Alasan

99 1 0
                                    

4 hari kemudian, Swara melihat Sanskar yang pulang lebih awal dari biasanya karena ini masih sore dan hampir malam. Sanskar menghampiri Swara dan langsung menarik tangan Swara ke kamar mereka. Mereka sampai dikamar dan Sanskar lalu melepaskan pegangannya.

"Tumben kau pulang jam segini Sanskar," kata Swara.

"Nanti aku akan menjawabnya, tapi sekarang kau ganti pakaianmu karena kita akan pergi," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara mengambil pakaian lalu dia masuk ke kamar mandi untuk ganti pakaian.

Sanskar melihat Swara sudah masuk ke dalam kamar mandi. Dengan segera Sanskar mencari sesuatu dilemari. Akhirnya Sanskar menemukan yang dia cari yaitu pistol. Sanskar kemudian memasukkan pistol itu dibalik jasnya. Swara keluar dari kamar dan melihat Sanskar yang berdiri di depan lemari. Swara melihat baju yang ada dilemari berantakan.

"Apa yang sedang kau cari?" tanya Swara.

"Tidak ada," kata Sanskar lalu menutup lemari.

"Lalu kenapa baju yang ada dilemari berantakan?" tanya Swara.

"Sebenarnya aku mencari ini," kata Sanskar menunjukkan sebuah kotak kecil lalu Sanskar membuka kotak itu yang isinya sebuah kalung.

"Wahhh bagus sekali kalungnya. Untuk siapa kalung itu Sanskar," kata Swara.

"Untukmu Swara memangnya siapa lagi," kata Sanskar lalu memasangkan kalung itu.

"Terima kasih Sanskar," kata Swara.

"Sama-sama," kata Sanskar.

"Oh iya Sanskar, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Swara.

"Kita akan pergi ke rumah Ragini karena ini adalah hari pernikahannya," kata Sanskar.

"Tapi Sanskar bukankah kau......," kata Swara terpotong.

"Sudah jangan katakan apapun lagi. Nanti kita bisa terlambat sampai sana," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Swara dan Sanskar pergi ke rumah Ragini. Swara masih tak mengerti kenapa Sanskar ingin pergi ke pernikahan Ragini. Bukankah Sanskar masih mencintai Ragini dan bagaimana bisa dia melihat orang yang dia cintai menikah dengan orang lain.

"Aku tau apa yang sedang kau pikirkan Swara. Kau pasti bertanya-tanya kan kenapa aku datang ke pernikahan Ragini," kata Sanskar.

"Iya Sanskar," kata Swara.

"Aku datang ke pernikahan nya karena Ragini dan calon suaminya mengundangku secara langsung. Alasan yang kedua adalah aku ingin melihat Ragini untuk yang terakhir kalinya. Karena setelah ini aku mungkin tak akan bertemunya lagi. Kau tidak keberatan kan jika aku dan kau Swara menghadiri pernikahan Ragini," kata Sanskar.

"Tentu saja aku tidak keberatan Sanskar," kata Swara.

"Swara maafkan aku karena kau telah berbohong padamu. Dan untuk kalung itu aku sudah merencanakannya. Untuk saja kau tadi tak curiga padaku," batin Sanskar.

" Sanskar apa kau akan tahan jika melihat Ragini menikah dengan pria lain,"batin Swara menatap Sanskar.

Swara dan Sanskar akhirnya sampai di rumah Ragini. Disana sudah ada banyak tamu yang datang, tapi mempelai prianya belum datang. Swara dan Sanskar turun dari mobil. Sanskar menggandeng tangan Swara dan mereka lalu masuk ke dalam rumah Ragini. Janki melihat Sanskar yang menggandeng tangan Swara, dia mengira kalau Sanskar mungkin sudah benar-benar melupakan Ragini dan membuatnya merasa lega. Disisi lain terlihat Ragini yang sudah memakai baju pengantin. Setelah merias wajah Ragini para perias lalu pergi. Kini tinggal Ragini sendiri yang ada dikamarnya. Ragini menatap dirinya dicermin dan kemudian Ragini menangis.

"Sanskar aku akan menerima kalau kau sudah mencintai Swara. Walaupun sebenarnya aku berat untuk melepaskanmu. Tapi sekarang aku akan menikah dengan Laks. Aku akan melupakanmu dan belajar untuk mencintainya. Semoga kau selalu bahagia dengan Swara," kata Ragini.

Sanskar masih memikirkan cara untuk bisa menemui Ragini. Dia menemukan sebuah ide agar Swara tak curiga padanya.

"Swara aku lupa kalau aku harus menelpon seseorang yang sangat penting. Jadi aku harus menelponnya sekarang. Aku akan pergi keluar dan aku akan segera kembali," kata Sanskar.

"Baiklah, tapi aku akan menemanimu," kata Swara.

"Tidak perlu Swara. Kau disini saja," kata Sanskar.

"Baiklah, tapi aku mohon segera kembali kesini," kata Swara.

"Iya Swara," kata Sanskar lalu pergi.

Sanskar naik keatas tanpa diketahui siapapun lalu dia mencari kamar Ragini. Sanskar melihat ada salah satu kamar yang pintunya ditutup. Sanskar lalu mengetuk pintu kamar itu.

Tok tok tok tok

Mendengar ada orang yang mengetuk pintu, Ragini segera menghapus air matanya lalu dia pura-pura bahagia.

"Masuk saja pintunya tidak dikunci," kata Ragini.

Sanskar yang mendengar Swara Ragini dari dalam langsung membuka pintu kamar. Setelah itu Sanskar menutup pintu kamar dan menguncinya.

"Kenapa kau mengunci pintunya?" kata Ragini melihat ke arah Sanskar.

Ragini terkejut ketika melihat Sanskar ada disana. Ragini berdiri lalu dia akan pergi tapi Sanskar berdiri didepannya.

"Sanskar menyingkirlah dari hadapanku dan pergi dari kamarku sekarang juga," bentak Ragini.

"Aku tidak akan pergi Ragini. Aku butuh penjelasanmu kenapa kau melakukan ini padaku," tegas Sanskar.

"Kau tak perlu tau apa alasanku melakukan semua ini," kata Ragini.

Sanskar mengambil pistol yang ada dibalik jasnya lalu menodongkan pistol itu ke kepalanya sendiri. Ragini terkejut ketika melihat itu.

"Sanskar aku mohon kau jangan berbuat nekat," kata Ragini khawatir.

"Aku butuh penjelasan darimu atau aku akan mengakhiri hidupku didepan dirimu," tegas Sanskar.

"Baiklah. Tapi sekarang turunkan pistol itu dulu," kata Ragini yang takut Sanskar membuat nekat karena Ragini tau sifat Sanskar.

"Sekarang katakan apa alasanmu melakukan ini padaku," kata Sanskar menurunkan pistol.

Ragini menangis lalu dia menceritakan semuanya pada Sanskar. Sanskar juga menangis mendengarkan penjelasan dari Ragini kemudian dia memeluk Ragini setelah Ragini menceritakan semuanya.

"Aku tak bisa berbuat apa-apa Sanskar. Aku terpaksa menerima semua ini karena ibuku," kata Ragini.

"Ragini apa kau tak memikirkan perasaan ku? Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku Ragini?" tanya Sanskar.

"Lalu bagaimana dengan perasaanku Sanskar. Aku juga masih mencintaimu tapi aku lebih memilih ibuku karena hanya dia yang ku punya Sanskar. Aku mohon mengertilah Sanskar dan sekarang kau pergi dari sini," kata Ragini melepaskan pelukannya.

"Ragini aku mohon kau jangan menikah dengannya. Kau menikahlah denganku aku akan meminta izin pada ibumu. Aku mohon Ragini batalkan pernikahanmu dengannya," kata Sanskar memohon.

"Kau itu sudah mempunyai istri Sanskar dan aku juga melihat bagaimana kau memperlakukannya saat kau berada di depan rumahku. Bukankah kau sekarang mencintainya, jadi lupakan aku dan jangan ganggu hidupku lagi. Sekarang pergi dari sini," tegas Ragini.

"Ragini aku hanya ingin membuatmu cemburu saja. Perasaanku padamu masih sama. Aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau setuju menikah dengan ku," tegas Sanskar.

"Sadarlah Sanskar kalau kita hanya ditakdirkan untuk bertemu bukan untuk bersatu dan saling memiliki," tegas Ragini.

"Tidak Ragini, kau hanya milikku dan kau hanya boleh menikah denganku," bentak Sanskar.

Laks sudah duduk dimandap, Pendeta menyuruh Janki untuk memanggil mempelai wanita. Janki akan pergi, tapi Swara mencegahnya karena dia yang akan memanggil Ragini. Janki pun setuju dengan Swara. Swara lalu pergi ke kamar Ragini.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang