extra chapter + cast

693 35 6
                                    

Pagi ini, Ajil berada di bandara. Dia benar-benar tak sabar untuk bertemu dengan Kyla dan Nadya yang baru saja lulus berkuliah di Aussie.

"Woi bro" sapa Vano yang tiba-tiba muncul di samping Ajil.

"Wi. Seneng banget ya lo mau ketemu Kyla?" Tanya Ajil.

"Aduh, gak usah ditanya, seneng banget lah!" Seru Vano.

"Santai-santai bro, bentar lagi" ucap Ajil.

Setelah beberapa menit menunggu, Ajil dan Vano melihat kedatangan Nadya dan Kyla yang berjalan sembari menarik koper mereka masing-masing.

"Ajil!" Seru Nadya yang berlari menuju ke arah Ajil berada.

"Woi Jil gila, gue kangen banget sama lo tau. Gue kangen muka jelek lo, gue kangen lawakan lo yang garing, dan gue kangen liat kebucinan lo sama Lara juga" tutur Nadya panjang lebar.

Ajil memeluk tubuh sahabatnya yang bawel itu sekejap, lalu ia menoyor kepala Nadya dengan pelan. "Inget Dingga gak lo?!"

"Ga usah ngegas! Ya inget lah, gue lebih rindu sama Dingga ya sorry daripada sama lo" ujar Nadya sembari bersedekap dada dan membuang wajahnya dari hadapan Ajil.

"Lara mana Jil? Mau tunangan ya kan? Ciee, udah gede gila Ajil gak nyangka gue" ujar Kyla.

Ajil hanya tersenyum tersipu malu mendengar penuturan Kyla.

··········

Setelah kurang lebih satu bulan lamanya, akhirnya hari pertunangan antara Ajil dan Lara tiba. Ajil sangat siap untuk melanjutkan hubungannya dengan Lara ke jenjang yang lebih serius. Bukan tanpa persiapan, Ajil justru telah mempersiapkan semuanya dengan mantap.

Ajil kini telah mendirikan sebuah perusahaan yang dibantu oleh adik dari Bundanya. Ajil juga mendirikan beberapa tempat kursus bahasa Inggris yang bukan hanya di Jakarta. Ia merekrut para lulusan universitas terbaik di Indonesia dari jurusan Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Inggris.

Lara juga kini telah sukses menjadi translator dan ia juga telah menerbitkan beberapa buku.

Acara pertunangan berjalan dengan lancar, dan kini Ajil dan Lara serta Lolla, Kyla, Nadya, Vano, juga Dingga tengah berada di meja lingkaran yang sama.

"Pokoknya harus cepet-cepet nikah trus punya dede bayi!" Seru Nadya yang spontan mendapat sorakan dari Ajil, "yee, kenapa jadi lo yang gak sabar" ujar Ajil.

"Yaiyalah, gue gak sabar punya ponakan"

"Enggak, gak bisa. Anak gue gak bisa punya tante gesrek kayak lo" tutur Ajil yang tentunya mendapat tatapan tajam dari Nadya.

"Hehe, canda Nad. Serem bener mata lo"

Kyla hanya menghela nafas melihat perdebatan antara Ajil dan Nadya yang memang sudah ia saksikan dari awal mereka bersahabat. "Dingga, lo kapan nih seriusin Nadya??" Goda Kyla.
Dingga tersenyum mendengar pertanyaan dari sahabat kekasihnya itu, "Vanonya kapan juga Kyl seriusin lo??" ujar Dingga balik bertanya.

"Nah hayo lhoo" tambah Ajil.

Semuanya tertawa serempak ketika melihat Kyla dan Vano yang saling berpandang.

Valerie yang tiba-tiba datang membuat semuanya serempak berhenti tertawa, walaupun masih ada sisa-sisa tawa dari mulut Ajil.

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now