Kesal

179 7 4
                                    

Keesokan harinya

"Swara, aku harus pulang sekarang. Karena ibuku menyuruhku untuk pulang sekarang," kata Ragini.

"Baiklah, hati-hati di jalan ya," kata Swara.

"Nanti bilangin sama keluarga kamu ya kalau aku sudah pulang," kata Ragini.

"Iya Ragini," kata Swara.

Ragini pun pulang ke rumahnya. Disisi lain terlihat keluarga Gadodia sedang ada dirumah keluarga Maheswari.

"Ada perlu apa keluarga kalian kesini?" tanya Ram.

"Kami ingin mengundang kalian besok untuk datang ke rumah. Karena selama 2 hari mulai besok kami akan melaksanakan ritual sebelum pernikahan," kata Shekar.

"Memangnya siapa yang akan menikah?," tanya Sanskar bingung.

"Swara," kata Shekar.

"Apa? Tapi kenapa Swara tidak memberi tau ku," kata Sanskar kesal dan terkejut.

"Lebih baik kau tanyakan saja padanya," kata Shekar.

Sanskar langsung pergi ke kamarnya dan berusaha menelpon Swara. Tapi Swara tidak mengangkatnya.

"Swara aku mohon angkatlah,"kata Sanskar kesal.

Ranveer pun datang ke kamar Sanskar. Akhirnya Swara mengangkat telepon dari Sanskar.

"Maaf Sanskar aku sedang sibuk. Jadi kamu tolong jangan ganggu aku," kata Swara lalu mengakhiri panggilannya.

"Dia ini kenapa sih? Dia akan menikah tapi dia tak memberitahuku,"kata Sanskar kesal lalu membanting vas yang ada dimeja.

" Sanskar apa yang kamu lakukan?" tanya Ranveer yang masuk ke dalam kamar Sanskar.

"Diam kau Kak," bentak Sanskar menarik kerah baju Ranveer.

"Kenapa kau bersikap berlebihan seperti ini Sanskar," kata Ranveer.

"Swara itu sahabat terbaikku. Jadi aku sangat kesal saat mendengar kalau dia akan menikah bukan dari dirinya sendiri," kata Sanskar marah.

"Mungkin kau yang terlalu sibuk, jadi dia tak punya waktu untuk mengatakannya padamu," kata Ranveer.

"Aku tidak butuh ceramah dari Kakak," kata Sanskar marah lalu mengusir Ranveer dari kamarnya. Setelah sampai dipintu Sanskar langsung mendorong Ranveer sampai terjatuh.

"Aku mohon jangan ganggu aku. Aku butuh waktu sendiri," kata Sanskar lalu menutup pintu kamar dengan keras, setelah itu mengunci kamar.

Sanskar lalu duduk dengan bersandar di samping ranjang.

"Kenapa kau lakukan ini padaku Swara. Aku ini sahabatmu tapi kau tak pernah menceritakan kalau kau akan segera menikah," kata Sanskar marah.

Malam harinya

Ponsel Sanskar berdering dan Sanskar langsung mengangkatnya karena itu dari Swara.

"Sanskar besok kau harus datang ya," kata Swara.

"Kenapa kau tidak bilang padaku kalau kau akan menikah?" tanya Sanskar.

"Kau kan sudah tidak peduli lagi padaku. Kau ini selalu lebih peduli pada Ragini. Jadi untuk apa aku bilang padamu aku akan segera menikah. Lagi pula kamu kan udah tau sendiri kalau aku akan segera menikah," kata Swara.

"Tapi seharusnya aku tau itu semua dari kamu. Kamu itu sahabat terbaikku," kata Sanskar.

"Udahlah Sanskar, kau kan udah tau jadi enggak bikin ribet," kata Swara.

"Kau memang sudah tak peduli lagi denganku," kata Sanskar.

"Aku memang tak peduli. Kau mau mati, kau mau menikah atau aku akan kehilanganmu. Aku sudah tak peduli," kata Swara kesal dan marah lalu mengakhiri panggilannya.

"Dia yang salah, kok dia nyalahin aku sih. Dasar keras kepala. Sebelum kau minta maaf padaku. Aku tak akan datang ke rumahmu Swara," kata Sanskar kesal.

Disisi lain Swara kesal dengan Sanskar karena menyalahkannya, padahal yang salah adalah Sanskar.

"Aku sudah muak dengan kamu yang selalu nyalahin aku walaupun kamu yang salah. Aku tidak peduli kau mau datang atau tidak," kata Swara kesal.





ANTARA KAU DAN DIA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang