6: tak terduga

663 46 5
                                    

"Anjir ciuman!"

Ajil langsung menutup mulutnya yang dengan spontan menjerit itu. Ini pertama kalinya ia menonton drama Korea, itupun karena Nadya. Nadya yang selalu berkata bahwa ia baper dengan perilaku tokoh-tokoh pria mengundang Ajil untuk menonton.

Eits, bukan berarti Ajil pengen baper juga karena cowok-cowok ganteng di drama Korea itu dan kalian berfikiran dia gay? No.

Ajil sengaja menontonnya, karena siapa tau aja kan, Ajil bisa menirunya dan melakukannya pada Lolla. Terus Lolla luluh, dan jadi suka deh sama Ajil.

"Masa gue cium Lolla? Apa boleh ya?" Monolog Ajil sembari menyentuh bibirnya dengan jari telunjuknya.

"Astagfirullah, Ajil kamu ini berdosa banget" lanjutnya.

Ajil mempause drama yang ia tonton saat mendengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya. Ia menaruh ponselnya dan berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu kamarnya.

"Kenapa Kak?" Tanya Ajil saat melihat kakak iparnya, Valerie yang mendatanginya. Ajil selalu bersikap sopan pada Valerie, tidak dengan Morgan dimana Ajil selalu bersikap kurang ajar.

"Kakak ganggu ya? Kamu tadi lagi ngapain?" Tanya Valerie.

"Nggak ganggu sih, tadi cuma main hape" jawab Ajil.

Valerie hanya menganguk-angguk dengan bibirnya yang membentuk huruf o.
"Kakak udah hubungin cewek yang bakal jadi guru les privat Bahasa Inggris buat kamu ya" ujar Valerie.

"Ha? Duh Kak, kan Ajil belum bilang kalo Ajil mau atau nggak"

"Lho, ini demi cita-cita kamu sama temen-temen kamu lho. Bunda juga udah setuju kok" ujar Valerie lagi.

"Ya itu kan Bunda, bukan Ajil"

"Yaudah terserah kamu, tapi besok udah mulai ya, tiap malem. Ntar kamu jemput dia, terus anterin dia pulang lagi ke rumahnya kalo udah" tutur Valerie lalu tanpa mendengar jawaban dari Ajil, ia langsung berlari kecil menuju kamarnya sembari memegang perutnya yang berisi calon bayi pengisi rumah Ajil nanti.

Ajil yang pasrah pun hanya bisa mendesah pelan, "Allahuakbar!" ucapnya lalu kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan sedikit keras.

·····

Lapangan basket SMA Garuda kini sedang digunakan oleh anak-anak dari ekskul cheerleader. Mereka terlihat dengan latihan gerakan baru mereka.

Ajil dan Vano kini sedang duduk di kursi penonton yang paling atas. Tadinya mereka berniat untuk bermain basket berdua, tapi diurungkan karena adanya ciwi-ciwi yang lagi latihan disana.

"Males banget gue, gara-gara Nadya nih jadinya gue les privat Bahasa Inggris di rumah" ujar Ajil.

"Gue denger-denger dari Kyla, gurunya cewek masih SMA juga ya?" Tanya Vano.

Ajil menganguk, "kenapa lo mau ikutan?"

"Nggak lah, males gue les sama lo, bisa-bisa bukannya nambah pinter malah nambah crazy gue" jawab Vano.

"Oh iya, gimana lo sama cewek yang lo suka itu? Yang anak SMA Cakrawala" tanya Vano kepo.

"Males gue kasih tau lo, yang ada pasti gue di hujat" ucap Ajil.

"HAHAHA, nggak lah bro, ayo lah kasih tau gue"

Ajil berdecak, "gue ngasih martabak ke dia, eh bukannya diterima malah di suruh pulang. Udah deh, jadinya gue yang makan di rumah" tutur Ajil.

AJILARA (SELESAI)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant