Membuat Kesalahan

125 4 1
                                    

Ponsel Laks berbunyi dan Laks langsung mengangkatnya walaupun Laks tak tau itu nomer siapa. Laks lalu menyalakan pengeras suara agar Ragini juga mendengarnya.

"Siapa kau? Jika tak ada keperluan penting tolong jangan menghubungiku lagi," tegas Laks.

" Kau bisa mengetahui aku siapa dari suaraku saja," kata penelpon itu.

"Rudra apa ini kau?"tanya Laks setelah tau kalau itu adalah suara Rudra.

"Kau tepat sekali Laks dan aku tau kau sudah membaca surat ancaman itu. Lalu apa yang akan kau lakukan untuk mencegahku Laks,"kata Rudra.

"Sebenarnya apa mau Rudra? Tapi aku mohon jangan sakiti keluargaku,"kata Laks marah.

"Aku hanya ingin keluarga Maheswari hancur dan tak lebih dari itu. Tapi baiklah karena putraku yang meminta secara langsung, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan," kata Rudra.

"Kesepatakan seperti apa Rudra?"tanya Laks.

"Aku ingin Ragini dan Sanskar berdansa ditaman nanti malam. Hanya mereka berdua saja yang kesana tapi kau boleh ikut dengan syarat kau harus berada jauh dari mereka," kata Rudra.

"Kesapakatan seperti apa ini Rudra? Apa untungnya kau melakukan semua ini?"kata Laks bingung dengan maksud Rudra ingin melakukan itu.

"Jangan banyak tanya Laks karena itu adalah syarat satu-satunya. Jika kita sepakat aku tak akan menghancurkan keluarga Maheswari dan bukan itu saja. Aku juga akan menyerahkan diriku langsung polisi," kata  Rudra.

"Baiklah aku setuju,"kata Laks.

"Itu baru bagus. Datanglah ke taman  nanti akan ku berikan alamatnya padamu. Ragini dan Sanskar harus sampai disana jam 7 malam," kata Rudra lalu mengakhiri panggilan.

"Laks aku rasa semua ini hanya jebakan. Seharusnya kau tak perlu menerima kesepakatan itu Laks. Bagaimana jika dia mempunyai rencana lain dibalik ini semua," kata Ragini.

"Ragini kau tenang saja karena aku juga ada disana dan aku tak akan membiarkan terjadi sesuatu pada kalian berdua. Yang terpenting bagaimana kita membujuk Sanskar untuk ikut," kata Laks.

"Jangan sampai kau menyesali keputusanmu ini Laks," kata Ragini.

"Sudah kau jangan bicara Ragini karena ini memang keputusan yang paling tepat. Sekarang kita pikirkan agar Sanskar setuju," kata Laks.

"Baiklah. Jika kau ingin membuat Sanskar setuju, maka kau harus menceritakan semuanya," kata Ragini.

"Itu ide yang sangat bagus Ragini," kata Laks.

Disisi lain terlihat Rudra yang sedang memegang sebuah foto dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang pistol. Rudra tersenyum bahagia karena rencananya akan berhasil.

"Hanya dengan membunuh satu orang saja, keluarga itu akan hancur dengan sendirinya. Kau adalah kunci dari semua masalahku Sanskar. Malam ini kau akan tiada dan aku adalah orang yang akan membunuhmu dengan tanganku sendiri. Laks kenapa kau begitu bodohnya sejutu tapi itu sangat menguntungkan bagiku. Aku menyuruh Laks agar Sanskar berdansa dengan Ragini karena agar Sanskar bisa melihat orang yang sangat dia cintai untuk terakhir kalinya," kata Rudra lalu tersenyum sinis dengan menatap foto Sanskar.

Laks segera menemui Sanskar yang sedang ada di kamar bersama Swara. Swara dan Sanskar duduk di ranjang dan sedang menonton film yang romantis di TV. Swara menaruh kepalanya dipundak Sanskar.

"Aku sangat bahagai jika kau terus bersikap terus seperti ini padaku Sanskar. Aku harap kau selalu bersikap seperti ini padaku Sanskar. Aku tak ingin kau berubah lagi Sanskar," batin Swara.

Tok tok tok tok

Laks mengetuk pintu kamar Swasan karena pintunya dikunci dari dalam. Swara terlihat kesal karena ada yang menggangu mereka berdua.

"Siapa yang datang lagi? Apa dia tak tau kalau kita sedang menonton film bersama? Rasanya ada yang selalu mengganggu kita saat sedang bersama," kata Swara kesal.

"Swara mungkin ada urusan yang penting. Kau duduk saja disini dan aku akan membuka pintu dan melihat siapa yang datang," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Sanskar segera membuka kunci lalu membuka pintunya dan dia melihat Laks. Sanskar menatap Laks dengan tatapan bingung karena dia tiba-tiba ingin menemuinya.

"Laks ada apa kau kesini? Tapi jika tentang Ragini aku tidak mau membahas tentangnya," kata Sanskar yang ingin menjaga perasaan Swara.

"Ini tentangmu, tentang Ragini dan keluarga ini," kata Laks.

"Sekarang masuklah. Tapi aku ingin Swara juga mendengarnya karena aku tak ingin dia salah paham," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Laks.

Laks masuk ke dalam kamar dan Sanskar kemudian menutup pintu kamar. Swara segera menghampiri mereka berdua.

"Laks kenapa kau kemari?"tanya Swara.

"Aku ingin membicarakan tentang Sanskar, Ragini dan juga keluarga ini karena keluarga ini dalam bahaya. Hanya Ragini dan Sanskar yang bisa menyelamatkan keluarga ini," kata Laks.

"Lalu dimana Ragini dan kenapa dia tak ikut denganmu Laks jika ini juga menyangkut tentang dirinya?" tanya Swara.

" Aku sudah menyuruhnya untuk ikut kesini tapi dia tidak mau karena dia tidak ingin membuat keberadaannya menyakiti dirimu atau lebih tepatnya dia ingin menjaga perasaanmu Swara. Kau pasti paham kan maksudku," kata Laks.

"Tentu saja aku paham. Tapi aku sangat percaya pada Sanskar jadi dia kesini tidak papa. Lain kali kau bisa mengajaknya kesini," kata Swara.

"Tunggu dulu Laks. Kau bilang keluarga ini dalam bahaya dan hanya aku dan Ragini yang bisa menyelamatkan keluarga ini. Sebenarnya apa yang terjadi, cepat ceritakan pada kami," kata Sanskar.

Laks lalu menceritakan semuanya pada Swara dan Sanskar. Swara dan Sanskar sangat terkejut mendengar itu.

"Apa!! Aku melakukan itu. Aku tidak bisa Laks karena aku ingin menjaga perasaan Swara dan aku tak ingin menyakitinya lagi,"tolak Sanskar.

"Sanskar aku mengizinkanmu melakukan itu karena ini demi keluarga kita dan  hanya malam ini saja," kata Swara.

"Swara benar Sanskar. Ragini sudah setuju dan semua keputusan sekarang ada ditanganmu," kata Laks.

"Tapi bagaimana jika dia mempunyai rencana lain dengan melakukan semua ini," kata Sanskar yang tak semudah itu setuju.

"Sanskar tapi ini hanya satu-satunya jalan untuk menyelamatkan keluarga kita. Semuanya pasti akan baik-baik saja setelah ini," kata Laks.

"Sanskar setujulah karena ini adalah yang terbaik untuk keluarga kita," kata Swara.

"Baiklah," kata Sanskar terpaksa.

"Aku harus mengikhlaskan Sanskar berdansa dengan Ragini hanya untuk malam ini. Karena ini demi keluarga ini,"batin Swara.

"Entah mengapa firasatku mengatakan kalau ini hanya sebuah jebakan? Mana mungkin Paman Rudra melakukan itu tanpa tujuan yang jelas. Aku harus berhati-hati," batin Sanskar.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang