22: jawaban siapa itu antonio

415 37 2
                                    

"Gue baru aja putus sama Antonio, Ra" ucap Lolla.

Lara membulatkan matanya lalu berdiri, "bohong!"

"Gue serius"

"Sejak kapan lo jadian sama si anjing itu, Lolla?" Tanya Lara emosi.

"Sekitar lima bulan yang lalu" jawab Lolla.

"Astaga, udah hampir setengah tahun lo jadian sama dia tapi gue nggak tau?"

"La, lo bego atau gimana sih? Lo jelas-jelas tau sebrengsek apa Antonio, kan?"

"Dan lo masih mau sama dia? Nggak waras lo!" Tutur Lara.

"Gue ngga sadar, Ra"

"Ck, Antonio yang waktu kelas sepuluh lo idam-idamin banget, gebetan yang paling lo harepin buat jadi pacar lo,"

"Kalian udah deket, tapi dia nggak pernah ngasih lo apa-apa, nggak ada tu dia nembak lo. Oke lah kalo itu, gue juga pernah tau rasanya,"

"Tapi, anjir disaat dia deket sama lo, jadi gebetan lo, apa yang dia lakuin? Dia jebolin dua cewek La sampe hamil!" Seru Lara, sepertinya ia lupa kalau ia sedang berada di dalam perpustakaan sekarang.

"Sstt, kita lagi di perpustakaan, Lara" ucap Lolla.

"Sorry" ucap Lara.

"Sekarang gue mau tau deh, kenapa lo backstreet? Kenapa lo gamau kasih tau gue soal hubungan lo sama Antonio selama lima bulan kemarin?" Tanya Lara.

"Antonio yang minta gue buat nggak kasih tau siapa-siapa soal hubungan kita" ujar Lolla.

"Pasti biar nggak ketahuan selingkuhan nya tuh, iya kan?"

Lolla menangguk membenarkan, padahal Lara hanya menebak. Membuat Lara menghela nafasnya dan menggenggam erat kedua tangan Lolla membuat Lolla tiba-tiba menangis deras.

"La, hey, kenapa?" Tanya Lara seraya mengedarkan pandangannya ke kanan dan ke kiri untuk melihat suasana perpustakaan, yang untungnya sepi.

"Kenapa, La? Kenapa, hm? Cerita sama gue" tutur Lara.

"Lo bener, Antonio emang sama sekali bukan cowok baik. Mungkin emang gue yang bego, gue terlalu buta sama dia,"

"Lima bulan gue pacaran sama dia, gue cuma dapet sakitnya doang Ra. Gue selalu diancam, gue dipukul, sampe gue hampir mau diajak tidur juga Ra sama dia" ujar Lolla lalu menunduk dan menangis deras. Lara ingin marah, namun ia tahan. Lara mengelus-elus punggung sahabatnya itu.

"Udah La udah, sekarang udah nggak lagi kan?"

Lolla menghapus air matanya, "gue juga ngga habis pikir sama diri gue sendiri, kenapa gue waktu putus sama dia harus nangis sih? Dan kebetulan ada Ajil Ra disitu, padahal dia mah ngga pantes buat ditangisin,"

"Seharusnya gue party besar-besaran, tapi tololnya gue malah nangis anjing!" Umpat Lolla.

"Udah-udah gapapa, wajar. Gue pengen marah sebenarnya sama lo La, tapi gue nggak bisa. Awas aja kalo gue sampe ketemu sama tu orang, abis dia!" Ujar Lara.

········

Dua orang yang berjalan beriringan di dalam sebuah mall besar, membuat perhatian orang-orang menuju kepada mereka.

Siapa lagi kalau bukan Ajil dan Lara. Mereka berjalan di dalam mall tersebut dengan menggunakan sebuah kostum unicorn berwarna merah muda.

Lara sedari tadi tak bisa berhenti tertawa, ia melihat Ajil yang mau saja ia pinta untuk mengenakan kostum unicorn tersebut. Lara menambah ayunan pada tangannya yang berada di dalam genggaman Ajil.

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now