Part 6. Cia sakit?

262 169 23
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

°°°°°

Author POV

"Akhirnya selesai juga," ujar Cia sambil merenggangkan otot-otot jarinya yang terasa kaku. Dia baru saja selesai mengerjakan tugas sekolahnya yang harus dikumpulkan besok.

Cia menyandarkan punggungnya pada kursi belajarnya, melepas penat dan pegalnya sambil memejamkan matanya sejenak, karena terlalu lama duduk di sana.

Seketika dia ingat cowok yang tadi dilihatnya di cafe yang mirip dengan Ali. Dia masih merasa bingung, apakah itu benar benar Ali? batinnya.

"Masa sih Ali ada dua," gumamnya pada diri sendiri.

Tiba-tiba suara panggilan Mamahnya membuyarkan lamunannya.

"Cia ... makan malam udah siap!" teriak Dita dari luar kamar.

Cia langsung merapikan meja belajarnya dan memasukkan buku pelajaran untuk besok. Setelah selesai, dia bergegas keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada Mamah, Papah, dan Adiknya.

Cia mendaratkan bokongnya di kursi yang berhadapan langsung dengan Dita. Lalu dia mengambil nasi dan lauk pauk yang ada disana dan memakannya dengan segera.

Tak ada obrolan saat mereka makan, hanya ada suara dentingan sendok yang mengenai piring. 10 menit pun berlalu, Reza yang pertama menyelesaikan makannya langsung pamit untuk pergi ke kamarnya.

"Mah, Pah, Reza udah selesai. Reza ke kamar ya," ucap Reza yang selesai dengan makanannya dan diangguki oleh mereka.

Setelah Reza pergi, kini tersisa mereka bertiga di ruang makan. Dita yang sedang sibuk merapihkan piring piring yang kotor dan ditaruh di westafel. Sedangkan Tito yang sedang sibuk memainkan ponselnya untuk melihat perkembangan kantornya dengan menanyakan pada karyawan-karyawannya.

Papah Cia memang orang yang sangat sibuk dengan pekerjaan, walaupun sudah ada seseorang yang menghandle pekerjaannya, tapi tetap saja, sekali-kali Papah Cia harus turun tangan, itupun hanya untuk mengawasi saja.

Cia jadi teringat sesuatu, dia ingin sekali menanyakan hal ini pada orangtuanya. Mungkin saja mereka tau tentang ini.

"Mah, Pah," panggil Cia yang membuat keduanya menoleh. Dita yang tadi sibuk menaruh piring piring kotor ke westafel, langsung duduk di hadapannya. Dan Tito yang tadinya fokus pada ponselnya langsung menatap pada anaknya. Seakan obrolannya sangat serius.

"Cia mau nanya sesuatu boleh?" tanya Cia serius.

"Emang mau nanya apa sih, serius banget kayaknya," ujar Tito seraya tersenyum, mencairkan suasana.

"Hmm, sebenarnya Ali itu punya kembaran gak sih?" ujar Cia.

Suasana yang tadinya mencair, seketika menjadi tegang saat Cia bertanya seperti itu, apalagi bagi Dita dan Tito.

Sontak kedua orangtuanya langsung menatap satu sama lain, bingung harus menjawab apa atas pertanyaan anaknya ini.

"Emang kenapa kamu nanya kayak gitu?" tanya Dita berusaha bersikap seolah-olah biasa saja.

"Soalnya tadi waktu pulang sekolah aku ketemu sama orang yang mirip Ali Mah di jalan, aku kira itu Ali, eh pas aku pulang, ternyata Ali ada di rumahnya, dan dia bilang, dia gak pergi kemana mana, cuma di rumahnya aja," jelas Cia yang membuat kedua orangtuanya terkejut setelah mendengarnya. Bahkan mereka kembali menatap satu sama lain.

ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang