Jujur

109 3 0
                                    

Sanskar dan Swara sudah ada dikamar mereka. Swara menatap dengan tatapan heran, Swara masih bingung karena Sanskar sikap Sanskar.

"Swara kenapa kau menatapku seperti itu? Cepat kau mandi nanti kau bisa sakit," kata Sanskar.

"Tidak papa. Kau saja yang mandi duluan," kata Swara.

"Tidak Swara. Kau mandi disini dan aku akan mandi di kamar Kakak. Aku tidak mau mendengarkan penolakanmu," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Sanskar mengambil pakaian yang ada dilemarinya. Sanskar melihat ke arah Swara yang masih diam ditempat tadi dia berdiri.

"Swara kau harus sudah selesai mandi setelah aku kemari nanti," kata Sanskar lalu pergi.

"Sanskar apakah kau benar-benar ingin melupakan Ragini dan belajar untuk mencintaiku? Apa kau sebenarnya hanya ingin membuat Ragini cemburu?" kata Swara bertanya-tanya.

Swara mengambil pakaian dilemari lalu  dia pergi ke kamar mandi. Swara sudah selesai mandi dan juga ganti pakaian kemudian dia keluar dari kamar mandi. Swara tak melihat Sanskar ada disana.

"Kenapa Sanskar belum juga kembali? Apa mungkin dia belum selesai mandi? Sudahlah yang terpenting Sanskar sudah ada di rumah dan dia baik-baik saja," kata Swara.

Swara mengeringkan rambutnya yang masih basah. Tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang membuat Swara terkejut. Dengan segera Swara melepaskan pelukan orang itu lalu dia berbalik dan menatap orang itu.

"Sanskar kau," kata Swara yang masih tidak percaya kalau orang yang tadi memeluknya adalah Sanskar.

"Iya Swara. Emangnya siapa lagi dan kenapa kau langsung melepaskan pelukanku? Apa aku tak boleh romantis pada istri ku sendiri?" tanya Sanskar.

"Tidak papa. Aku hanya terkejut saja tadi," kata Swara.

Sanskar menarik tangan Swara dan membuatnya berada didepan Sanskar. Jarak mereka sangat dekat. Swara terus menatap Sanskar dengan tatapan heran. Karena Sanskar tak pernah memperlakukannya layaknya seperti seorang istri dan hari ini Sanskar memanggil Swara dengan sebutan istri bukan sahabat.

"Apa yang kau lihat Swara? Apa kau masih heran kenapa sikapku berubah?" tanya Sanskar.

"Iya," kata Swara.

"Waktulah yang mengubah sikapku padamu," kata Sanskar lalu memeluk Swara.

"Apa ini benar-benar bukan mimpi," batin Swara yang tak percaya.

Sanskar melepaskan pelukannya lalu dia mengambil sisir yang ada dimeja. Sanskar mendudukan Swara didepan cermin kemudian Sanskar mulai menyisir rambut Swara. Swara kembali menatap Sanskar dari cermin. Sanskar selesai menyisir rambut Swara lalu dia melihat dirinya dan Swara dari cermin.

"Sepertinya ada yang masih kurang," kata Sanskar lalu mengambil kotak kecil yang berisi sindoor kemudian dia mengambil sedikit sindoor lalu menaruhnya dikening Swara.

"Sekarang kau terlihat sangat cantik Swara. Tapi jangan terus menatapku seperti itu. Bicaralah padaku Swara," kata Sanskar.

"Apa ini bukan mimpi?" tanya Swara.

"Ini bukan  mimpi Swara. Apa kau kira aku tak bisa melakukan hal romantis padamu," kata Sanskar yang terlihat agak kesal.

Swara berdiri lalu dia memegang tangan Sanskar. Swara lalu mengangkat kedua tangan Sanskar dan membuat Sanskar memeluknya dari belakang. Swara lalu menaruh tangannya diatas tangan Swara. Sanskar dan Swara saling melihat satu sama lain dari cermin.

"Sanskar apakah aku boleh jujur padamu?" tanya Swara.

"Tentu saja Swara," kata Sanskar.

"Sebenarnya aku....aku....," kata Swara gugup.

"Swara katakan saja," kata Sanskar.

"Sanskar aku mencintaimu," kata Swara membuat Sanskar langsung melepaskan pelukannya lalu dia membuat Swara menatapnya.

"Apa yang kau katakan Swara?" tanya Sanskar.

"Tidak ada," kata Swara yang takut Sanskar akan marah padanya jika dia mengulanginya.

"Aku tadi dengar kau bilang kau mencintaiku. Kenapa kau baru mengatakannya Swara dan kenapa kau selalu membantuku untuk bersatu dengan Ragini?" kata Sanskar.

"Aku hanya ingin melihatmu bahagia. Aku akan bahagia jika kau bahagia dan sebaliknya jika kau sedih aku juga sedih," kata Swara.

Sanskar memeluk Swara dengan erat dan dia baru tau kalau selama ini Swara mencintainya.

"Maafkan aku karena aku tak menyadari perasaanmu padaku Swara. Tapi maaf  Swara, aku tak bisa mencintaimu karena aku hanya mencintai Ragini," batin Sanskar.

"Sanskar apa kau akan belajar mencintaiku dan melupakan Ragini?" tanya Swara.

"Aku akan berusaha melakukan itu," kata Sanskar.

"Terima kasih Sanskar," kata Swara bahagia.

Malam harinya, Swara sangat bahagia karena hari ini Sanskar sangat romantis padanya. Swara  memasak makanan kesukaan Sanskar. Setelah selesai memasak Swara membawa makanan yang dia buat ke kamarnya. Swara sudah meminta izin pada Ram dan Sujata untuk makan di kamar dengan Sanskar. Swara melihat Sanskar yang sedang duduk disofa dan Sanskar terlihat sedang memikirkan sesuatu. Swara menaruh makanan dimeja lalu dia duduk disamping Sanskar.

"Apa yang sedang kau pikirkan Sanskar?" tanya Swara.

"Tidak ada," kata Sanskar berbohong.

"Oh kirain aku kamu sedang memikirkan sesuatu yang mengganggu dirimu. Sanskar aku bawakan makanan kesukaanmu untukku dan dirimu," kata Swara mengambil makanan lalu menyuapi Sanskar.

"Sudah Swara, aku bisa makan sendiri," kata Sanskar.

"Sanskar tanganmu kan masih sakit. Jadi aku akan menyuapimu," kata Swara.

"Baiklah. Tapi kamu yang makan duluan, setelah kau selesai baru kau bisa menyuapiku," kata Sanskar.

"Aku setuju," kata Swara lalu memakan makanannya.

Swara selesai makan dan kemudian dia menyuapi Sanskar. Setelah menyuapi Sanskar, Swara membawa nampan yang berisi piring kotor itu ke dapur dan tanpa Swara sadari Sanskar juga ikut ke dapur. Swara menaruh nampan itu lalu dia berbalik dan dia melihat Sanskar.

"Sanskar apa kau butuh sesuatu?" tanya Swara.

"Tidak. Aku hanya ingin menemanimu saja," kata Sanskar.

"Ayo kita kembali ke kamar," kata Swara.

"Ayo," kata Sanskar.

Swara dan Sanskar menuju ke kamar mereka. Akhirnya mereka sampai dikamar. Sanskar menutup pintu kamar lalu menguncinya. Swara berbaring diranjang dan Sanskar lalu menghampirinya. Sanskar kemudian duduk diranjang dan Swara langsung bangun saat melihat Sanskar duduk diranjang.

"Apa yang kau lakukan disini?" kata Swara.

"Aku mau tidur. Tapi jika kau tak mengizinkan aku tidur diranjang tidak papa," kata Sanskar akan pergi tidur disofa tapi Swara menahan tangan Sanskar.

"Tentu saja kau boleh tidur disini Sanskar. Aku bahagia jika kau mau tidur seranjang denganku," kata Swara bahagia.

"Terima kasih Swara," kata Sanskar.

"Seharusnya aku yang berterima kasih karena kau mau belajar untuk mencintaiku dan kau juga menerimaku sebagai istrimu," kata Swara sangat bahagia.

Sanskar dan Swara berbaring diranjang. Sanskar tidur membelakangi Swara tapi Swara tidak. Swara melihat punggung Sanskar dan Swara masih tak percaya Sanskar tidur seranjang dengannya.

"Apakah aku benar-benar harus melupakan Ragini demi Swara? Tapi rasanya itu tidak mungkin. Aku harus tau kenapa Ragini melakukan ini padaku. Jika aku mendapatkan alasan yang tepat dan jika kau memang benar-benar ingin menikah dengan pria itu. Aku akan mengalah dan aku akan belajar untuk mencintai Swara," kata Sanskar menetaskan air mata, tapi dengan segera dia menghapusnya.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang