13: shy

456 43 5
                                    

"Ra, kalo lo bareng Ryan-Ryan itu, lo gak takut ntar dilabrak pacarnya?"

Lara berkerut kening dan mendekat pada Ajil, "maksud lo?"

Oke, Ajil gelagapan. Mulut kenapa nggak bisa diajak kompromi sih, malah keceplosan. Dan sekarang Ajil kan jadi bingung, dia jujur atau gimana nih? Dia takut Lara sedih.

"Jil? Gue nanya lho, kok malah diem"

"Hmm, yaudah deh sono lo bareng dia" ucap Ajil cepat.

Lara memutar bola matanya malas, "nggak jelas banget sih lo, yaudah gue mau balik"

"Ntar malem gue susul" teriak Ajil saat Lara sudah berjalan membelakanginya.

Lara hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik menghadap Ajil.

Ajil menghela nafas, kenapa dia jadi nyuruh Lara buat bareng itu cowok coba. Ajil membayangkan gimana kalo Lara tau bahwa Ryan sudah memiliki pacar.

Ajil memukul stirnya, "cowok goblok!"

·····

Lara mengerutkan dahinya saat ia tahu bahwa Ryan membawanya ke rumahnya. Padahal, rencana sebelumnya mereka ingin makan dulu di salah satu warung pinggir jalan.

"Lho, Kakak kenapa malah anter aku pulang?" Tanya Lara ketika motor Ryan telah berhenti, namun ia belum turun dari atas motor.

"Aku ada urusan mendadak, yang nggak bisa aku tinggalin" jawab Ryan.

"Apa?"

Ryan menghembuskan nafasnya, "ibu aku sakit, Ra. Jadi aku nggak bisa ajak kamu buat jalan terus sekarang, ya?"

Lara menampilkan wajah agak kagetnya, lalu ia memilih untuk turun dari atas motor Ryan.

"Yaudah, Kakak sekarang pulang aja. Aku gak papa kok" ujar Lara.

"Serius kamu gak papa? Aku agak gak enak nih nggak jadi ajak kamu makan dulu"

Lara menangguk seraya tersenyum, "nggak papa kok Kak, aku sekarang malah jadi tau, kalo Kakak berarti anak yang sayang sama Ibunya" tutur Lara membuat Ryan mengacak rambut Lara dengan pelan.

"Yaudah, sana gih masuk" Lara menangguk.

Setelah mengatakan itu, Ryan melajukan motornya hingga tak terlihat oleh pandangan Lara. Lara menghembuskan nafasnya lalu berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Baru saja Lara ingin memutar kenok pintu rumahnya, ia dikagetkan dengan Bara yang lebih dulu membuka pintu dari arah dalam.

"Kak Lara!"

Lara yang kaget langsung mengusap-usap dadanya, "kenapa si, Bara?" Tanya Lara sembari berjalan masuk ke dalam rumah, membelakangi Bara.

"Tadi waktu aku lagi main di depan rumah, Kak Ajil dateng" ujar Bara membuat Lara spontan untuk berbalik.

"Ngapain?" Tanya Lara.

"Aku tanya gitu, tapi katanya dia nggak mau ngapa-ngapain" jawab Bara.

Lara memutar bola matanya, lalu berbalik hendak berjalan lagi menuju kamarnya.

"Tapi pas dia udah mau pulang, dia bilang dia mau jemput Kakak agak awal" celetuk Bara membuat Lara kembali berhenti berjalan dan berbalik.

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now