Setuju

110 1 0
                                    

1 minggu sudah berlalu, Sanskar selalu menjauh dari keluarga dan lebih sering menyendiri atau fokus bekerja. Swara sedih ketika melihat keadaan Sanskar yang seperti itu dan Swara juga khawatir jika dia berbuat sesuatu yang menyakiti dirinya sendiri. Swara melihat Sanskar yang sudah rapi tapi Sanskar belum berangkat ke kantor. Padahal biasanya Sanskar sudah berangkat pagi-pagi sekali. Swara lalu pergi ke dapur untuk membawakan makanan untuk Sanskar karena semenjak 1 minggu yang lalu Sanskar tak pernah makan bersama dengan keluarganya dan juga Swara. Swara ingin selalu makan bersama dengan Sanskar, tapi Sanskar selalu menyuruh untuk makan dengan keluarganya. Swara tak bisa menolak perintah dari Sanskar. Swara masuk ke kamar dengan membawa nampan yang diatasnya berisi makanan dan juga segelas air putih. Swara lalu menaruh nampan itu dimeja dan kemudian dia duduk disamping Sanskar.

"Sanskar aku bawakan makanan untuk mu. Kau pasti laparkan karena kau belum sarapan," kata Swara.

"Aku tidak lapar, tolong tinggalkan aku sendiri," kata Sanskar.

"Sanskar jika kau tidak makan kau nanti bisa sakit. Aku mohon Sanskar makanlah," kata Swara.

"Swara tolong mengertilah. Aku tidak mau makan," kata Sanskar marah dan melempar nampan itu.

"Sanskar kau sebenarnya kenapa? Ceritakan masalahmu padaku agar kau merasa lebih tenang," kata Swara.

Sanskar meneteskan air mata dan menangis karena dia sudah tak bisa membendungnya lebih lama lagi. Swara langsung memeluk Sanskar karena tak tega melihat menangis. Swara juga ikut menangis.

"Sanskar cepat katakan apa yang membuatmu sedih?" tanya Swara.

"Tidak ada," kata Sanskar melepaskan pelukan Swara.

"Sanskar kau menganggapku sebagai sahabatmu kan. Jadi ceritakan saja padaku," kata Swara.

"Dalam seminggu ini aku tak berkomunikasi atau bertemu dengan Ragini. Aku sangat khawatir dengannya, tapi dia sama sekali tak membalas pesan dariku atau menelpon diriku. Entah ada apa dengannya. Aku takut jika aku kehilangan dia," kata Sanskar.

Swara menghela nafas, ternyata sampai sekarang perasaan Sanskar pada Ragini tak berubah dan itu sangat menyakiti Swara. Tapi Sanskar hanya mengira kalau Swara itu hanya sahabatnya dan bukan istrinya. Sampai sekarang Sanskar belum menyadari perasaan Swara padanya. Swara lalu menghapus air matanya.

"Sanskar aku akan mencoba menelpon Ragini. Agar kita dapat mengetahui keadaannya," kata Swara.

"Terima kasih Swara. Sekarang telepon dia," kata Sanskar tak sabar dan dia menghapus air matanya.

Swara menelpon Ragini tapi Ragini tak mengangkatnya. Swara terus menelpon Ragini tapi tak membawakan hasil, Ragini masih tak mengangkat telepon dari Swara. Seseorang mengetuk pintu.

"Biar aku yang membukanya, kau terus telepon Ragini sampai dia mengangkatnya," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Sanskar pergi membukakan pintu dan ternyata itu seorang pelayan.

"Ada apa kau kesini?" tanya Sanskar.

"Saya disuruh Tuan Ram untuk memanggil Tuan Sanskar agar datang ke kamarnya. Tuan Ram bilang kalau ada yang ingin dibicarakan dan itu hal yang penting," kata Pelayan.

"Baiklah aku akan segera kesana. Kau sekarang bisa pergi," kata Sanskar.

Pelayan pun pergi dari sana. Sanskar lalu segera pergi ke kamar orang tuanya. Sanskar sampai disana dan melihat Ram yang duduk disofa sedangkan Sujata duduk di ranjang.

"Ada apa Ayah memanggilku? Tapi jika itu tidak penting, aku tak ingin mendengarnya," kata Sanskar.

"Sanskar ini tentang keputusan Ayah. Ayah sudah memutuskan bahwa Ayah setuju kau menikah dengan Ragini," kata Ram membuat Sanskar bahagia, sedangkan Sujata tidak senang mendengar itu.

"Terima kasih Ayah," kata Sanskar bahagia.

"Ram aku tidak setuju dengan keputusanmu itu. Lalu bagaimana dengan Swara?" kata Sujata tidak setuju.

"Aku tidak butuh pendapatmu Sujata. Jadi kau diam saja. Aku masih belum mengatakan semua keputusanku," tegas Ram membuat Sujata diam.

"Maksud Ayah?" tanya Sanskar.

"Ayah setuju kau menikah dengan Ragini dengan syarat Swara tak boleh meninggalkan rumah ini. Itu artinya Ragini harus mau menjadi istri keduamu dan kau tak boleh menceraikan Swara," kata Ram.

"Tidak papa Ayah. Yang terpenting aku bisa menikah dengan Ragini. Terima kasih banyak Ayah," kata Sanskar langsung pergi menuju kamarnya untuk memberitahu Swara tentang keputusan Ayahnya.

"Ram apa kau tak pernah memikirkan perasaan Swara. Jika Ragini menjadi istri kedua Sanskar. Sanskar pasti akan mementingkan Ragini daripada Swara," kata Sujata yang masih tak setuju dengan keputusan Ram.

"Ini sudah menjadi keputusan terakhirku dan aku sudah memikirkan nya matang-matang. Kau tak mau Swara pergi dari sini dan sedangkan Sanskar ingin menikahi Ragini. Dan aku sudah menuruti keinginan kau dan juga dirimu. Aku tak mau berdebat denganmu, jadi lebih baik kau diam," tegas Ram.

Sanskar sampai di kamar dan Swara bahagia melihat Sanskar bahagia.

"Bagaimana Swara? Apa Ragini mengangkat telepon darimu?" tanya Sanskar.

"Iya dan dia bilang ingin bertemu denganku karena kau tak boleh menemuinya kan. Jadi kau mau bilang apa padanya dan biar aku sampaikan padanya," kata Swara.

"Tidak perlu Swara. Aku akan menemuinya secara langsung karena Ayah sudah memutuskan bahwa aku bisa menikah dengan Ragini dengan syarat dia menjadi istri keduaku dan kau juga akan tetap menjadi istri ku. Hari ini aku akan memberitahu nya tentang hal ini dan aku yakin dia pasti setuju," kata Sanskar.

"Itu kabar yang sangat baik. Tunggu apa lagi sekarang pergilah," kata Swara menyembunyikan kesedihannya.

"Swara katakan dulu tempatnya dimana?" tanya Sanskar.

"Restoran yang biasa kau bertemu dengan Ragini," kata Swara.

Sanskar memeluk Swara dan Swara akan membalas pelukan Sanskar. Tapi dia mengurungkan niatnya itu dan dia mengepalkan tangannya. 

"Terima kasih Swara karena kau sudah membuat ku dan Ragini akan bertemu. Aku sudah tak sabar untuk menemuinya," kata Sanskar lalu melepaskan pelukan nya.

"Sama-sama Sanskar sekarang pergilah," kata Swara.

Sanskar pergi dari sana dan dia terlihat sangat bahagia. Swara menangis saat Sanskar sudah pergi dari sana dan Swara meluapkan semua kesedihannya.

"Sampai kapan aku harus menderita seperti ini dan aku terjebak dalam pernikahan ini. Dan sebentar lagi aku akan melihat Sanskar menikah dengan Ragini. Setelah mereka menikah pasti aku akan selalu melihat mereka berdua bersama dan itu sangat menyakitkan. Apakah aku harus selalu menderita dan tak ada sedikit kebahagiaan pun di dalam hidupku ini?" kata Swara.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Where stories live. Discover now