9: lara & nadya

541 51 3
                                    

Selepas Gerald pergi dan tak terlihat lagi di penglihatan Nadya, Nadya memutuskan untuk masuk.

"Nadya!" Panggil Ajil dan Kyla bersamaan.

Nadya menoleh, dan ia langsung berlari menghampiri ketika ia melihat Ajil dan Kyla lah yang memanggil namanya.

"Ngomongin apa lo tadi sama Gerald?" Tanya Ajil.

"Dia cuma pamit sama gue" jawab Nadya.

"Pamit kemana?" Tanya Kyla.

"Belanda, dia bakal kuliah dan menetap di sana" jawab Nadya dan Kyla hanya menganguk seraya mulutnya yang membentuk huruf 'o'.

"Udah ah masuk yuk, dah bel" ucap Ajil yang disetujui oleh Nadya dan Kyla.

·····

Malam ini, Ajil kembali menjemput Lara seperti biasanya. Tapi yang ini ia agak cepat, karena gak tau juga deh.

Karena Lara belum sholat, jadi ia memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan menyuruh Ajil untuk menunggu di kursi yang ada di teras rumah Lara.
Ajil menunggu sembari memainkan ponselnya.

"Hai"

Seperti ada yang menyapa, Ajil menoleh namun tak ada siapa-siapa.

"Hai, disini"

Ajil melihat sedikit ke bawah, oh ternyata anak kecil yang lagi duduk di ambang pintu.

"Hai" jawab Ajil.

Anak itu menyodorkan tangannya kepada Ajil, "Bara"

Ajil menerimanya, "aku, Ajil"

"Eh, sini-sini. Jangan duduk di pintu, katanya kan pamali" ujar Ajil.

Anak itu beranjak dan duduk di kursi yang ada di sebelah Ajil.
"Baru katanya kan bukan faktanya?"

Ajil menelan salivanya, gila ni anak masih kecil tapi pinter amat, batin Ajil.

Ajil menangguk, "iya sih, tapi nggak boleh deh pokoknya kamu duduk disitu" tutur Ajil.

"Ngehalangin jalan?" Tanya Bara.

"Nah!" Seru Ajil sembari menunjuk Bara dengan jari telunjuknya. "Iya, bener. Pinter kamu" puji Ajil.

Wajah Bara masih datar, "kamu, ngapain kesini?" Tanya Bara.

"Mau jemput Lara? Oh iya, kamu adeknya ya?" Tanya Ajil.

Bara menangguk, "ya, Lara itu kakaknya Bara. Ada perlu apa jemput Kak Lara?"

"Mau .. les" ucap Ajil.

"Jil, sorry lama. Yuk" Lara keluar dari dalam rumahnya, dan ia langsung mengerutkan dahinya saat melihat siapa yang sedang bersama Ajil.

"Bara?" Tanya Lara.

"Kakak mau pergi?" Tanya Bara yang langsung berdiri menghampiri Lara.

"Iya nih, kamu mending sana masuk ke kamar Mama" ujar Lara.

Bara menganguk mantap, lalu ia berbalik untuk menghadap Ajil.
"Dah, bro" ucap Bara seraya memberi kepalan tangannya pada Ajil.

Ajil sedikit terkekeh lalu menerima ajakan Bara untuk tos dengan tangan yang terkepal itu, "dah!"

Bara langsung lari masuk ke dalam rumah, dan Lara langsung menutup pintu rumahnya itu.

"Yuk" ajak Lara.

"Nggak dikunci?" Tanya Ajil.

Lara menggeleng sembari melangkahkan kakinya, "enggak, bokap gue belum pulang soalnya" ujar Lara dan Ajilpun hanya ber'oh' ria saja.

AJILARA (SELESAI)Where stories live. Discover now