Sadar

129 3 1
                                    

Sanskar menatap Ragini yang masih tak sadarkan diri. Sanskar menangis karena masih merasa bersalah dan dia juga masih mengingat janjinya pada Swara dan juga Ragini.

"Ragini kau selalu berkorban demi diriku dan keluargaku. Entah bagaimana aku berterima kasih padamu? Mulai dari hari ini aku akan menempati janjiku. Aku akan benar-benar melupakanmu walaupun itu sangat berat bagiku. Tapi kau yang menginginkan itu dan aku akan menurutinya. Aku rasa Laks juga pria yang baik dan tepat untukmu. Semoga kau bisa bahagia dengannya. Ragini kau harus segera sadar, jika sampai aku kehilanganmu. Aku tak bisa memaafkan diriku karena aku adalah penyebab keadaanmu sekarang," kata Sanskar lalu menghapus air matanya kemudian dia keluar dari ruang ICU dan membuat Laks dan Swara menoleh ke arahnya.

"Laks sekarang kau masuklah dan kau harus menjaganya dengan baik. Aku akan benar-benar berusaha untuk melupakannya karena dia memang menginginkan itu," kata Sanskar sedih.

Swara dan Laks terkejut mendengar itu karena mereka kira Sanskar akan berusaha untuk mendapatkan Ragini kembali. Laks kemudian masuk ke dalam ruang ICU untuk melihat keadaan Ragini. Sedangkan Swara masih menatap Sanskar dengan tatapan bingung.

"Swara ini sudah larut malam. Jadi lebih baik kau tidur atau kau ingin pulang. Aku akan mengantarmu," kata Sanskar.

"Tidak Sanskar. Aku akan tetap disini bersamamu," kata Swara.

"Baiklah," kata Sanskar lalu duduk disamping Swara.

"Sanskar aku kira kau akan....."kata Swara terpotong.

"Swara sudah jangan bahas apapun lagi.Sekarang kau tidurlah," kata Sanskar menaruh kepala Swara dipundaknya.

"Iya," kata Swara.

Laks menangis lalu memegang tangan Ragini dan dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan dengan percaya pada Rudra.

"Ragini kau sudah banyak berkorban untuk keluargaku. Aku harap kau mau memaafkan kesalahanku kali ini. Kenapa aku sama sekali tak percaya padamu waktu itu? Jika aku mendengarkanmu semua ini tak akan terjadi. Ragini bangunlah aku ada disini dan setelah itu kau bisa menghukummu sesukamu. Karena aku memang salah disini," kata Laks.

Keesokan harinya, Swara bangun dan membenarkan posisinya menjadi duduk. Swara lalu menatap Sanskar.

"Kau melakukan semua ini karena kau ingin menepati janjimu padaku Sanskar. Aku harus bahagia atau sedih. Aku bahagia mendengarnya tapi aku sadar kalau semua ini sangat berat bagimu. Ragini rela berkorban untukmu sedangkan aku malah setuju dengan Laks. Firasat kalian berdua sangat kuat karena kalian sama-sama tidak setuju dengan keputusan Laks. Aku rasa aku tak pantas untukmu Sanskar," kata Swara dan air matanya menetes dengan sendirinya.

Sanskar bangun dan melihat ke arah Swara. Sanskar lalu menghapus air mata Swara.

"Swara kenapa kau menangis? Apa kau ada masalah?Cepat katakan padaku," kata Sanskar khawatir.

"Tidak ada. Aku hanya merasa kalau aku.....," kata Swara terpotong karena Sanskar menutup mulut Swara dengan tangannya.

"Kau merasa tak pantas karena kau telah setuju dengan keputusan Laks. Kau jangan bicara seperti itu lagi Swara. Kita itu harus saling menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita satu sama lain. Sekarang tersenyumlah," kata Sanskar dan membuat Swara tersenyum lalu memeluk Sanskar.

"Terima kasih Sanskar," kata Swara.

"Sama-sama Swara," kata Sanskar membalas pelukan Swara.

Laks keluar dari ruang ICU membuat Sanskar langsung melepaskan pelukannya lalu menghampiri Laks.

"Laks bagaimana keadaan Ragini sekarang?"tanya Sanskar.

"Belum ada perubahan Sanskar, keadaannya masih sama," kata Laks sedih lalu memeluk Sanskar.

"Laks aku yakin Ragini akan segera sadar sekarang kau pulanglah bersama Swara. Aku yang akan menjaga Ragini sampai kau kembali lagi kesini," kata Sanskar melepaskan pelukannya.

"Baiklah Sanskar," kata Laks.

"Swara kau ikut dengannya dan antar dia sampai dirumah karena jika dia pulang sendiri. Aku takut jika terjadi sesuatu padanya," kata Sanskar.

"Iya Sanskar," kata Swara.

Swara dan Laks pergi dari sana sedangkan Sanskar masuk ke ruang ICU. Sanskar lalu duduk disamping brankar Ragini yang masih tak sadarkan diri. Sanskar memegang tangan Ragini dan menangis.

"Ragini bangunlah, jika kau tak bangun sekarang aku tak akan bisa memaafkan diriku sendiri. Aku mohon bangunlah Ragini. Ragini aku sangat mencintaimu dan aku tak bisa kehilanganmu," kata Sanskar agar membuat Ragini sadar.

Air mata Sanskar jatuh diatas tangan Ragini. Jari Ragini mulai bergerak. Sanskar yang melihat itu segera pergi memanggil Dokter. Dokter lalu memeriksa keadaan Ragini sedangkan Sanskar menunggu diluar. Sanskar sangat mengkhawatirkan keadaan Ragini. Dokter keluar dari ruang ICU dan dengan segera Sanskar menghampirinya.

"Dokter bagaimana keadaan Ragini sekarang?"tanya Sanskar.

"Dia sudah melewati masa kritisnya dan dia juga sudah sadar tapi dia masih perlu istirahat. Setelah keadaannya mulai membaik kami akan memindahkannya ke ruang rawat inap," kata Dokter lalu pergi.

Sanskar menghapus air matanya lalu dia segera masuk kembali ke ruang ICU. Ragini melihat Sanskar yang datang.

"Sanskar kau baik-baik saja?"tanya Ragini karena melihat kepala Sanskar yang diperban.

"Pertanyaan bodoh macam apa itu Ragini. Kau menanyakan itu padaku, seharusnya aku yang menanyakan itu padamu," kata Sanskar menghampiri Ragini.

"Sanskar keadaanku sudah lebih baik,"kata Ragini.

"Ragini kenapa kau menyelamatkanku kemarin? Apa kau tidak sayang dengan nyawamu sendiri?"tanya Sanskar duduk disamping brankar Ragini.

"Sanskar aku masih mencintaimu dan aku sadar kalau aku tak bisa memilikimu. Aku tak bisa kehilanganmu. Sanskar kau masih mempunyai istri dan keluarga. Sedangkan aku tak mempunyai siapa-siapa kecuali Laks suamiku. Karena itu aku menyelamatkan dirimu Sanskar," kata Ragini.

"Ragini keluargaku juga keluargamu dan kau tak sendiri. Kami akan selalu ada untukmu," kata Sanskar.

"Sanskar kau keluarlah bagaimana nanti jika Swara melihat kau sedang bersamaku disini," kata Ragini khawatir jika Swara akan salah paham lagi.

"Tenang saja Ragini, Swara tau kalau aku sedang menemanimu dan menjagamu disini," kata Sanskar.

"Lalu dimana Laks?"tanya Ragini.

"Laks dan Swara baru saja pulang di rumah dan sebentar lagi mereka akan segera kembali kesini," kata Sanskar.

"Sanskar aku harap kau tak melanggar janjimu padaku dan juga Swara. Aku tak mau Swara menderita lagi. Aku juga tak mau kau kehilangan orang sebaik dirinya dan dia itu sangat mencintaimu," kata Ragini dan membuat Sanskar tersenyum.

"Kenapa kau malah tersenyum Sanskar?"tanya Ragini yang bingung dengan sikap Sanskar.

"Ragini apa kau hanya memikirkan orang lain tapi kau sama sekali tak mementingkan dirimu sendiri," kata Sanskar.

"Iya memang ada yang salah dengan itu,"kata Ragini.

"Tidak. Yaudah sekarang kau istirahatlah dan aku akan menunggu diluar," kata Sanskar.

"Baiklah. Tapi jika Laks datang tolong suruh dia untuk menemuiku karena pasti dia sangat mengkhawatirkan diriku dan dia pasti merasa sangat bersalah tentang apa yang sudah terjadi," kata Ragini.

"Baiklah Ragini," kata Sanskar lalu keluar dari ruang ICU.

"Aku akan benar-benar berusaha untuk melupakanmu dan menerima Laks sepenuhnya menjadi suamiku," batin Ragini.

ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Where stories live. Discover now