Kebenaran

96 4 0
                                    

Swara dan Sanskar sudah sampai  dirumah. Mereka tak jadi makan diluar karena kejadian tadi.

"Kenapa kalian pulang secepat ini?" tanya Sujata yang baru datang.

"Ibu kami tadi tidak jadi makan diluar karena kami tadi hanya jalan-jalan saja," kata Swara.

"Oh. Yaudah sekarang kalian makan sana," kata Sujata.

"Baik Bu," kata Swara.

Swara lalu menarik tangan Sanskar dan mereka menuju ruang makan. Swara mengambilkan makanan dan minum untuk Sanskar. Setelah itu Swara mengambil makanan untuknya sendiri lalu dia duduk. Sedangkan Sanskar masih berdiri dan dia masih memikirkan kejadian tadi.

"Sanskar kenapa kau masih berdiri?" tanya Swara tapi Sanskar tak menjawabnya.

"Sanskar," panggil Swara dengan menambah volume suaranya.

"Iya," kata Sanskar lalu melihat ke arah Swara.

"Apa yang sedang kau pikirkan Sanskar?" tanya Swara.

"Tidak ada," kata Sanskar lalu duduk.

"Aku yakin tadi kau sedang memikirkan Ragini Sanskar," batin Swara sedih dan menatap Sanskar.

"Swara kenapa kau malah menatapku? Ayo kita makan sekarang," kata Sanskar.

Swara dan Sanskar makan, setelah selesai makan. Ponsel Swara berbunyi dan Swara langsung menangkatnya tanpa membaca siapa yang menelponnya.

"Swara apa aku bisa bicara dengan Paman Ram?" tanya orang itu.

Swara merasa mengenali suara itu dan dengan segera dia melihat siapa yang menelponnya. Ternyata yang menelpon adalah Ragini.

"Tentu saja Ragini," kata Swara.

Sanskar yang mendengar nama Ragini langsung mengambil ponsel Swara dari  tangan Swara.

"Ragini apa kau baik-baik saja disana?" tanya Sanskar.

"Aku baik-baik saja Sanskar. Aku ingin bicara pada Ayahmu tentang hal yang sangat penting," kata Ragini.

"Ragini aku masih ingin bicara lebih lama lagi denganmu," kata Sanskar.

"Aku mohon mengertilah Sanskar," kata Ragini.

"Baiklah," kata Sanskar.

Sanskar lalu pergi ke kamar Ayahnya. Swara menatap kepergian Sanskar dan dia terlihat sedih.

"Aku tau kau masih sangat mencintainya. Hanya dengan mendengar namanya saja kau langsung mengambil ponselku dan dari cara bicaramu itu kalau  kau sangat merindukannya," kata Swara sedih.

Sanskar sampai di kamar Ayahnya. Sanskar melihat Ram yang sedih dan menatap foto Maya karena dia mengira kalau Maya adalah orang yang membunuh ibunya Ragini.

"Ayah Ragini ingin bicara padamu," kata Sanskar.

"Ragini?" tanya Ram.

"Iya Ayah. Dia ingin bicara hal yang penting pada Ayah," kata Sanskar memberikan ponsel itu dan Ram lalu mengambil ponsel itu darinya.

"Ragini percayalah padaku aku dan Sanskar tak membunuh ibumu tapi Maya dan suaminya yang membunuhnya," kata Ram yang tak mau Ragini salah paham pada dirinya dan juga Sanskar.

"Aku tau Paman," kata Ragini.

"Itu artinya saat itu kau hanya berpura-pura tak percaya padaku dan Sanskar," kata Ram.

"Iya Paman. Tapi sebenarnya bukan Ibu Maya yang membunuh ibuku melainkan hanya Rudra. Ibu Maya sama sekali tak salah karena aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Aku yakin Rudra adalah orang yang telah menghasut Ibu Maya untuk tidak percaya padamu Paman," kata Ragini membuat Ram lega karena ternyata adiknya sama sekali tak membunuh ibunya Ragini.

"Kalau aku boleh tau siapa nama panjang Rudra?" tanya Ram.

"Rudra Kapoor. Sudah dulu paman, aku tidak bisa bicara lebih banyak lagi karena aku takut ada yang curiga padaku," kata Ragini lalu mengakhiri panggilan.

Ram lalu memberikan ponsel itu pada Sanskar. Ram masih tak percaya kalau suami Maya adalah musuh keluarga Maheswari.

"Ada apa Ayah?" tanya Sanskar.

"Ternyata yang membunuh ibunya Ragini adalah Rudra dan Maya sama sekali tak terlibat. Ternyata ada yang menghasut Maya untuk membalas dendam pada keluarga ini dan dia adalah Rudra," jelas Ram.

"Sebenarnya apa tujuan Paman Rudra melakukan itu Ayah?" tanya Sanskar.

"Ini juga hanya juga kesalahpahaman semata. Ayah Rudra meninggal karena sebuah kecelakaan tabrak lari dan Kakekmu menolongnya. Tapi Ayahnya Rudra tak selamat dan keluarga Rudra menyalahkan Kakekmu walaupun bukti sudah menunjukkan kalau Kakekmu sama sekali tak bersalah. Terlebih lagi Ibunya Rudra bunuh diri karena dia tak bisa hidup tanpa suaminya. Itu yang membuat Rudra ingin sekali membalas dendam pada keluarga Maheswari," jelas Ram.

"Itu artinya Paman Rudra menikah dengan Bibi Maya hanya untuk membalas dendam," kata Sanskar.

"Aku tidak tau kalau tentang itu," kata Ram.

"Baiklah Ayah. Aku akan pergi ke kamarku," kata Sanskar lalu pergi ke kamarnya.

Sanskar sampai di kamarnya dan dia melihat Swara yang sedang menunggunya. Sanskar lalu mengembalikan ponsel Swara.

"Sanskar kau dari mana dan kenapa kau meninggalkanku di ruang makan tanpa mengatakan apapun?" tanya Swara.

"Swara aku dari kamar Ayah dan aku minta maaf karena tidak meninggalkanmu di ruang makan tanpa mengatakan apapun," kata Sanskar.

"Apakah Sanskar benar-benar pergi ke kamar Ayah atau dia sedang berbohong padaku?" batin Swara dengan menatap Sanskar curiga.

"Swara jika kau tak percaya padaku kalau aku ke kamar Ayah. Kau bisa tanyakan saja padanya dan tadi Ragini memang bicara pada Ayah," kata Sanskar.

Swara mengingat kalau tadi Ragini bilang padanya kalau dia ingin berbicara pada Ram.

"Aku percaya Sanskar. Tapi apa yang Ragini bicarakan pada Ayah," kata Swara.

Sanskar lalu menceritakan semuanya pada Swara.

"Ternyata apa yang dikatakan Sanskar memang benar kalau Ragini tak salah paham. Melainkan ini juga rencana Ragini untuk meluruskan kesalahpahaman Ayah dan Bibi Maya. Entah kenapa aku berpikir yang tidak-tidak tentang Sanskar dan Ragini," batin Swara.

"Maafkan aku Swara," kata Sanskar.

"Maaf untuk apa? Bukannya tadi kau sudah meminta maaf?" tanya Swara.

"Maaf karena aku tadi langsung mengambil ponselmu darimu. Maaf karena aku belum bisa mencintaimu dan menetapi janjiku. Aku masih memikirkan Ragini dan aku masih mengkhawatirkannya karena dia masih tinggal dikeluarga itu apalagi sekarang aku tau kalau Laks tak mencintainya," kata Sanskar.

"Kau tidak perlu minta maaf Sanskar dan aku mengerti itu karena kau memang masih mencintai Ragini," kata Swara.

"Terima kasih Swara atas pengertiannya," kata Sanskar lalu memeluk Swara.

"Apakah setelah Ragini berhasil meluruskan kesalahpahaman ini? Apakah kau akan menikahinya dan menjadikannya istri keduamu Sanskar? Tapi aku harus berpikir positif dan aku harus sabar menghadapi semua ini," batin Swara dan meneteskan air mata, tapi dengan segera Swara menghapusnya.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora