Ulang Tahun

129 1 0
                                    

Sanskar bertemu Ragini di taman karena mereka sudah janjian. Sanskar lalu mencari keberadaan Ragini dan akhirnya dia menemukan Ragini. Ragini sedang duduk sendiri dikursi lalu Sanskar menghampiri nya dan duduk di sampingnya.

"Maaf sayang karena kau telah menungguku lama," kata Sanskar.

"Tidak papa Sanskar. Apa aku boleh bertanya sesuatu tentang Swara," kata Ragini.

"Tentu sayang katakan saja," kata Sanskar.

"Apa Swara bahagia dengan pernikahan ini?" tanya Ragini.

"Aku tidak tau, tapi aku akan menanyakan itu padanya," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Ragini.

"Sayang maaf ya tadi aku pergi tanpa memberitahumu," kata Sanskar.

"Tidak papa Sanskar. Aku paham kok, yang terpenting aku adalah orang yang pertama kali mengucapkan selamat ulang tahun padamu," kata Ragini.

"Terima kasih atas pengertiannya," kata Sanskar.

Tiba-tiba ponsel Sanskar berbunyi dan Sanskar langsung mengangkatnya. Telepon itu dari Ranveer.

"Iya Kak ada apa?" tanya Sanskar.

"Kau dimana Sanskar dan kenapa kau belum juga sampai kantor?" tanya Ranveer.

"Kakak mobilku tadi mogok jadi aku harus memperbaikinya dulu," kata Sanskar berbohong.

"Kakak tidak percaya padamu karena kau selalu memberi alasan itu padaku. Cepat datang kemari atau aku akan mengadukanmu pada Ayah," ancam Ranveer.

"Baiklah Kakak. Aku akan segera kesana," kata Sanskar lalu mengakhiri panggilan.

"Ada apa Sanskar?" tanya Ragini.

"Ragini aku harus ke kantor sekarang," kata Sanskar.

"Yaudah sana pergi," kata Ragini.

"Baiklah sayang. Sampai jumpa," kata Sanskar lalu pergi.

"Jika Swara bahagia dengan pernikahan kau dengannya. Maka aku akan mengakhiri hubungan kita Sanskar. Karena aku yakin dengan berlahan kau akan mencintainya," kata Ragini menatap kepergian Sanskar.

Sanskar sampai di kantor lalu dia langsung masuk ke ruangan Ranveer. Ranveer terlihat sangat marah padanya sedangkan Sanskar terlihat biasa saja.

"Sanskar cepat kau duduk. Aku ingin bicara sesuatu padamu," kata Ranveer.

"Iya," kata Sanskar lalu duduk disebelah Ranveer.

"Kau darimana dan bertemu dengan siapa?" tanya Ranveer.

"Kakak aku... aku...," kata Sanskar bingung harus menjawab apa.

"Kau harus menjawabnya pertanyaanku dengan jujur dan jangan bilang mobilmu mogok. Aku sudah lelah mendengar kau terus berbohong padaku," kata Ranveer.

"Kakak aku bertemu dengan temanku di taman tadi. Lagi pula aku kan disini aku hanya membantu kakak. Jadi terserah aku mau kesini jam berapa pun," kata Sanskar berbohong.

"Baiklah hari ini Kakak maafin kamu. Walaupun entah apa alasanmu yang sebenarnya selalu masuk kantor seenaknya. Tapi hari ini kau harus membantu kakak dan kau juga harus pulang nanti malam bersama kakak. Kau tidak boleh pergi dari sini tanpa seizin Kakak mulai sekarang," kata Ranveer.

"Baiklah Kak. Tapi aku mohon jangan adukan hal ini pada Ayah ya," kata Sanskar.

"Iya," kata Ranveer.

Ranveer dan Sanskar lalu bekerja. Sedangkan di rumah, semua sedang menyiapkan kue dan juga menghias rumah walaupun sederhana untuk perayaan ulang tahun Sanskar. Walaupun mereka tak mengundang siapapun dan hanya keluarga saja yang akan merayakannya. Sanskar sama sekali tak mengetahui hal itu.

Malam harinya, Sanskar sangat kesal karena sudah malam mereka belum juga  pulang. Ranveer pun menerima pesan dari Ishani untuk membawa Sanskar pulang sekarang karena semua sudah siap dan Ranveer pun membaca pesan itu.

"Kakak apa hari ini kita akan lembur. Tapi aku ingin pulang sekarang Kak. Aku sudah lelah," kata Sanskar.

"Baiklah, kita pulang sekarang," kata Ranveer.

"Gitu dong," kata Sanskar lalu berjalan duluan dan diikuti Ranveer di belakangnya.

Ranveer dan Sanskar lalu pulang ke rumah. Akhirnya mereka sampai rumah. Mereka lalu masuk ke dalam tapi lampu di ruang tamu mati.

"Kakak apa semua orang sudah tidur, tapi kan baru jam segini," kata Sanskar.

"Kakak tidak tau Sanskar," kata Ranveer.

Tiba-tiba lampu menyala dan mereka menyanyikan lagu ulang tahun. Ranveer lalu menyuruh Sanskar untuk menghampiri Swara, Sujata, Ram dan Ishani di depan mereka ada meja yang berisi kue ulang tahun. Sanskar lalu menghampiri mereka.

"Selamat ulang tahun Sanskar," kata Sujata.

"Terima kasih ibu dan terima kasih semuanya karena telah menyiapkan ini semua untukku," kata Sanskar.

"Sanskar sekarang kau tiup lilinnya," kata Ranveer.

Sanskar lalu meniup lilinnya, setelah itu memotong kau dan menyuapi semua orang. Kin Sanskar menyuapi Swara kue paling terakhir. Swara  mengambil kue dan menyuapi Sanskar. Kemudian Sanskar membagikan kue lalu mereka memakan kue itu. Setelah itu mereka membereskan semua itu. Setelah selesai membereskan semua itu mereka pergi ke kamar mereka masing-masing. Swara dan Sanskar sampai dikamarnya lalu Sanskar mengunci pintu.

"Swara kau jangan tidur dulu karena aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Tapi aku mandi dulu," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Sanskar masuk ke kamar mandi dengan membawa pakaian gantinya. Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian Sanskar keluar dari kamar mandi. Sanskar melihat Swara yang masih menunggunya.

"Sanskar apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Swara.

"Apa kau bahagia dengan pernikahan ini?" tanya Sanskar.

"Aku sangat bahagia dengan pernikahan ini," kata Swara.

"Benarkah?" kata Sanskar meyakinkan.

"Apa kau kira aku bisa bahagia menikah denganmu Sanskar. Aku sama sekali tak bahagia dengan pernikahan ini. Bukankah kau tau kalau kita hanya bersahabat dan kita menikah karena terpaksa," tegas Swara lalu berbaring di ranjang dan membelakangi Sanskar.

"Berarti kita sama-sama menderita karena hubungan ini. Tapi orang tuaku dan orang tuamu pasti tak akan mengizinkan kita untuk bercerai. Aku sekarang tak bisa berbuat apa-apa, aku tak bisa memilih antara kau dengan Ragini. Karena kalian sama-sama penting bagiku," batin Sanskar sedih.

"Aku hanya menderita karena pernikahan ini. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Kau juga selalu menganggapku sebagai sahabatmu dan bukan istrimu. Jika kau selalu bersikap seperti ini padaku lebih baik aku pergi dari rumah ini. Karena aku sama sekali tak berarti bagiku. Apa kau tau sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu Sanskar," batin Swara dan meneteskan air mata.

"Maafkan aku Swara karena aku tak bisa mencintaimu ," batin Sanskar.

Sanskar lalu berbaring di sofa dan tidur.Swara lalu melihat ke arah Sanskar yang sedang tidur. Swara menatapnya, lama-kelamaan akhirnya Swara tertidur.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Where stories live. Discover now