Membuatkan Teh

179 3 0
                                    

Malam harinya, Ragini baru saja sampai dirumah Swara.

"Bibi dimana Swara?" tanya Ragini.

"Dia dirumah mertuanya," kata Sharmishta.

"Tapi kalau boleh tau suaminya Swara seperti apa. Aku juga minta maaf karena aku tidak bisa datang tadi," kata Ragini.

"Tidak papa. Suaminya Swara itu adalah Sanskar," kata Sharmishta.

Membuat Ragini sangat terkejut dan bingung bagaimana itu bisa terjadi.

"Tapi bukankah seharusnya mereka tidak menikah," kata Ragini yang masih belum percaya.

Sharmishta lalu menceritakan semuanya pada Ragini.

"Bibi aku pulang saja sekarang," kata Ragini menahan marah dan menahan air matanya.

"Tapi ini kan sudah malam. Lebih baik kau menginap saja disini," kata Sharmishta.

"Tidak perlu Bi. Lebih baik aku pulang saja sekarang," kata Ragini lalu pergi dari sana.

Disisi lain Swara dan Sanskar pun masuk ke kamar mereka.

" Sanskar kenapa kau mau menikah denganku?"tanya Swara.

"Aku terpaksa karena orang tuaku yang menyruhku dan demi untuk menyelamatkan kehormatan keluarga mu. Aku juga tak ingin melihatmu menanggung penderitaan ditinggal oleh calon suamimu," kata Sanskar.

"Lalu bagaimana dengan hubunganmu dengan Ragini. Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya pada keluarga mu,"kata Swara.

" Swara sudah diamlah aku tak mau membahas soal ini sekarang," kata Sanskar lalu tidur disofa.

"Kau begitu santainya Sanskar. Apa kau memikirkan perasaan ku. Kita ini menikah tanpa cinta dan bagaimana perasaan Ragini saat tau ini semua," kata Swara.

Swara menangis diatas ranjang meratapi nasibnya. Lama kelamaan Swara tertidur. Disisi lain Ragini menangis dan dia berusaha menelpon Sanskar tapi Sanskar tak mengangkat nya. Ragini yang sangat kesal, membanting apapun yang ada dikamarnya. Janki yang mendengar itu langsung pergi ke kamar Ragini.

"Ra buka pintunya," kata Janki khawatir.

"Ibu aku butuh waktu untuk sendiri jadi tolong jangan ganggu aku," kata Ragini.

"Tapi kau baik-baik saja kan Ragini," kata Janki.

"Iya Bu," kata Ragini.

Keesokan harinya, Swara bangun pagi dan dia melihat Sanskar yang tak memakai selimut lalu dia menyelimutinya dengan selimut. Swara pun mandi setelah itu dia pergi ke dapur untuk membuat teh.Swara pun membawa secangkir teh ke kamarnya. Swara pun sampai dikamar dan dia lalu menaruh nampan itu di meja. Sanskar
berjalan maju sedangkan dia berjalan mundur. Akhirnya tubuh Swara menyentuh tembok dan Sanskar langsung mengunci tubuh Swara dengan kedua tangannya.

"Sayang kau pagi-pagi sudah membuat teh untukku," kata Sanskar.

"Iya Sanskar. Ini kan tugas seorang istri," kata Swara.

"Sebagai hadiahnya, aku akan menciumu," kata Sanskar.

Membuat Swara menutup matanya dan saat Swara membuka matanya dia masih diluar kamar dan juga masih membawa nampan yang berisi secangkir teh.

"Kenapa aku menghayal seperti itu ya. Sudahlah lupakan saja," kata Swara lalu masuk ke dalam kamar.

Swara menaruh nampan itu dimeja lalu membangunkan Sanskar. Sanskar pun terbangun dan dia lalu membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Ini aku buatkan teh untukmu," kata Swara.

"Terima kasih Swara. Oh iya Swara, kalau kita didepan keluarga ku kita harus bersikap layaknya suami istri karena aku tidak mau kalau orang tuaku sampai tau kalau kita hanya akan sebatas sahabat," kata Sanskar.

"Baiklah. Yaudah aku ke dapur dulu ya," kata Swara.

"Kau mau ngapain?" tanya Sanskar.

"Aku mau masak karena itu sudah tradisi menantu baru," kata Swara.

"Terserah kau saja," kata Sanskar.

Swara pun pergi dari sana. Sanskar membuka ponselnya, ternyata ada 25 panggilan tidak terjawab dari Ragini.

"Aduh kok aku sampai lupa sih soal Ragini," kata Sanskar lalu menelpon Ragini.

Ragini langsung mengangkat telepon dari Sanskar karena dia butuh penjelasan.

"Kenapa kau lakukan itu padaku Sanskar?" tanya Ragini.

"Apa maksudmu Ragini," kata Sanskar.

"Aku sudah tau kalau kau menikahi Swara," kata Ragini.

"Aku akan menjelaskan semuanya padamu Ragini," kata Sanskar.

"Tapi kau harus menjelaskan semuanya secara langsung padaku," kata Ragini.

"Baiklah. Kita ketemu di restoran seperti biasa," kata Sanskar.

"Aku tunggu kau disana," kata Ragini lalu mengakhiri panggilan.

Makanan sudah siap dan semua orang sudah duduk diruang makan lalu mereka makan. Mereka pun sudah selesai makan.

"Wah makanan yang kamu buat ini sangat lezat Swara. Kau memang menantu idaman seperti Ishani," kata Sujata.

"Terima kasih Bu," kata Swara.

"Ngomong-ngomong kalian mau bulan madu kapan? Besok kayaknya hari yang tepat," tanya Ram membuat Swara dan Sanskar bingung harus menjawab apa.

"Eeee... Seperti kami belum tau dan kalau besok aku sibuk," kata Sanskar.

"Kan besok ulang tahun Sanskar jadi tak mungkin kami akan bulan madu," kata Swara.

"Swara benar Ayah," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Ram.

"Aku dan Swara boleh ke kamar kan," izin Sanskar.

"Tentu saja," kata Ram.

Swara dan Sanskar sampai di kamar.

"Swara hari ini aku akan menemui Ragini," kata Sanskar.

"Kenapa kau bilang padaku, lagi pula kau tidak peduli juga padaku," kata Swara.

"Sekarang kau adalah sahabat dan juga istriku. Jadi aku cuma meminta izin," kata Sanskar.

"Aku mengizinkan atau tidak kau akan tetap pergi kan," kata Swara.

"Iya sih. Tapi kau jangan beritahu siapa pun kalau aku akan menemui Ragini," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Swara.

Sanskar pun pergi untuk menemui Ragini. Sedangkan Swara merasa bersalah dan juga sedih atas statusnya sebagai istri Sanskar.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang