Part 29. Dihukum (2)

94 41 41
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

"Kalo tadi lo ngalah dan ngebiarin gue masuk duluan, kita gak bakal dihukum sama pak Wahyu dan berakhir di toilet kayak gini." Cia terus saja menggerutu sambil mengepel lantai dengan tak santai. Membayangkan kalau wajah Ali yang sedang ia pel.

"Terima aja sih udah. Dikerjain tuh, jangan banyak omong." Ali membalas ucapan Cia sambil menyikat wc dengan menutup hidungnya. Bisa kalian bayangkan, menyikat wc yang baunya minta ampun?

"Enak banget kalo ngomong. Nih-nih kerjain tuh sendiri." Cia menyodorkan kain pelnya pada wajah Ali membuat wajahnya langsung basah dan kotor. Sontak Ali terkejut dan langsung berdiri dari jongkoknya. Mengelap wajah dengan lengan bajunya dan langsung membuat bajunya kotor. Sedangkan Cia malah tertawa terbahak-bahak melihatnya. Tak merasa bersalah sama sekali.

"Lo!" Ali mengacungkan telunjuknya pada Cia dengan tatapan geram. Cia yang ditatap seperti itu malah semakin mengejek Ali dengan menjulurkan lidahnya.

Ali tak tinggal diam. Dia langsung mengambil sikat yang sama untuk menyikat wc tadi. Lalu berjalan mendekati Cia sambil menakut-nakuti Cia dengan menyodorkan sikat itu.

"Mau ngapain lo?!" tanya Cia was-was. Takut jika sewaktu-waktu Ali memeperkan sikat itu pada bajunya. Cia berjaga-jaga melindungi dirinya dengan tongkat pel yang ada di tangannya.

"Sini gue sikat baju lo, biar ber.sih," ujar Ali menekankan kata 'bersih' membuat Cia melongo mendengarnya. Yang benar saja, menyikat baju dengan sikat wc? Bukannya bersih, tapi malah tambah kotor dan ... bau.

Cia menggeleng dengan cepat. "Enggak! Jauh-jauh sana!" teriaknya.

Bukannya menjauh, Ali malah semakin mendekati Cia dan hampir menempelkan sikat itu pada seragamnya. Tapi sebelum itu, Cia langsung menjatuhkan tongkat pelnya dan berusaha merebut sikat itu dari tangan Ali dengan memegang sisi yang bersih dan membalikkan sisi yang kotor pada Ali.

"Siniin gak!" tukas Cia berusaha merebut sikat itu dari tangan Ali. Supaya Ali tidak bisa memeperkan sikat itu pada bajunya.

"Apaan si, enggak! Lo harus kotor juga kayak muka gue!" Ali tak mau kalah, dia juga ikut menarik sikat itu agar tidak jatuh ke tangan Cia. Dia harus membalas perbuatannya karena telah membuat wajahnya kotor. Dan terjadilah tarik-menarik antara dua sejoli itu karena hanya memperebutkan sikat wc. Tadi pintu, dan sekarang sikat wc. Hadeuhh.

"Gak! Gak mau!"

Ali menarik sikat itu dengan sekuat tenaga. Karena tenaga Ali yang lebih kuat dari Cia, akhirnya Cia kehilangan keseimbangan dan langsung menabrak dada bidang Ali. Sikat itu langsung terlempar entah kemana.

Ali yang tidak bisa menahan beban keduanya, tidak sengaja menginjak kain pel yang licin hingga membuatnya terpeleset dan terjatuh ke lantai dengan Cia yang berada di atasnya. Membuat kepala Ali yang menjadi korban karena terbentur dengan lantai. Ali langsung meringis karenanya.

Dan seketika mata mereka saling bertemu dalam beberapa detik. Cia menahan tubuhnya dengan telapak tangan yang diletakkan pada dada bidang Ali dan dia langsung bisa merasakan detak jantung Ali yang begitu cepat lewat telapak tangannya.

"HEI KALIAN!" Ali dan Cia tersentak saat mendengar suara teriak itu. Cepat-cepat Cia langsung menyingkir dari tubuh Ali dan berdiri. Begitupun dengan Ali. Mereka berdua langsung menghadap Pak Wahyu dengan menundukkan kepalanya.

Pak Wahyu yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala sambil berdecak. Niatnya yang ingin mengecek sejauh mana mereka membersihkan toilet, malah disuguhi oleh pemandangan seperti tadi.

ALICIA✔Where stories live. Discover now