolla yang masih berada di kelas 11.
Sama seperti Ajil yang juga adalah anak kelas 12.

AJILARA (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant