Kecewa

115 3 0
                                    

Swara dan Laks sampai dibalkon dan mereka melihat Sanskar dan Ragini yang sedang berpelukan. Swara langsung memalingkan pandangannya dan air mata Swara pun menetes dengan sendiri. Ragini yang melihat Laks dan Swara langsung melepaskan pelukan Sanskar. Ragini langsung menghapus air matanya.

"Ragini kenapa kau melepaskan pelukanku. Aku masih ingin lebih lama lagi memelukmu," kata Sanskar yang belum tau kalau Swara dan Laks ada disana.

"Lihatlah kebelakangmu Sanskar," kata Ragini.

Sanskar membalikkan badannya dan dia terkejut ketika melihat Swara dan Laks. Swara yang sudah tahan ada disana langsung bergegas pergi ke kamar dan dia menangis. Sanskar masih menatap kepergian Swara dan Sanskar masih menangis.

"Sanskar kenapa kau masih berdiri disini. Cepat kejar Swara dan jelaskan semuanya padanya," kata Ragini.

"Tapi Ragini.......," kata Sanskar terpotong.

"Sanskar jangan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Cepat kau kejar Swara," tegas Ragini.

"Baiklah," kata Sanskar lalu pergi.

Ragini menghampiri Laks untuk menjelaskan semuanya karena Ragini takut Laks salah paham padanya.

"Laks ini semua........," kata Ragini terpotong.

"Kau tak perlu menjelaskan apapun padaku Ragini. Aku tau kau hanya ingin membuat Sanskar mengerti," kata Laks.

"Terima kasih Laks atas kepercayaanmu padaku," kata Ragini.

"Ragini aku tau siapa dirimu dan aku sangat percaya padamu. Lagi pula kau tak mungkin menghancurkan hubungan Swara dan Sanskar demi kebahagiaanmu. Semua yang kau lakukan ini hanya ingin membuat Sanskar untuk menerima Swara sepenuhnya," kata Laks.

"Begitu beruntungnya aku memiliki suami sepertimu," kata Ragini.

"Aku yang lebih beruntung bisa menjadi suamimu," kata Laks lalu memeluk Ragini.

Sanskar sampai dikamar dan dia melihat Swara yang sedang memasukkan pakaiannya yang ada dilemari ke dalam koper. Sanskar segera menghampiri Swara.

"Apa kau mau pergi dari rumah ini Swara?" tanya Sanskar.

"Untuk apa aku lebih lama disini jika hanya penderitaan yang aku dapatkan Sanskar? Aku sudah berusaha untuk bertahan karena aku pikir kau akan belajar untuk mencintaiku. Tapi ternyata tidak kau malah ingin Ragini kembali ke dalam hidupmu. Lalu untuk apa aku disini lagi. Aku ingin kau segera menceraikanku agar Ragini akan menjadi istri satu-satunya dan kau akan bahagia bersamanya," kata Swara.

"Swara apa yang kau lihat tadi yang sepenuhnya benar," kata Sanskar.

"Lalu untuk apa kau memeluknya dan Ragini juga bersikap biasa saja saat dirimu memeluknya dan itu artinya Ragini juga menginginkan untuk kembali padamu," kata Swara.

"Jangan pernah merendahkan Ragini seperti itu Swara. Disini aku yang salah bukan dirinya," tegas Sanskar.

"Kau selalu bersikap seperti ini jika menyangkut tentang Ragini kan. Apapun yang berhubungan dengannya kau pasti terlibat," kata Swara.

Sanskar menarik tangan Swara dan membawanya ke depan cermin. Swara dan Sanskar menatap diri mereka di depan cermin.

"Kau bisa membicarakan apapun tentang keburukan diriku kecuali tentang Ragini. Dia adalah orang yang menginginkan kita untuk bersatu Swara," kata Sanskar.

"Itu tidak mungkin karena dari matanya itu terlihat bahwa dia masih sangat mencintaimu," tegas Swara lalu pergi untuk mengemasi bajunya ke dalam koper.

Sanskar berusaha menahan amarahnya tapi kini amarahnya sudah tak bisa dibendung. Sanskar melihat dirinya sendiri dicermin lalu dia memukul cermin itu dengan tangannya. Swara yang melihat itu langsung menghampiri Sanskar.

"Hentikan Sanskar," kata Swara menahan tangan Sanskar yang akan memukul cermin itu yang sudah retak dan hampir hancur.

"Aku memang tak pantas untuk siapapun. Untukmu ataupun Ragini. Kalian sangat baik padaku tapi aku hanya menyakiti kalian berdua saja. Tak ada sedikit kebahagiaan pun yang berikan pada kalian," kata Sanskar.

"Sanskar jangan berkata seperti itu. Sekarang kau duduklah dan aku akan mengobati lukamu," kata Swara yang khawatir karena tangan Sanskar penuh darah.

"Biarkan saja Swara. Aku mohon jangan tinggalkan aku Swara. Aku akan benar-benar belajar untuk mencintaimu. Jika aku melakukan kesalahan apapun kau bisa menghukumku semaumu. Tapi tolong jangan pergi," kata Sanskar.

"Aku tidak akan pergi. Tapi sekarang aku akan mengobati lukamu," kata Swara.

"Baiklah," kata Sanskar.

Sanskar duduk disofa lalu Swara mengambil kotak P3K kemudian dia mengobati luka Sanskar.

"Swara Ragini tak ada sangkut pautnya dengan hubungan kita ini. Semua ini hanya keegoisanku saja. Aku yang memeluk Ragini tadi dan bukan berarti Ragini bersikap diam saja karena dia menerimanya. Ini cuma kesalahpahaman saja dan jangan kau menilai buruk tentang Ragini," kata Sanskar.

"Baiklah. Sekarang ceritakan semuanya apa yang terjadi padaku agar aku tak menyalahkan Ragini untuk kejadian tadi," kata Swara.

Sanskar menceritakan semuanya dan membuat Swara sangat terkejut.

"Aku ternyata telah salah menilai Ragini karena aku mengira dia akan kembali lagi pada Sanskar tapi ternyata tidak. Ragini malah menginginkan hal yang sebaliknya yaitu dia ingin Sanskar belajar untuk mencintaiku," batin Swara.

Swara selesai mengobati luka Sanskar dan Sanskar menatap Swara dengan sedih.

"Swara aku minta maaf karena terlalu egois dan aku minta maaf telah menyakitimu. Mulai hari ini aku akan benar-benar belajar untuk mencintaimu dan melupakan Ragini. Aku juga tak akan ikut campur lagi tentang urusan Ragini. Aku akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu. Tak akan ada lagi penderitaan yang kau alami tapi hanya kebahagiaan yang akan kau dapatkan," kata Sanskar menghapus air mata Swara.

"Aku memaafkanmu Sanskar dan ini adalah kesempatan terakhirmu untuk membuktikan perkataanmu itu. Jika kau tak bisa membuktikannya aku akan pergi dari rumah ini untuk selamanya," kata Swara.

"Terima kasih telah memaafkanku dan aku akan memanfaatkan kesempatan terakhir yang kau berikan sebaik mungkin," kata Sanskar lalu memeluk Swara dan dia menghapus air matanya.

"Aku harap kau tak akan mengecewakanku lagi Sanskar," batin Swara lalu membalas pelukan Sanskar.

Swara dan Sanskar melepaskan pelukan mereka. Swara akan menaruh kembali pakaiannya di dalam lemari tapi Sanskar mencegahnya.

"Swara kau bisa melakukannya besok pagi lebih baik kita tidur sekarang," kata Sanskar.

"Baiklah Sanskar," kata Swara.

Swara dan Sanskar lalu berbaring diranjang dengan saling berhadapan satu sama lain kemudian mereka tidur.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang