Makan Bersama

104 1 0
                                    

Swara dan Sanskar di kamar mereka. Sanskar terlihat masih marah atas kejadian tadi. Swara lalu memeluk Sanskar untuk menengkannya.

"Tenanglah Sanskar," kata Swara membuat Sanskar langsung melepaskan pelukan Swara.

"Kau bilang aku harus tenang. Ragini menamparku karena Laks. Dia itu telah membohongi semua orang disini dengan perkataan kalau dia sama sekali tak mempunyai perasaan pada kekasihnya itu. Apalagi Ragini sangat percaya dengannya. Aku takut Laks akan menyakiti Ragini dan sekarang Ragini marah padaku" tegas Sanskar.

"Sanskar kau tadi telah menuduh Laks berlebihan jadi Ragini menamparmu. Seharusnya kau bicara dengan baik -baik," kata Swara.

"Oh jadi menurutmu aku yang salah. Aku memang sangat salah," kata Sanskar kesal.

Ada seseorang yang mengetuk pintu dan Swara langsung menyuruhnya untuk masuk. Ternyata dia adalah seorang pelayan.

"Tuan Nyonya semua sudah menunggu di ruang makan untuk makan malam," kata Pelayan.

"Kami akan segera kesana," kata Swara.

Pelayan itu pun pergi dari kamar Swara dan Sanskar. Swara mengajak Sanskar untuk ke ruang makan, tapi Sanskar menolaknya.

"Sanskar jika kau tak mau makan, maka aku juga tak akan makan," kata Swara.

"Baiklah. Kau turun duluan dan aku akan menyusulmu nanti," kata Sanskar.

"Cepat turun ya," kata Swara lalu pergi.

Swara sampai diruang makan lalu dia duduk. Yang tidak ada disana hanya Ragini dan Sanskar. Laks menanyakan tentang Ragini pada pelayan yang baru datang setelah memanggil Swara, Sanskar dan Ragini.

"Dimana Ragini?" tanya Laks pada pelayan.

"Nyonya Ragini bilang dia akan segera kemari," kata Pelayan.

"Baiklah," kata Laks.

"Swara dimana Sanskar, kenapa kau tak bersamanya?" tanya Ram.

"Ayah Sanskar akan segera kemari," kata Swara.

"Kita akan menunggu Ragini dan Sanskar sampai disini baru kita makan," kata Ram.

Disisi lain terlihat Ragini yang berusaha bersikap biasa saja dan dia juga sudah membasuh mukanya agar tidak ada yang tau dia habis menangis. Ragini keluar dari kamar dan ternyata Sanskar juga keluar dari kamar. Ragini masih berdiri di depan pintu karena dia melihat Sanskar yang baru keluar dari kamar. Ragini melakukan itu karena dia ingin menghindar dari Sanskar. Sanskar melihat Ragini sedang berdiri didepan pintu kamar.

"Oh ternyata kamar Ragini dan Laks ada disebelah kamarku dan Swara. Aku harus menghampirinya sekarang. Tidak-tidak, jika aku menghampirinya sekarang pasti seluruh keluarga akan curiga karena pasti mereka sedang menungguku dan Ragini. Dan aku harus pura-pura tak melihat Ragini," batin Sanskar lalu dia pergi.

"Untung saja dia tak melihatku," kata Ragini lega.

Ragini lalu pergi ke ruang makan. Sanskar sampai dirumah makan dan tak lama setelah itu Ragini juga sampai disana. Setelah semuanya berkumpul mereka lalu makan. Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar mereka masing-masing.

"Ragini," panggil Laks.

"Iya Laks," kata Ragini.

"Kenapa kau membelaku tadi sampai kau menampar Sanskar?" tanya Laks.

"Dia itu sudah keterlaluan Laks padamu jadi aku menamparnya," kata Ragini.

"Terima kasih karena telah membelaku. Oh iya Ragini kenapa pipi kananmu merah seperti bekas tamparan," kata Laks yang dari tadi memperhatikan wajah Ragini.

"Apa! pipi kananku merah dan seperti bekas tamparan. Itu mungkin hanya perasaanmu saja Laks," kata Ragini berbohong.

Laks menarik Ragini dan membuat Ragini berdiri di depan cermin. Sedangkan Laks berdiri dibelakang Ragini.

"Lihatlah sendiri Ragini, pipi kananmu memang merah seperti bekas tamparan," kata Laks.

"Kenapa aku tak menyadarinya dari tadinya kalau aku kan sudah menampar diriku sendiri beberapa kali. Tapi untuk saja tidak ada yang memperhatikan wajahku tadi," batin Ragini.

"Apa kau menampar dirimu sendiri Ragini karena kau tadi telah menampar Sanskar?" tanya Laks.

"Ee.... Ini bukan.... karena....," kata Ragini terpotong dan dia juga bingung  harus menjawab apa.

"Itu artinya iya. Ragini kenapa kau melakukan itu pada dirimu sendiri," kata Laks.

"Kau tau Laks. Sebenarnya aku memang menampar diriku sendiri. Aku ingin merasakan rasa sakit yang Sanskar rasakan saat aku menamparnya," kata Ragini  menangis.

"Aku tau kau memang masih mencintai sangat Ragini," kata Laks memeluk Ragini.

"Tapi aku ingin dia membenciku agar dia bisa melupakanku Laks," kata Ragini.

"Bukankah itu akan menyakiti dirimu sendiri Ragini," kata Laks membuat Ragini melepaskan pelukannya.

"Kan masih ada dirimu Laks. Jika Sanskar bisa melupakanku pasti aku juga akan melupakan Sanskar. Aku dan dia akan belajar untuk saling mencintai pasangan kami masing-masing. Sampai kapanpun aku hanya akan menjadi istrimu Laks," kata Ragini.

"Terima kasih Ragini dan jangan menangis karena aku tidak suka jika kau menangis," kata Laks menghapus air mata Ragini.

Dikamar Swasan, Sanskar masih memikirkan Ragini dengan duduk disofa. Sedangkan Swara duduk diranjang dengan menatap Sanskar.

"Bagaimana pun caranya aku harus bicara pada Ragini malam ini juga. Aku ingin tau alasan Ragini menamparku," batin Sanskar.

"Sanskar ini sudah malam. Lebih baik kita tidur sekarang," kata Swara.

"Iya Swara," kata Sanskar lalu berdiri.

Sanskar berbaring diranjang dan langsung menutup matanya karena dia pura-pura tidur. Swara bingung dengan sikap Sanskar yang aneh karena biasanya jika ada masalah dia tak mungkin bisa tidur secepat itu.

"Ada apa dengan Sanskar? Apa dia benar-benar sudah melupakan kejadian tadi? Tapi aku juga senang bisa melihat Sanskar tidur seperti ini. Aku berharap masalah diantara Laks, Ragini dan Sanskar segera berakhir. Jika saat Sanskar tau kalau Laks tak seperti apa yang dia pikirkan dan sebenarnya dia adalah orang yang pantas untuk Ragini. Mungkin Sanskar akan belajar mencintaiku dan melupakan Ragini," batin Swara

Swara lalu berbaring dan menatap Sanskar yang sedang tidur. Lama- kelamaan akhirnya Swara tertidur.

Disisi lain terlihat Durga yang sedang ada dikamar Maya karena Maya ingin bicara padanya.

"Seharusnya aku tak datang ke rumah ini karena kedatanganku, Laks dan Ragini hanya membuat masalah saja," kata Maya yang merasa bersalah atas kejadian tadi.

"Kau bicara apa Maya. Ini bukan salahmu, Laks ataupun Ragini. Tapi Sanskar lah yang membuat masalah. Aku yakin masalah ini akan segera berakhir. Lagi pula ini kan baru hari pertama kau disini. Aku yakin lama-kelamaan tak akan ada masalah lagi antara Ragini, Laks dan Sanskar," kata Ram.

"Tapi Kak......," kata Maya terpotong.

"Jika kau menganggapku sebagai Kakakmu maka kau harus menurutinya. Bukankah kita sama-sama tau tentang Ragini dan Sanskar bahwa mereka saling mencintai. Tapi mereka kan sudah mempunyai pasangan mereka masing-masing. Pasti lama kelamaan Ragini dan Sanskar akan terbiasa bertemu dengan status yang sudah menjadi milik orang lain. Aku yakin Ragini dan Sanskar berusaha untuk belajar mencintai pasangan mereka masing-masing. Sanskar marah pada Laks tadi karena dia hanya tak ingin Ragini disakiti oleh Laks," kata Ram.

"Kak benar. Mungkin mereka hanya butuh waktu saja dan pasti semuanya akan segera membaik," kata Maya.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang